• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Penyelenggaraan Pariwisata Harus Perhatikan Kearifan Lokal

Penyelenggaraan Pariwisata Harus Perhatikan Kearifan Lokal

  • 10 Februari 2021, 18:07 WIB
  • Oleh: Ika
  • 11364
Penyelenggaran Pariwisata Harus Perhatikan Kearifan Lokal
Pariwisata di Indonesia dinilai kurang mengakar pada nilai-nilai kearifan lokal. Pembangunan pariwisata terkesan masih berupaya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Kondisi tersebut sering menimbulkan dampak negatif dan berpotensi menjadikan pariwisata tidak berkelanjutan. 
 
Demikian bahasan diskusi yang mengemuka  dalam Seminar Series Nasional Kepariwisataan ke #8 yang diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana, Prodi Kajian Pariwisata, Universitas Gadjah Mada pada Senin malam, (9/2). Seminar ini menghadirkan pembicara Dr. Awaludin Nugraha, M.Hum, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran yang juga merupakan alumni program Doktor Kajian Pariwisata UGM. 
 
Awaludin mengatakan penyelenggaraan pariwisata berkelanjutan sebenarnya telah diamanatkan dalam Undang-undang No 10 tahun 2009. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pariwisata berkelanjutan seyogianya memperhatikan nilai-nilai budaya lokal, terutama kearifan lokal yang tumbuh dan melembaga dalam masyarakatnya. Sementara budaya lokal cenderung hanya menjadi komoditas. 
 
Melakukan riset di Kampung Naga, Jawa Barat, Awaludin melihat bahwa kawasan ini telah menjadi destinasi wisata yang populer. Kendati begitu, masyarakatnya tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal. 
 
Kampung Naga telah ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara sejak tahun 1970-an.
Kampung Naga menawarkan lima tipe wisata di dalamnya yaitu wisata budaya sebagai tujuan utama, wisata budaya kebetulan, wisata budaya jalan-jalan, wisata budaya santai, dan wisata budaya insidental. 
 
“Masyarakat adalah tamu dan kerabat jauh yang sedang bersilaturahmi kepada leluhur sehingga tamu yang datang ke Kampung Naga sangat dihormati dan dilayani dengan baik tanpa meminta imbalan uang masuk (entrance fee) seperti desa wisata yang sudah dikelola secara komersial," paparnya. 
 
Sementara pemerhati parwisata dari UGM, Dr. Pande Made Kutanegara, M.Si., menegaskan perlunya memahami kearifan lokal masyarakat dan mengintegrasikannya di dalam pengembangan masyarakat. Sebab, masyarakat bukan objek pembangunan, tetapi subjek pembangunan. 
 
Ia menambahkan kearifan lokal juga berfungsi untuk menjaga keberlanjutan sebuah kelompok masyarakat, antara lain dengan melakukan konservasi dan pelestarian sumber daya alam, umat manusia, ilmu pengetahuan, budaya dan tradisi, etika dan moral masyarakat, serta menciptakan hubungan harmonis antara manusia dengan manusia maupun dengan alam sekitarnya.
 
Penulis: Ika
Foto: travel.detik.com
 

Berita Terkait

  • Deklarasi WISDOM 2010 Resmi Menutup Perhelatan WISDOM 2010

    Wednesday,08 December 2010 - 15:58
  • Mengungkap Kearifan Lokal Komunitas dalam Penanganan Bencana Gempa Bantul

    Monday,27 January 2020 - 8:42
  • Olahraga Dongkrak Industri Pariwisata

    Thursday,26 April 2018 - 11:15
  • Antropolog UGM: Masyarakat Lokal Belum Arif dengan Alam

    Tuesday,30 October 2012 - 18:38
  • Menggali Kearifan Lokal untuk Penyelesaian Global

    Wednesday,12 August 2009 - 17:40

Rilis Berita

  • Pakar UGM: Kemiskinan Seringkali Jadi Ajang Komoditas 31 January 2023
    Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan hasil
    Gusti
  • Pengamat UGM: Jangan Melihat Masyarakat Desa seperti 30-50 Tahun yang Lalu 31 January 2023
    Menuju pemilihan umum 2024, berbagai kampanye politik gencar dilakukan sejak tahun lalu
    Satria
  • FKKMK dan ANU Indonesia Project Meluncurkan Buku In Sickness and in Health: Diagnosing Indonesia 31 January 2023
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) da
    Agung
  • UGM Ajak Perguruan Tinggi Daerah Berkolaborasi Dukung Pembangunan Smart City di IKN 31 January 2023
    Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas G
    Gloria
  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual