Universitas Gadjah Mada menerima bantuan dana abadi sebesar Rp50 Miliar dari Dato Dr. Low Tuck Kwong untuk beasiswa pendidikan, serta Dana Abadi Beasiswa S2, S3, dan Posdoc sebesar Rp150 Miliar, dana riset Covid-19 sebesar Rp212 Miliar, dan bantuan pembangunan laboratorium Science Techno Park sebesar Rp100 Miliar dari PT Filipina Antiviral Indonesia.
Di samping itu, UGM juga menerima hibah MRI dari PT. Pertamina Persero untuk Rumah Sakit Akademik UGM, bantuan 7 bus dari Kementerian Perhubungan, serta 4 bus kampus dari Anggota MWA Kehormatan, Airlangga Hartarto.
Seremoni penyerahan bantuan dilakukan pada acara Rapat Terbuka Univeritas dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-71 UGM yang berlangsung Sabtu (19/12) di Grha Sabha Pramana.
“Di sepanjang acara ini saya menangkap ada satu kata kunci, yaitu kita tidak pernah bisa sendiri. Atas nama keluarga besar UGM saya menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak,” ucap Ketua Majelis Wali Amanat UGM, Prof. Pratikno, usai penyerahan bantuan.
Penyerahan bantuan dana abadi dari Dato Dr. Low Tuck Kwong ditandai dengan penandatanganan MoU Beasiswa Pendidikan oleh Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M. dan Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center, Filda C. Yusgiantoro, S.T., M.B.M., M.B.A., Ph.D.
“Dato Low Tuck Kwong mendonasikan dana abadi sebesar Rp50 Miliar untuk beasiswa pendidikan UGM, semoga bermanfaat,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Filipina Antiviral Indonesia, Mario Marcos, mengungkapkan harapannya agar bantuan dana yang diberikan dapat memperkuat kemitraan dalam memajukan bidang akademik yang memiliki impak di tingkat global.
“Saya percaya bersama kita bisa mengambil kesempatan di era pandemi untuk mempercepat inovasi dan berkontribusi bagi kepentingan bersama,” kata Mario.
Selain mendukung pengembangan pelaksanaan Tridarma Pendidikan Tinggi melalui beasiswa pendidikan dan sarana penelitian, bantuan yang diserahkan dalam peringatan Dies Natalis kali ini juga bertujuan untuk mendukung pengembangan prasarana yang menunjang aktivitas di kampus.
Bantuan bus kampus diberikan untuk mendukung pengembangan sistem transportasi yang dapat menghubungkan sejumlah lokasi di sekitar kampus UGM.
“Sebanyak 7 bus ini sebagai perintis, semoga bisa menjadi awal pengembangan sisten transportasi kampus UGM dan bermanfaat untuk menunjang aktivitas sivitas akademika,” ucap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Pada acara seremoni ini, turut dilakukan penyerahan Mardliyyah Islamic Center yang dibangun dengan donasi CSR dan bina lingkungan dari 25 BUMN dan mitra industri non-BUMN. Simbolisasi penyerahan MIC dilakukan oleh perwakilan 9 donatur kepada Rektor UGM, dengan disaksikan oleh Ketua MWA.
MIC sendiri dirancang tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga difungsikan sebagai pusat kegiatan ekonomi syariah, pusat kajian halal, wisma syariah, dan program pemagangan mahasiswa, menjadikan MIC pusat kajian Islam yang inklusif dan multifungsi.
Penulis: Gloria
Foto: Firsto