Rektor Universitas Gadjah Mada mewisuda 1.934 lulusan Program Sarjana dan Diploma, Rabu (24/2). Pada upacara wisuda kali ini diselenggarakan secara luring terbatas dan secara daring demi menjaga kesehatan sivitas akademika di tengah pandemi Covid-19. Wisuda yang diselenggarakan di halaman Balairung ini, diketahui jumlah wisudawan terdiri dari 1.607 lulusan Program Sarjana, termasuk 6 orang wisudawan berasal dari Warga Negara Asing dan 327 lulusan Program Diploma. Pada periode ini terdapat wisudawan dari penerima beasiswa Bidik Misi sebanyak 355 orang untuk Program Sarjana dan 34 orang untuk Program Diploma. Sedangkan lulusan yang asal kabupatennya dari daerah 3T sebanyak 34 orang untuk untuk Program Sarjana dan 9 orang untuk Program Diploma.
Masa studi rata-rata untuk wisudawan Program Sarjana adalah 4 tahun 10 bulan. Waktu studi tersingkat untuk Program Sarjana diraih oleh Irfan Fadjar Ramadhandi dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang lulus dalam waktu 3 tahun 1 bulan 4 hari. Masa studi rata-rata untuk Program D IV periode ini adalah 5 tahun 4 bulan, waktu tersingkat untuk lulusan Program D IV diraih oleh Dimas Dwi Saputro dari prodi D IV Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studinya selama 4 tahun 3 bulan 19 hari.
Sedangkan untuk lulusan Program D III, rerata masa studi adalah 3 tahun 10 bulan. Waktu tersingkat untuk lulusan Program D III diraih oleh Meliana Rista Utami dari Prodi DIII Bahasa Jepang, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun 11 bulan 6 hari. Lulusan Program Sarjana termuda periode ini diraih oleh Grecia Dian Puspita Sari dari Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang menyelesaikan studi pada usia 19 tahun 7 bulan 29 hari. Untuk Program D IV, predikat lulusan termuda diraih oleh Farhan Reza Saputra dari prodi D IV Teknologi Rekayasa Internet, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studi sarjana terapannya pada usia 22 tahun 3 bulan 3 hari. Sedangkan untuk program D III, lulusan termuda diraih Ivan Panji Setiawan dari prodi D III Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studi Diploma pada usia 20 tahun 6 bulan 4 hari.
Indeks Prestasi Kumulatif rata-rata untuk lulusan Program Sarjana periode II ini adalah 3,34. Program Diploma IV periode ini adalah 3,27 dan Program Diploma III rerata IPKnya adalah 3,25. Wisudawan untuk Program Sarjana yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi adalah Vivin Purnawati dari Prodi Hukum, Fakultas Hukum dengan IPK 3,98. Sedangkan untuk IPK tertinggi lulusan Program Diploma IV diraih oleh Rizki Maulana Fadillah dari Prodi D IV Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil, Sekolah Vokasi, dengan IPK 3,66. Sedangkan lulusan dengan IPK tertinggi untuk Program Diploma III diraih oleh Vira Yuniar Anggraini dari Prodi D III Bahasa Jepang, Sekolah Vokasi dengan IPK 3,92.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dalam pidato sambutannya mengatakan pandemi telah membawa dampak yang begitu masif terhadap beragam segi kehidupan dan sektor perekonomian. Merespons dampak pandemi yang mengejutkan dan masa depan yang sulit diprediksi, berbagai perusahaan memilih untuk mengurangi jumlah karyawan yang dipekerjakan. Namun, bukan berarti peluang kerja bagi lulusan baru benar-benar tertutup, karena permintaan terhadap tenaga kerja dengan keahlian tertentu justru meningkat. Belum lagi peluang untuk membangun berbagai jenis usaha kreatif juga terbuka lebar.
“Membangun usaha yang sukses tidak harus dimulai dengan modal yang besar. Di masa pandemi, mereka yang bisa bertahan dan bahkan mencapai kesuksesan adalah mereka yang jeli melihat peluang, mau beradaptasi, serta memiliki ide-ide yang kreatif dan inovatif,”katanya.
Menurutnya, lulusan UGM memiliki modal kemampuan serta keterampilan yang mumpuni, dan karenanya memiliki kesempatan yang besar untuk memperoleh peluang kerja. Lulusan UGM, harus mampu untuk menyiasati kondisi dan berkompetisi secara sehat di dalam dunia kerja saat ini.
Dalam kesempatan itu ia menambahkan UGM terus berupaya untuk memberikan kontribusi nyata terhadap penanganan pandemi serta dampak-dampak yang ditimbulkannya, melalui aktivitas pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Di bidang pendidikan, UGM terlibat dalam program Pertukaran Mahasiswa Permata-Sakti 2020 dan membuka kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di UGM secara daring selama satu semester.
Sementara di bidang penelitian, para dosen serta mahasiswa UGM telah mampu menghasilkan produk inovasi berbasis riset yang relevan dan aplikatif, seperti produk GeNose C19 yang kini telah mulai diterapkan sebagai alat screening Covid-19 di sejumlah fasilitas umum. “UGM juga terus melakukan berbagai kegiatan pengabdian, tidak hanya melalui pemberian bantuan fisik, namun juga edukasi serta pendampingan yang diperlukan untuk pengendalian pandemi serta pemulihan ekonomi,” paparnya.
Ia pun berharap para lulusan UGM yang telah diwisuda hari ini dapat turut mengambil bagian dalam upaya-upaya kreatif untuk mengatasi pandemi sesuai bidang yang ditekuni. “Di kampus ini, Saudara-saudara telah menerima didikan dan tempaan, bukan untuk sekadar menjadi insan yang cerdas, dan terlebih lagi bukan untuk sekadar mendapat gelar, tetapi untuk menggunakan ilmu yang Saudara miliki untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat, dan memajukan bangsa kita tercinta,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson