Universitas Gadjah Mada akan memberikan gelar Doktor Honoris Causa (DHC) kepada tokoh pemerhati wayang Indonesia, Drs. Solichin, pada hari Jumat (18/12). Rencananya, penerimaan ijazah dilakukan secara luring yang diwakili oleh salah satu anggota keluarga Solichin. Sementara pidato orasi ilmiah Solichin sebagai penerima doktor honoris causa akan disampaikan secara daring.
Prof. Dr. Mukhtasar Syamsuddin, salah satu anggota Tim Promotor, mengatakan pemberian gelar doktor HC kepada Solichin ini menunjukkan komitmen UGM kepada tokoh pengembang kebudayaan. Solichin sendiri dikenal sebagai pemerhati dan pengembang filsafat wayang. “Pemberian gelar kehormatan ini membuktikan komitmen UGM dalam mengembangkan kebudayaan Indonesia dan nilai-nilai Kerakyatan, serta Pancasila,”kata Mukhtasar kepada wartawan, Selasa (15/12).
Menurut Mukhtasar, salah satu kontribusi Solichin dalam bidang pendidikan adalah mentransformasi dunia pewayangan dari seni pergelaran ke dunia akademik melalui pendidikan filsafat wayang. Bagi filsafat UGM, katanya, kontribusinya sangat signifikan dalam pengembangan Filsafat Wayang Sistematis dan kritis yang memungkinkan sebagai salah satu unsur kekayaan Filsafat Nusantara berkembang terus secara dinamis. “Beliau juga menghasilkan banyak buku, termasuk ensiklopedia wayang bersama penulis lain,” katanya.
Sementara dari sisi budaya, tambahnya, Solichin mampu mengantarkan wayang menjadi seni budaya Indonesia yang diakui UNESCO sebagai a Masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity.
Seperti diketahui, Solichin yang kini menjabat Ketua Dewan Kehormatan Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi) akan menyampaikan pidato ilmiah yang berjudul Memajukan Filsafat Wayang Sistematis dan Dunia Pewayangan di Indonesia. Pidato itu sendiri akan menyampaikan soal Filsafat Wayang dikembangkan dari kebudayaan asli Indonesia, yaitu Pancasila dengan nilai-nilainya yang tergali dari dalam kebudayaan bangsa Indonesia sendiri.
Penulis : Gusti Grehenson