Departemen Pertanian mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI untuk melepas Mallika sebagai bibit kedelai hitam varietas unggul nasional. Salinan SK mentan ini diserahkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Deptan Ir Sutarto Alimoeso kepada Dekan Pertanian UGM Prof Dr Ir Susamto Somowiharjo, M.Sc dan kepada Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. Joseph Bataona, dalam acara temu wicara ‘Revitalisasi Pembenihan Kedelai Mendukung Swasembada Kedelai Tahun 2015’, Senin (10/9) di Ruang Auditorium Fakultas Pertanian UGM.
Selain Dirjen Tanaman pangan, acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi dan Sumber Daya Manusia UGM Dr Ainun Naim MBA, Dekan Fakultas Pertanian UGM Prof Dr Ir Susamto Somowiharjo M.Sc, Kepala Dinas Pertanian DIY Achmad Kasiyani, Ketua Forum Perbenihan DIY yang diwakili Prof Dr Ir Prapto Yudono, dan para peneliti dari UGM, juga dimeriahkan dengan kehadiran 200 petani kedelai hitam yang berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Dr Ainun Naim MBA dalam sambutannya mengutarakan bukanlah sesuatu yang tidak mungkin jika Indonesia ke depan merupakan negara terbesar produksi kedelai hitamnya. “Bisa saja nanti kita akan mengenal jenis varietas kedelai hitam dari Pundong (Bantul) atau Madiun (Jatim),“ katanya.
Menurut Ainun Naim, UGM akan terus mendukung kemitraan yang sudah dilakukan oleh Fakultas Pertanian UGM, Unilever, Petani serta Pemerintah dalam melahirkan jenis varietas kedelai hitam ini yang sebelumnya kurang mendapat perhatian.
“Hasil penelitian dari Fakultas Pertanian UGM ini tentunya akan menjadi referensi penelitian dalam khasanah ilmu pengetahuan dan juga menjadi kebanggan Indonesia di berbagai forum ilmiah internasional,†tegasnya.
Pakar Kedelai dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof Dr Mary Astuti mengaku bangga dengan penemuan tersebut pasalnya Mallika yang lahir dari ketekunan para peneliti Fakultas Pertanian UGM merupakan varietas pertama yang dihasilkan Fakultas tersebut setelah 46 tahun berdiri.
“Bagi UGM penemuan ini seperti membuktikan hidupnya penelitian di bidang pertanian. Kami harap kerjasama ini dapat memenuhi pasokan kedelai hitam dalam negeri menuju swasembada kedelai 2015,†jelasnya.
Nama mallika, kata Mary Astuti diambil dari bahasa Tamil yang berarti kerajaan. “Kami yakin varietas baru ini akan tumbuh menjadi kerajaan kedelai lokal, khususnya kedelai hitam,†harap Mary.
Sementara Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. Joseph Bataona mengungkapkan sejak tahun 2001, pihak Unilever telah melakukan kerja sama dengan Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknologi Pertanian UGM guna mengembangkan program pemberdayaan petani kedelai hitam.
“Dengan merangkul petani, kami budayakan kedelai hitam berkualitas tinggi guna memenuhi produksi kecap bango,†terangnya. (Humas UGM)