• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Tes PCR Dianggap Paling Akurat Deteksi Covid-19

Tes PCR Dianggap Paling Akurat Deteksi Covid-19

  • 29 Januari 2021, 02:04 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 13669
  • PDF Version
Tes PCR Dianggap Paling Akurat Deteksi Covid-19

Peneguhan diagnosa Covid-19 saat ini masyarakat disuguhkan oleh tiga alat deteksi cepat yakni swab PCR, rapid antigen dan rapid antibodi. Ketiganya bisa dianggap mampu mendeteksi seseorang terpapar Covid-19 atau tidak. Namun, swab PCR sampai saat ini dianggap paling mendekati akurat. Sebab, antigen virus bisa dideteksi setelah beberapa hari setelah tertular. Sedangkan antibodi akan terbentuk setelah 7 atau 14 hari setelah terpapar.

Hal itu dikemukakan oleh dokter spesialis patologi klinik dari Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM dr. Titien Budhiaty, M.Sc., Sp.PK., dalam diskusi yang bertajuk Rapid Antibodi, rapid Antigen dan PCR apa bedanya?, Kamis (28/1).

Seperti diketahui, pemeriksaan lewat swab PCR dilakukan dengan mengambil sampel usap di hidung dan tenggorokan. Rapid antigen dilakukan dengan mengambil hasil usap di hidung. Sedangkan rapid  antibodi dilakukan dengan mengambil darah si pasien.

Titien menjelaskan bahwa ketiga alat deteksi cepat Covid-19 ini sebenarnya bertujuan untuk mengetahui perjalanan penyakit Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh seseorang. Meski demikian untuk memastikan tertular dan tidaknya, hasil deteksi lewat swab PCR dianggap paling menentukan. Sebab, lewat PCR bisa menentukan ada tidaknya virus, “Sementara dua alat deteksi lainnya lebih mengarah pada antigen virus dan terbentuknya antibodi,” katanya.

Namun begitu, pilihan untuk menggunakan alat deteksi lewat PCR untuk saat ini dirasakan biayanya cukup mahal untuk sekali pemeriksaan sehingga masih memberatkan sebagian masyarakat. Menurut Titien, jika merasa ada gejala dengan seperti demam, pilek atau batuk, tidak selalu mengarah pada gejala Covid-19 sehingga perlu dikonsultasikan ke dokter karena hampir banyak penyakit menimbulkan gejala yang hampir sama. “Perlu periksa ke dokter, arahnya ke mana, jika perlu ada faktor pendukung seperti pemeriksaan di lab,” ujarnya.

Namun, gejala paling umum ditemukan pada penderita Covid-19, menurut Titien, adalah munculnya flu, batuk, indera penciuman berkurang, diare atau badan terasa letih atau muncul sesak napas. “Namun, di penyakit lain juga ada seperti itu, yang penting tetap waspada, selalu berpikir yang baik-baik saja, jangan sampai stres,” katanya.

Penulis : Gusti Grehenson

Berita Terkait

  • Inventor GeNose Kuwat Triyana Terima Penghargaan Anugerah UGM 2020

    Saturday,19 December 2020 - 15:30
  • BNI Serahkan Bantuan Mesin RNA dan Reagen PCR Test ke UGM

    Tuesday,27 October 2020 - 16:06
  • UGM Serahkan Bantuan GeNose C19 ke Ponpes Gus Baha

    Friday,04 June 2021 - 8:42
  • Orang Yang Sudah Divaksin Miliki Risiko Rendah Terkena Covid-19

    Thursday,14 January 2021 - 22:07
  • Peneliti UGM Buat Alat Deteksi Virus Dengue

    Sunday,19 April 2020 - 18:47

Rilis Berita

  • Harapan Warga UGM Pada Rektor Baru 20 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., terpilih sebagai Rektor UGM periode 2022-2
    Ika
  • Ova Emilia Terpilih sebagai Rektor UGM Periode 2022 – 2027 20 May 2022
    Tiga calon rektor UGM mengikuti tahapan Pemilihan dan Penetapan Rektor oleh Majelis Wali Amanat (
    Satria
  • Fakultas Teknik UGM Peroleh Predikat WBK Menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani 20 May 2022
    Setelah dinyatakan sebagai Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2021, Faku
    Agung
  • STP UGM Raih Penghargaan Internasional 20 May 2022
    Universitas Gadja
    Gusti
  • Mahasiswa UGM Borong Medali dan Penghargaan dari Kompetisi Tingkat ASEAN 19 May 2022
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, kembali m
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual