• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Pengukuhan Guru Besar
  • Prof Satibi Dikukuhkan Jadi Guru Besar

Prof Satibi Dikukuhkan Jadi Guru Besar

  • 18 Februari 2021, 12:35 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 16593
Prof Satibi Dikukuhkan Jadi Guru Besar

Dosen Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Satibi, M.Si., Apt., dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Manajemen Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Kamis (18/2), di Balai Senat. Pada pidato pengukuhan jabatan guru besar yang berjudul Menjamin Ketersediaan Obat pada Era Jaminan Kesehatan Nasional, Satibi mengatakan di era jaminan Kesehatan nasional (JKN), perencanaan kebutuhan obat masih menjadi kendala. Meski setiap fasilitas kesehatan diwajibkan untuk membuat rencana kebutuhan obat, namun rencana yang dibuat itu masih belum menggambarkan kebutuhan riil dari fasilitas kesehatan yang ada, namun hanya sebatas formalitas pelaporan saja.

“Perencanaan obat di faskes ini akan berhubungan dengan data rencana kebutuhan obat yang dihimpun kementerian kesehatan. Akan tetapi saat ini koordinasi data antar fasilitas kesehatan dengan kementerian belum akurat,” kata Satibi.

Ia menyebutkan rata-rata ketersediaan obat yang cukup tinggi di Indonesia ada di Jawa Timur yakni 22,5 bulan. Hasil ini menunjukkan tingkat ketersediaan obat melebihi standar yakni 12-18 bulan. Tingginya angka masa ketersediaan obat ini menurutnya ada penumpukan persediaan yang terjadi di gudang instalasi farmasi. Jika daerah mengalami penumpukan, daerah lain yang mengalami stok kosong atau kurang apabila dibiarkan secara terus menerus akan mengganggu pelayanan kefarmasian di puskesmas. “Pasien yang tidak mendapatkan obat akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada puskesmas dan hilangnya kesempatan puskesmas untuk mendapatkan keuntungan. Dampak bagi pasien, berisiko tidak dapat sembuh dan menurunkan kualitas hidup pasien,” katanya.

Menurutnya, beberapa faktor yang memengaruhi ketersediaan obat di fasilitas kesehatan yakni faktor dokter, pasien dan tenaga farmasi. Di era JKN, dokter sebagai penulis resep pada praktik pelayanannya diharapkan dapat menerapkan dan patuh terhadap pedoman pengobatan dan formularium serta peresepan generik obat e-catalogue.

Sementara dari sisi tenaga kefarmasian, terutama apoteker memengaruhi pelayanan kefarmasian langsung dan bertanggung jawab kepada pasien serta menjamin ketersediaan obat yang bermutu, berkhasiat dan aman sehingga dapat mendukung penggunaan obat yang rasional dan keselamatan pasien. Meski demikian, keberadaan apoteker di fasilitas kesehatan terutama puskesmas saat ini masih sangat rendah. Ia menyebutkan sebanyak 17,5 persen puskesmas di Indonesia yang memiliki apoteker dan sekitar 32,2 persen puskesmas bahkan tidak memiliki tenaga kefarmasian sama sekali. Kurangnya tenaga farmasi yang sesuai kompetensi sebagai pengelola obat menyebabkan terbatasnya kewenangan pengelolaan obat menjadi terbatas. “Hanya pada tugas meracik dan menyerahkan obat ke pasien serta tidak dapat mengelola obat secara mandiri setelah implementasi JKN,” katanya.

Penulis : Gusti Grehenson
Foto: Vino

Berita Terkait

  • Wahyono Gubes Fakultas Farmasi Berpulang

    Monday,03 October 2022 - 15:47
  • Bambang Setio Utomo Dikukuhkan Jadi Guru Besar

    Tuesday,28 May 2013 - 15:11
  • Prof. Drs. Nasroedin Berpulang

    Friday,02 February 2018 - 9:00
  • Guru Besar FMIPA Prof. Drs. R. Soemantri Meninggal Dunia

    Monday,10 June 2013 - 9:57
  • MGB UGM Perkenalkan Tiga Guru Besar Baru

    Thursday,26 July 2007 - 12:33

Rilis Berita

  • Mahasiswa S1 Antropologi Budaya Lakukan Penelitian Kehidupan Petani Sayur di Brebes 01 February 2023
    Sebanyak 80 mahasiswa Program Pendidikan S1 Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas
    Agung
  • Pakar UGM: Penting Bangun Relasi Sosial Dengan Lingkungan Untuk Cegah Penculikan Anak 01 February 2023
    Informasi tentang penculikan anak baik melalui media sosial maupun pemberitaan dalam beberapa wak
    Ika
  • UGM dan SUTD Singapura Gelar Pembelajaran Kolaborasi Antarmahasiswa 01 February 2023
    Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTMI FT UGM) bekerj
    Gusti
  • FTP UGM Bina Warga Sambak Magelang Kembangkan Digitally Agro Edutourism 01 February 2023
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM mendampin
    Ika
  • UGM Jalin Kerja Sama dengan Universitas Khairun dan PT Pertamina International Shipping 01 February 2023
    Universitas Gadjah Mada melakukan kesepakatan kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate dan P
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual