Departemen Kesehatan akan menunjuk lima universitas di Indonesia untuk menjadi International Training Center of Disaster. Pemerintah juga telah membentuk pusat penanggulangan krisis regional di sembilan wilayah untuk mempercepat bantuan kesehatan jika terjadi bencana
Kepala Bidang Pencegahan, Mitigasi, dan Kesiapsiagaan Bencana, Departemen Kesehatan, Mudjiharto, SKM, M.Kes kelima universitas yang ditunjuk adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, Universitas Airlangga dan Universitas Sumatera Utara.
“International training center ini nanti akan menjadi pusat pembelajaran penanggulangan bencana. Karena kita semua tahu Indonesia adalah negara yang rawan bencana. Ini juga akan menjadi tempat tukar menukar ilmu dengan dunia internasional,†kata Mudjiharto usai berbicara dalam seminar Motivation Seminar on Disaster, Rabu (12/9) di Gedung Pascasarjana UGM.
Menurut Mudjiharto Kelima universitas, masing-masing memiliki keunggulan, adapun UGM nantinya lebih ke arah penanganan trauma. “Universitas Gadjah Mada lebih kita fokuskan dalam hal penanganan trauma,†ujarnya.
Rencananya, kelima pusat pelatihan bencana ini akan diresmikan Menteri Kesehatan RI Dr. dr. Siti Fadhilah M. Supari, M.Sc pada 17 September mendatang di Makassar. Pembentukan pusat pelatihan ini juga melengkapi pembentukan pusat penanggulangan krisis regional yang telah dibentuk di sembilan wilayah daerah di Indonesia.
Kesembilan daerah yang ditunjuk untuk menjadi penanggulangan krisis regional tersebut adalah Medan, yang meliputi wilayah dari Aceh Sumut, Riau dan Kepri, Regional Palembang untuk mencover wilayah Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung, Regional Jakarta dengan wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Regional Banjarmasin untuk wilayah seluruh Kalimantan minus Kalbar, Regional Semarang yang mencakup Jawa Tengah dan DIY, Regional Jawa Timur, Regional Bali yang mencakup sampai NTT dan NTB, Regional Makassar untuk seluruh wilayah Sulawesi dan Papua, dan Regional Manado untuk daerah Gorontalo, Manado, Maluku Utara. Selain itu juga dibentuk sub regional di Biak.
Pembentukan regional krisis ini untuk memperdekat dan mempercepat bantuan kesehatan yagn selama ini sering dikeluhkan selalu terlambat.
â€Alasan pemilihan sembilan daerah ini salah satunya karena mereka memilik rumah sakit rujukan. Semua fasiltias termasuk alat, gedung dan SDM sudah kita siapkan,†katanya. (Humas UGM)