• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Perlu Modal Sosial dalam Pengembangan Pariwisata

Perlu Modal Sosial dalam Pengembangan Pariwisata

  • 14 Januari 2021, 12:36 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 11201
Perlu Modal Sosial dalam Pengembangan Pariwisata

Program Studi Kajian Pariwisata, Sekolah Pascasarjana UGM menggelar Seminar Series Nasional Kepariwisataan ke-6, Selasa (12/1). Seminar kali ini mengulas perlunya modal sosial dalam pengembangan pariwisata.

“Modal terbentuk karena adanya kesamaan nilai dan tujuan yang hendak dicapai sehingga unsur kepercayaan, jaringan dan norma menjadi penting dalam pembentukan modal sosial,” ucap Dr. Bakri, MM, alumni Doktoral Program Kajian Pariwisata UGM selaku salah satu pembicara  seminar.

Sektor pariwisata terbilang unik karena dijalankan dengan kerja sama seluruh lapisan masyarakat yang secara sosial memberikan ruang gerak bagi perkembangannya. Hampir tidak mungkin pariwisata tumbuh tanpa keikutsertaan masyarakat secara aktif dalam mempersiapkan destinasi, menjaga keamanan, melayani wisatawan, dan melakukan promosi.

Bakri sendiri telah melakukan pendampingan dan riset di Desa Wisata Dieng, Jawa Tengah. Dengan parameter tersebut, ia menganalisis modal sosial di desa wisata Dieng dan menemukan bahwa dengan kepercayaan dan mandat yang diberikan kepada masyarakat, mereka berhasil mengembangkan Desa Wisata sejak 2009.

Masyarakat, terangnya, berhasil mengubah potensi alam dan budaya menjadi produk wisata, seperti paket wisata, 120 homestay, makanan khas, dan Festival Budaya Dieng.

“Bahkan masyarakat pengelola homestay mampu mendapatkan penghasilan hingga 4,3 juta rupiah. Hal ini didukung oleh peningkatan jumlah kunjungan wisata sejak 2011 – 2016,” imbuhnya.

Prof. Heddy Shri Ahimsaputra sebagai pembahas menambahkan bahwa selain modal sosial, dalam pengembangan pariwisata diperlukan pula modal budaya dan modal ekonomi. Ketiganya harus ada dan berjalan dengan beriringan.

“Meski demikian, di banyak destinasi seringkali ada ketimpangan dan keduanya tidak sejalan, misalnya modal sosial tinggi tetapi modal ekonomi rendah,” ungkapnya.

Heddy juga menggarisbawahi peran agen eksternal dalam pengembangan pariwisata Dieng yang juga dikonstruksi dari peningkatan dan perluasan jaringan yang dibentuk oleh Desa Wisata.

Seminar kali ini turut menghadirkan salah satu penggerak desa wisata Dieng, yaitu Alif, anggota Pokdarwis Dieng Pandawa. Ia mengatakan bahwa meski masyarakat Dieng memiliki modal sosial, dukungan dari pemerintah dan akademisi khususnya pendampingan UGM dirasa sangat membantu.

Dalam kondisi pandemi Covid-19, pengunjung desa wisata Dieng tetap tinggi, meski pada hari-hari tertentu jumlah pengunjung relatif sepi.

“Bagi masyarakat, hari-hari sepi mereka manfaatkan untuk beristirahat dan merefleksikan ulang dengan melakukan penataan-penataan yang diperlukan. Artinya, baik Dieng sepi maupun ramai masyarakat mengambil hikmah,” jelasnya.

 

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Upaya Pengembangan Pariwisata Indonesia Melalui Voluntourism

    Friday,20 August 2021 - 22:47
  • Kota Tual dan Puspar UGM Kembangkan Pariwisata

    Thursday,24 June 2021 - 18:18
  • Fakultas Biologi UGM dan Badan Otorita Borobudur Kerja Sama Pengembangan Pariwisata

    Monday,18 February 2019 - 15:52
  • Perencanaan Pengembangan Pariwisata Perlu Diprioritaskan

    Friday,24 February 2017 - 10:46
  • PT Perlu Mendampingi Wisata yang Dikelola Komunitas

    Friday,15 September 2017 - 15:13

Rilis Berita

  • Raih Doktor Usai Kaji Potensi Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Untuk Pakan Ternak 20 March 2023
    Penelitian penggunaan minyak atsiri lengkuas pada pakan sapi perah menjadi puncak kajian Dewi Rat
    Agung
  • Pertama Kalinya Sejak Pandemi, UGM Kembali Gelar Faculty Fair 18 March 2023
    Universitas Gadjah M
    Gloria
  • UGM Raih Penghargaan Media Sosial Terbanyak Sektor Perguruan Tinggi PR Indonesia Awards (PRIA) 2023 18 March 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali berhasil meraih beberapa penghargaan pada ajang Public Rela
    Gusti
  • Raih Doktor Usai Kaji Makna Determinasi Waktu-Kematian 17 March 2023
    Disertasi Makna Determinasi Waktu-Kematian Berbasis Ide Kehendak Bebas Bagi Rekonstruksi Kons
    Agung
  • Fakultas Hukum UGM dan Kementerian Perdagangan RI Gelar Sosialisasi Anti-Dumping 17 March 2023
    Ketatnya persaingan dagang internasional turut mendorong negara-negara untuk menyusun r
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual