Yogya, KU
Menjadi seorang calon pemimpin haruslah dibekali dengan moralitas, sebab sekarang ini yang terjadi banyak ahli hukum yang bermain-main dengan korupsi atau ahli lingkungan yang merusak lingkungan.
Demikian pandangan Ketua MPR RI Dr Hidayat Nur Wahid, MA dalam memberikan kuliah umum kepada 5000 mahasiswa baru UGM yang mengambil Asistensi Agama Islam, Sabtu (15/9) di Masjid Kampus UGM.
Menurut pria kelahiran Klaten ini, jika para calon pemimpin tidak dibekali dengan moralitas maka pemimpin yang semula diharapkan mampu memperbaiki kehidupan dan kemajuan bangsa, tapi bisa saja memanfaatkan kekuasaanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Ia pun berpesan kepada mahasiswa bahwa meraih kesuksesan harus diperlukan usaha yang tidak sedikit. Sejak dini para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa, katanya tidak boleh lagi membedakan satu sama lain.
“Sudah seharusnya saat ini kita menghilangakan dikotomi nasionalis dan islam yang selama ini bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa, jika dikotomi ini dapat kita hilangkan maka tidak mustahil indonesia bisa bersatu dan membangun negeri ini secara bersama-sama,†ujarnya.
Hidayat kembali menegaskan kepada para mahasiswa, menjadi orang yang gagal atau menjadi orang sukses merupakan sebuah pilihan.
“Kita mesti memilih diantara salah satunya. Saat kita memilih menjadi pemimpin, pejuang intelektual atau pun menjadi akademisi merupakan pengulangan kesuksesan yang didapat sebelumnya,†katanya. (Humas UGM)