UGM memperingati hari jadinya ke-71 pada Sabtu (19/12). Bertemakan “Ketangguhan Modal Sosial Indonesia Melawan Pandemi Covid-19 untuk Masa Depan Bangsa”, Dies Natalis kali ini digelar dengan semangat dan metode yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Rangkaian acara untuk Dies Natalis kali ini mayoritas digelar secara daring. Hanya beberapa acara digelar secara tatap muka, itupun bersifat campuran dengan daring.
Pada dies kali ini UGM meluncurkan twibbon atau border avatar edisi khusus Dies Natalis UGM ke-71 sebagai bentuk dukungan sekaligus menyemarakkan geliat Dies Natalis kali ini. Hal yang menarik dari penggunaan twibbon tahun ini, ternyata tidak hanya dipergunakan oleh sivitas akademika ataupun alumni UGM semata. Terdapat banyak masyarakat yang tidak terikat langsung dengan UGM, juga turut menggunakannya.
Salah satunya adalah Pri Hastuti, seorang karyawan swasta yang berdomisili di Bantul. Menurutnya, desain dari twibbon tersebut menarik dan estetik untuk dipergunakan di foto profil media sosialnya. Selain itu, tema yang diangkat Dies Natalis UGM tahun ini juga membawa semangat tersendiri dalam kondisi pandemi Covid-19 ini.
“Saya mengetahui twibbon tersebut dari sejawat saya yang berkerja di UGM. Ketika saya melihat foto profil media sosial kawan itu kok bagus, lalu ketika tanya, ternyata itu didesain untuk memperingati Dies Natalis UGM ke-71. Akhirnya, saya tanya ke kawan itu apa boleh jika saya juga memakainya walaupun tidak kerja ataupun kuliah di UGM. Lalu, ketika dibilang boleh, saya pakai saja, karena memang bagus dan pesan yang dibawa juga positif,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Dr.Iva Ariani, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, mengungkapkan apresiasinya kepada masyarakat yang turut memasang twibbon edisi Dies Natalis UGM ke-71 ini. Menurutnya, hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi UGM. Ini sekaligus menunjukkan bahwa UGM juga berada di hati masyarakat umum.
“Mewakili UGM, saya ucapakan terima kasih atas dukungan terhadap pelaksanaan Dies Natalis kali ini. UGM tidak hanya milik sivitasnya semata, melainkan juga milik masyarakat Indonesia. Kami akan senantiasa mengabdikan diri kepada masyarkat, bangsa, dan negara ini agar lebih sejahtera,” pungkasnya.
Penulis: Hakam