Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., beserta Direktur Utama Perum Percetakan Uang Republik Indonesia, Dwina Septiani Wijaya, menandatangani nota kesepahaman tentang integrasi dan sinergi riset antara UGM dan PERURI, Kamis (10/12).
UGM dan PERURI sepakat melaksanakan integrasi dan sinergi riset yang relevan dengan pengembangan kompetensi periset, serta kolaborasi berbagai riset yang sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi untuk memperkuat keunggulan dan daya saing kedua pihak.
“Inovasi dan riset memegang peranan penting. Ini menjadi fondasi dari pengembangan bisnis untuk memberi nilai tambah,” kata Dwina.
Ia mengajak UGM serta perguruan tinggi lainnya untuk dapat terus memberikan sumbangan tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara, melalui peningkatan peran ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Hanya bangsa dan negara yang menguasai IPTEK dan menerapkannya dalam inovasi yang dapat berjaya mewujudkan kesejahteraan di masa mendatang,” ucapnya.
Ruang lingkup dari nota kesepahaman ini di antaranya meliputi kolaborasi riset pada bidang-bidang yang relevan dengan visi, misi, dan rencana strategis UGM dan PERURI, pertukaran kompetensi antar lembaga/institusi antara lain untuk peneliti dan/atau staf ahli, serta eksplorasi potensi kedua pihak dari berbagai kegiatan antara lain kompetisi, seminar, workshop, dan konferensi tingkat nasional dan internasional
UGM dan PERURI juga akan melakukan integrasi dalam pemutakhiran data dan informasi yang bersifat keilmuan untuk riset akademis atau studi literatur, benchmark, dan riset ilmiah, serta riset inovasi baru yang bermanfaat.
Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan secara daring bersamaan dengan peluncuran PERURI Research Institute for Authenticity.
Dalam kesempatan ini, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Nizam, menyampaikan apresiasi atas peluncuran PERURI Research Institute dan kerja sama yang dilakukan dengan sejumlah perguruan tinggi dalam mengembangkan kajian-kajian di bidang teknologi digital, terutama yang berkaitan dengan keamanan siber.
“Saat ini kemajuan dunia semakin pesat dan masuk ke seluruh kehidupan sehari-hari, cyber security pun menjadi kebutuhan ketika dunia maya dan dunia nyata bertemu di era revolusi industri 4.0 ini. Sangat penting untuk didalami riset dan pengembangannya,” kata Nizam.
Direktorat Jenderal Dikti, terangnya, siap untuk melakukan kolaborasi dan kerja sama, salah satunya melalui konsorsium yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung pengembangan teknologi digital di Indonesia.
“Selamat untuk PERURI, mudah-mudahan bisa berkembang dengan baik dan bermitra erat dengan para peneliti di perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang ada,” imbuhnya.
Penulis: Gloria