Permasalahan manusia semakin lama semakin banyak dan kompleks. Terlebih di era global yang serba digital saat ini, semua menjadikan tidak ada lagi batas-batas lagi. Oleh karena itu, stres sangat perlu untuk dikelola.
Demikian disampaikan Drs. Sentot Haryanto, M.Si., Psi, dosen Fakultas Psikologi UGM, saat menjadi pembicara pada webinar Manajemen Stress: Semangat Berprestasi di Era Pandemi Covid-19 belum lama ini.
“Apalagi seperti di era pandemi Covid-19 saat ini, stres sangat penting untuk dikelola. Karena kondisi di rumah, di kantor, di masyarakat, di medsos, atau mungkin faktor ekonomi dan lain-lain, semuanya memungkinkan sebagai sumber stres,” ujanya pada Webinar yang diselenggarakan oleh Korps Pegawai Universitas Gadjah Mada (Korpagama).
Sentot menyebut Indonesia ini sebagai supermarket bencana, baik segala bencana alam maupun bencana sosial seperti teror, klithih dan lain-lain. Di era pandemi Covid-19 ini, menurutnya, semua pihak mau tidak mau dituntut untuk bisa berdampingan secara harmonis dengan kondisi tersebut untuk menghindari munculnya stres.
Ia merasa heran, sebab masih saja ada orang yang tidak mempercayai adanya Covid-19, padahal kondisi saat ini masyarakat Indonesia memasuki situasi yang sangat luar biasa. Kemudian semua orang dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan kenormalan baru.
“Belum lagi kita dikejutkan dengan virus varian baru dari Covid-19. Kondisi luar bagaimanapun sangat mungkin memengaruhi kondisi kejiwaan seseorang, dimana kondisi ini memunculkan ketegangan fisik dan jiwa merasa terancam,” katanya.
Menurutnya, stres muncul manakala seseorang terancam kesejahteraannya dan tidak tersedia respons yang memadai secara cepat dan tepat untuk mengurangi ancaman tersebut, seperti kondisi kejadian Covid-19 saat ini.
“Stres sangat bersifat individual, bisa terjadi pada diri sendiri tetapi tidak bagi orang lain karena faktor usia, jenis kelamin, pendidikan dan lain-lain sangat berpengaruh. Tetapi stes bisa juga bersifat situasional yaitu dalam situasi tertentu orang bisa stres namun orang lain tidak,” jelasnya.
Ia menegaskan stres dalam batas-batas tertentu diperlukan karena bisa menimbulkan gairah, tantangan sekaligus kewaspadaan dan sikap hati-hati. Tetapi jika melebih ambang batas, hal tersebut akan memengaruhi kondisi psikis, sosial dan religiusitas.
Oleh karena itu, agar tetap terus bisa berprestasi di era pandemi Covid-19 maka orang diharapkan untuk tetap berpikir positif. Selain itu, orang juga dituntut untuk fokus pada satu titik dan tidak melebar sampai kemana-mana.
“Karenanya harus bijak memilih informasi yang benar dan penting. Hindarkan informasi-informasi yang tidak penting, kemudian perbaiki komunikasi yang sinergis dan menyehatkan dan tentunya selalu memupuk semangat dan etos kerja,” pungkasnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : IdeaScale