• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Orang Yang Sudah Divaksin Miliki Risiko Rendah Terkena Covid-19

Orang Yang Sudah Divaksin Miliki Risiko Rendah Terkena Covid-19

  • 14 Januari 2021, 22:07 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3613
  • PDF Version
Orang yang Sudah Divaksin Miliki Risiko Rendah Terkena Covid-19

Pemerintah Indonesia telah memulai program vaksinasi untuk menekan penyebaran penularan Covid-19 sejak Rabu (13/1) kemarin. Program ini dimulai dengan suntik vaksin secara langsung oleh Presiden Joko Widodo beserta jajarannya. Selanjutnya diikuti oleh pejabat publik, tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan. Program suntik vaksin ini diharapkan bisa mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity sehingga nantinya bisa menghentikan pandemi.

Program suntik vaksin ini dilakukan secara bertahap dimana saat ini diprioritaskan adalah para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19. Bagi warga masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi diharapkan tetap mengedepankan protokol kesehatan secara ketat agar terhindar dari penularan virus yang dianggap mematikan tersebut.

“Protokol kesehatan tetap perlu karena perlindungan oleh vaksin tidak 100 persen. Namun, paling tidak mereka yang sudah divaksin risikonya sangat rendah untuk terkena covid yang parah,” kata Epidemiolog UGM, Bayu Satria, Kamis (14/1).

Bagi warga masyarakat yang nantinya sudah mendapat suntik vaksin, Bayu menegaskan bahwa tidak sepenuhnya langsung bisa kebal terhadap virus tersebut karena memerlukan waktu hingga terbentuk imun. Apalagi suntik vaksin dilakukan selama dua kali.

“Setelah mendapat vaksin perlu tetap protokol kesehatan karena vaksin baru memberikan perlindungan paling bagus sekitar 1-2 minggu pasca suntikan kedua. Yang pasti kita tetap jaga diri setelah suntik. Sebab, masih tetap bisa terkena jika imun belum terbentuk,” ujarnya.

Soal vaksin Sinovac yang digunakan oleh pemerintah yang belum memprioritaskan kelompok anak-anak dan lansia di atas umur 59 tahun, Bayu, berpendapat dua kelompok ini nantinya akan mendapat suntikan vaksin ketika data dari hasil uji sudah lengkap. “Ketika data yang didapatkan sudah lebih detail nantinya akan diberikan juga vaksin untuk lansia dan anak anak. Saat ini masih menunggu data lebih lengkap,” tukasnya.

Ia juga sempat menyinggung soal kritik dari warganet yang masih mempertanyakan tingkat kemampuan efikasi Sinovac yang dianggap masih rendah dibanding jenis vaksin lainnya sehingga dianggap belum aman ketika disuntik vaksin tersebut. Bayu menilai vaksin Sinovac termasuk jenis vaksin yang paling bagus tingkat keamanannya. “Masih cukup bagus karena masih memberikan perlindungan dua kali lipat atau lebih dan ditunjang juga hasil efikasi sementara di Indonesia sekitar 65 persen. Pemilihan vaksin yang paling utama adalah keamanannya, baru efikasi dan Sinovac ini termasuk paling bagus keamanannya,” paparnya.

Penulis : Gusti Grehenson
Foto     : Humas Setkab RI/Jay

Berita Terkait

  • Pakar UGM Jelaskan Alasan Orang Yang Pernah Terinfeksi Covid-19 Tidak Divaksin

    Friday,15 January 2021 - 13:23
  • Cara Mencegah Covid-19 Pada Orang Dengan Komorbid

    Friday,09 October 2020 - 10:17
  • Pakar UGM: Miliki 65,3 Persen Efikasi Vaksin Sinovac Tetap Aman

    Tuesday,12 January 2021 - 9:07
  • Menjaga Jantung Tetap Sehat di Kala Pandemi

    Thursday,01 October 2020 - 11:52
  • Psikolog: Hadapi Pandemi Dengan Cara Pandang Positif

    Tuesday,28 July 2020 - 22:25

Rilis Berita

  • Tantangan Healthtech untuk Program Nirlaba dan Kemanusiaan 03 March 2021
    Di masa pandemi perusahaan pengembang kesehatan (healthtech) Indonesia semakin berkembang, baik d
    Ika
  • Dies ke-75 FIB UGM: Pendidikan Tantangan Terbesar di Masa Pandemi 03 March 2021
    Pandemi yang merebak secara global pada tahun 2020 mengubah banyak hal dalam kehidupan akademik.
    Agung
  • Sivitas UGM Kini Bisa Membuat Paspor di Kampus 03 March 2021
    UGM bersama Kementerian Hukum dan HAM melakukan kerja sama peningkatan pelayanan keimigrasian mel
    Gloria
  • Tim UGM Juara Satu Kompetisi Geothermal Development Plan 03 March 2021
    Tim Mahasiswa UGM berhasil menjadi
    Gusti
  • Gerakan 3T dan 5M Kurang Optimal Persulit Indonesia Bebas Covid-19 Agustus 2021 03 March 2021
    Pakar Epidemiologi dari UGM, dr. Bayu Satria Wiratama, MPH., menilai target pandemi
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
Kontak sementara selama COVID-19
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599 (WhatsApp)

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2021 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual