• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengumpulan Data Antemortem Jadi Bagian Tersulit Identifikasi Korban Kecelakaan Pesawat

Pengumpulan Data Antemortem Jadi Bagian Tersulit Identifikasi Korban Kecelakaan Pesawat

  • 19 Januari 2021, 05:58 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 7182
Pengumpulan Data Antemortem Jadi Bagian Tersulit  Identifikasi Korban Kecelakaan Pesawat

Mantan Kepala Lab DNA Pudokkes Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri, Drs. Putu T. Widodo, DFM, M.Si., mengatakan salah satu kunci dalam identifikasi korban kecelakaan pesawat terbang adalah dengan membandingkan data antemortem dan postmortem. Apabila kedua data tersebut cocok maka identitas korban akan lebih mudah diketahui. Apabila keduanya belum cocok maka akan diulangi kembali pengambilan data tersebut.” Jika dua datanya ini tidak ada, pasti korban tidak bisa teridentifikasi,” kata Putu Widodo dalam webinar yang diselenggarakan oleh Fakultas Biologi UGM yang bertajuk Tes DNA Dalam Identifikasi Korban Kecelakaan Pesawat Terbang, Senin (18/1).

Menurut alumnus Fakultas Biologi UGM ini, membandingkan data postmortem dan antemortem korban merupakan langkah terbaik dan mempermudah identifikasi korban kecelakaan pesawat selama pengalamannya dalam menangani beberapa kecelakaan pesawat seperti pesawat Garuda yang terbakar di bandara Adisucipto Yogyakarta tahun 2007, kecelakaan pesawat Adam Air di selat Makassar 2007, Air Asia jatuh di sekitar pangkalan Bun Kalteng tahun 2014 dan kecelakaan Lion Air yang jatuh di laut Jawa pada 2018. Namun, sejauh ini pengumpulan data antemortem belum banyak dipelajari karena mencari sampel data korban semasa masih hidup tidaklah mudah. “Tantangannya jauh lebih besar, kita harus ketemu keluarga, sahabat karibnya, rumah atau tempat nongkrongnya dimana,” katanya.

Namun, dalam melakukan identifikasi korban, tim DVI selalu menggunakan lima sumber data berupa data dari sidik jari, odontologi, DNA, data medis, dan properti korban. Khusus sidik jari, kata Widodo, korban yang di bawah 17 tahun sulit dicari data lengkap sidik jari karena belum memiliki KTP. Begitu pun data odontologi karena tidak semua dokter selalu menyimpan rekaman gigi pasiennya. “Sulit mendapatkannya,” katanya.

Sementara dari data medis diambil dari penampakan tulang, tato atau pernah memiliki cacat pasca operasi. Sedangkan data properti diambil dari barang-barang yang dibawa maupun yang sering dipakai korban.”Yang dibawa maupun ditinggalkan oleh si korban diambil datanya, siapa tahu properti ini mengandung DNA, misalnya baju yang belum dicuci di rumah, banyak sumber DNA. Bahkan, bisa diambil DNA dari kerah baju yang belum dicuci,” katanya.

Mengenai identifikasi DNA ini, tim DVI umumnya harus mengetahui silsilah keluarga yang diketahui dari pelapor yang merupakan kerabat dekat korban. “Apabila keluarga  bisa menyampaikan DNA kepada DVI kemungkinan besar bisa mengembalikan jenazah kepada keluarga yang benar,” paparnya.

Peneliti Genetika dan Forensik dari Fakultas Biologi UGM, Dr. Niken Saputri Nur Handayani, menilai identifikasi korban melalui data DNA dengan cara mencocokkan data DNA yang diambil dari keluarga terdekat yakni orang tua, anak atau saudara kandung. “Profil DNA dari keluarga dekat besar kemungkinan mendekati kemiripan, beda dengan keluarga jauh,“ katanya.

Ia menjelaskan sampel DNA yang diambil dari korban kecelakaan pesawat baik dalam kondisi utuh maupun tidak pada umumnya sampel DNA dari jaringan otot lengan korban,  bagian tulang atau bagian dari gigi geraham yang dianggap sumber DNA  paling bagus karena tidak banyak terpapar dari lingkungan luar. Sementara dari pihak keluarga, sumber DNA yang diambil dari bagian tubuh jaringan yang memiliki sel inti yakni sel darah putih.

Penulis : Gusti Grehenson

Berita Terkait

  • Korban Kecelakaan Garuda, Tetap Daftar Ulang UM UGM 2007

    Wednesday,07 March 2007 - 15:15
  • Smart-Tech Bracelet, Gelang Pintar Karya Mahasiswa UGM

    Thursday,16 June 2016 - 10:55
  • Prof. Koesnadi, Pribadi yang Manusiawi dan Menghargai Anak Muda: antara Identifikasi dan Memori

    Friday,16 March 2007 - 10:54
  • 57% Korban Kecelakaan Lalu Lintas di DIY Didominasi Usia Muda

    Monday,28 February 2011 - 16:08
  • Ahli Forensik Gigi UGM Bantu Identifikasi Korban Air Asia

    Monday,05 January 2015 - 15:56

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual