• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Penyelenggaraan Pariwisata Harus Perhatikan Kearifan Lokal

Penyelenggaraan Pariwisata Harus Perhatikan Kearifan Lokal

  • 10 Februari 2021, 18:07 WIB
  • Oleh: Ika
  • 9246
  • PDF Version
Penyelenggaran Pariwisata Harus Perhatikan Kearifan Lokal
Pariwisata di Indonesia dinilai kurang mengakar pada nilai-nilai kearifan lokal. Pembangunan pariwisata terkesan masih berupaya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Kondisi tersebut sering menimbulkan dampak negatif dan berpotensi menjadikan pariwisata tidak berkelanjutan. 
 
Demikian bahasan diskusi yang mengemuka  dalam Seminar Series Nasional Kepariwisataan ke #8 yang diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana, Prodi Kajian Pariwisata, Universitas Gadjah Mada pada Senin malam, (9/2). Seminar ini menghadirkan pembicara Dr. Awaludin Nugraha, M.Hum, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran yang juga merupakan alumni program Doktor Kajian Pariwisata UGM. 
 
Awaludin mengatakan penyelenggaraan pariwisata berkelanjutan sebenarnya telah diamanatkan dalam Undang-undang No 10 tahun 2009. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pariwisata berkelanjutan seyogianya memperhatikan nilai-nilai budaya lokal, terutama kearifan lokal yang tumbuh dan melembaga dalam masyarakatnya. Sementara budaya lokal cenderung hanya menjadi komoditas. 
 
Melakukan riset di Kampung Naga, Jawa Barat, Awaludin melihat bahwa kawasan ini telah menjadi destinasi wisata yang populer. Kendati begitu, masyarakatnya tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal. 
 
Kampung Naga telah ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara sejak tahun 1970-an.
Kampung Naga menawarkan lima tipe wisata di dalamnya yaitu wisata budaya sebagai tujuan utama, wisata budaya kebetulan, wisata budaya jalan-jalan, wisata budaya santai, dan wisata budaya insidental. 
 
“Masyarakat adalah tamu dan kerabat jauh yang sedang bersilaturahmi kepada leluhur sehingga tamu yang datang ke Kampung Naga sangat dihormati dan dilayani dengan baik tanpa meminta imbalan uang masuk (entrance fee) seperti desa wisata yang sudah dikelola secara komersial," paparnya. 
 
Sementara pemerhati parwisata dari UGM, Dr. Pande Made Kutanegara, M.Si., menegaskan perlunya memahami kearifan lokal masyarakat dan mengintegrasikannya di dalam pengembangan masyarakat. Sebab, masyarakat bukan objek pembangunan, tetapi subjek pembangunan. 
 
Ia menambahkan kearifan lokal juga berfungsi untuk menjaga keberlanjutan sebuah kelompok masyarakat, antara lain dengan melakukan konservasi dan pelestarian sumber daya alam, umat manusia, ilmu pengetahuan, budaya dan tradisi, etika dan moral masyarakat, serta menciptakan hubungan harmonis antara manusia dengan manusia maupun dengan alam sekitarnya.
 
Penulis: Ika
Foto: travel.detik.com
 

Berita Terkait

  • Deklarasi WISDOM 2010 Resmi Menutup Perhelatan WISDOM 2010

    Wednesday,08 December 2010 - 15:58
  • Mengungkap Kearifan Lokal Komunitas dalam Penanganan Bencana Gempa Bantul

    Monday,27 January 2020 - 8:42
  • Olahraga Dongkrak Industri Pariwisata

    Thursday,26 April 2018 - 11:15
  • Antropolog UGM: Masyarakat Lokal Belum Arif dengan Alam

    Tuesday,30 October 2012 - 18:38
  • Menggali Kearifan Lokal untuk Penyelesaian Global

    Wednesday,12 August 2009 - 17:40

Rilis Berita

  • “Baik, Nanti Kita Koordinasikan..” 27 May 2022
    Ada yang menarik
    Gusti
  • Prof Ova Emilia Dilantik Sebagai Rektor UGM 2022-2027 27 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Ga
    Ika
  • Wisuda UGM Kembali Digelar Secara Luring 25 May 2022
    Untuk pertama kalinya semenjak pandemi Covid-19, upacara wisuda kembali diselengg
    Gloria
  • UGM-Pemprov DKI-Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Kerja Sama Penataan Kawasan dan Tridarma 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemprov DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran melak
    Ika
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik 25 May 2022
    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau sehingga
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual