• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pemekaran Papua Buka Peluang Elite Pada Akses Sumber Daya

Pemekaran Papua Buka Peluang Elite Pada Akses Sumber Daya

  • 23 Februari 2021, 13:50 WIB
  • Oleh: Agung
  • 7817
  • PDF Version
Pemekaran Papua Buka Peluang Elit pada Akses Sumberdaya

Para elite Papua terbentuk dari budaya politik Indonesia. Mereka banyak belajar di universitas-universitas di Indonesia, seperti di Makassar, Manado, Jogja, Semarang dan lain-lain. Bahkan, di beberapa belahan wilayah di Papua mereka menyekolahkan anak-anak semenjak dari tingkat SMA di Jawa hingga perguruan tinggi.

“Karakteriktik elite Papua ini sangat khas dari didikan politik Indonesia," ujar Dr. I Ngurah Suryawan, antropolog dan pemerhati Papua, saat berbicara pada Diskusi Stop Baku Tipu: Pemekaran Daerah & Kelas Menengah Baru di Papua Barat, Senin malam (22/2).

Menurut Ngurah Suryawan politik kelas menengah Papua ini salah satu argumennya adalah bukan untuk mengurangi kekuasaan negara tetapi bagaimana mereka bisa mendapatkan kontrol langsung terhadap akses sumber daya. Hal ini menjadi catatan penting, sebab para elite dan kelas menengah tidak memiliki alat-alat produksi.

“Yang memiliki alat produksi dan kontrol terhadap akses pembangunan adalah para investor sehingga mereka tidak bisa mengontrol alat-alat produksi, tetapi mencoba mengontrol rente yang mereka peroleh dari proses-proses pemekaran daerahnya sendiri," jelasnya.

Bagi Ngurah pemekaran bukan persoalan boleh atau tidak tetapi lebih pada regulasi. Tumpang tindih peraturan memungkinkan peluang itu ada.

Disebutnya, sebelum ramai soal pemekaran seperti saat ini, Irian Jaya pada saat itu sudah dibagi menjadi 3 wilayah yaitu Irian Jaya, Irian Jaya Bagian Barat dan Irian Jaya Bagian Tengah. Menurutnya, berhasilnya pembentukan Papua barat mendorong pemekaran Papua Barat Daya sejak tahun 2007. Dideklarasikan pada tanggal 15 Januari 2007, wilayahnya meliputi Kabupaten Sorong, Kota Sorong, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Teluk Bintuni (“Sorong Raya”).

Upaya para elite dan kelas menengah mendorong pemekaran ini dengan cara perekrutan pegawai birokrasi di masing-masing wilayah pemekaran harus mencerminkan suku-suku yang berada di wilayah Sorong Raya jika berkeinginan untuk pembentukan Propinsi Papua Barat Daya. Menurutnya, propinsi baru ini harus mendapat dukungan dari seluruh suku yang berada di Sorong Raya sehingga kuat birokrasi dan pemerintahannya.

“Para pegawai harus kuat dan berasal dari wilayah tempat mereka lahir sehingga kepentingan merekan akan terpenuhi. Caranya dengan mendidik birokrat-birokrat yang memang dipersiapkan untuk rencana pemekaran daerah-daerah baru di kawasan Sorong Raya. Anak-anak muda tersebut ditingkatkan kapasitasnya dengan melanjutkan pendidikan setingkat master hingga doktor di UGM dan Unpad," terangnya.

Dalam diskusi kajian Anthropologi  Seri #8 yang digelar Fakultas Ilmu Budaya UGM dan Asosiasi Anthropoli Indonesia DIY, Prof. Cahyo Pamungkas, Ph.D, dari LIPI selaku pembahas menambahkan yang menarik dari sejarah pemekaran di Papua adalah bahwa ide pemekaran sudah dimulai sejak tahun 1982. Pemekaran inipun dimanfaatkan para elite lokal di Papua untuk memperjuangkan kepentingannya, kelompoknya dan masyarakat adatnya sendiri.

Terkait maraknya keinginan pemekaran, Dewan Adat Papua sebenarnya tidak menolak terhadap modernitas, pembangunan dan pemekaran. Hanya saja, mereka menghendaki pemekaran dan pembangunan harus disesuaikan kebutuhan masyarakat Adat Papua.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : suaramambruk.com

Berita Terkait

  • Dosen UNIPA Raih Doktor di UGM

    Friday,06 November 2015 - 15:41
  • Etnosentrisme dan Politik Representasi Masih Marak di Kalangan Elite Politik Papua

    Wednesday,03 October 2012 - 14:28
  • Fisipol UGM Kembali Buka 60 Formasi Guru Perintis

    Thursday,30 October 2014 - 9:19
  • UGM Galang Kerja Sama dengan Pemkab Halmahera Timur

    Thursday,03 March 2011 - 16:58
  • UGM dan Pemkab Puncak Papua Jalin Kerja Sama

    Monday,16 March 2020 - 16:49

Rilis Berita

  • UGM Dukung Mitigasi Perubahan Iklim Lewat Kegiatan Tridarma 27 June 2022
    UGM menyatakan komitmennya dalam upaya mendukung mitigasi perubahan iklim akibat pemanasan global
    Ika
  • Peneliti UGM Beri Masukan Terkait Pengelolaan Cukai Tembakau ke BAKN DPR 27 June 2022
    Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (B
    Gloria
  • Epidemiolog UGM: Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Klaster Libur Lebaran dan Varian Omicron Baru 27 June 2022
    Belakangan ini jumlah kasus harian Covid-19 lebih dari 2,000 kasus. Total jumlah kasus aktif hing
    Gusti
  • Dosen UGM Hadiri Pertemuan Pakta Pelarangan Senjata Nuklir di Wina Austria 27 June 2022
    Dosen Departemen Hubungan Internasional, Fisipol UGM, Drs. Muhadi Sugiono, M.A., menghadiri 
    Gusti
  • Guru Besar UGM Jawab Dilema Digitalisasi di Indonesia 27 June 2022
    Menurut Anda, apakah kehidupan masyarakat Indonesia sudah terdigitalisasi? Lalu, apakah menurut A
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual