Serah terima jabatan Ketua dan Sekretaris Majelis Guru Besar UGM periode 2007-2012 mewarnai rapat pleno Majelis Guru Besar UGM, pada hari Senin (17/9) di ruang Balai Senat. Selain itu, rapat diisi pula dengan perkenalan 14 Guru Besar Baru dan pelepasan 3 Guru Besar memasuki masa pensiun.
Keempat belas Guru Besar Baru UGM yang diperkenalkan antara lain Prof Dr Sri Noegrohati Soekanta Apt, Prof Dr Kuswandi SU MPhil Apt, Prof Dr Wahyono SU Apt (Fakultas Farmasi), Prof Ir Triwibowo Yuwono PhD, Prof Dr Ir Dwidjono Hadidarwanto SU (Fakultas Pertanian), Prof Dr Ir Sri Anggrahini MS, Prof Dr Ir Mochammad Maksum (Fakultas Teknologi Pertanian), Prof Dr Mohammad Burhantsani SH MH, Prof M Hawin SH LLM PhD (Fakultas Hukum), Prof Dr drg Pinandi Sri Pudyani SU SpOrt (Fakultas Kedokteran Gigi), Prof Dr Thomas Dicky Hastjarjo (Fakultas Psikologi), Prof drh Bambang Hariono PhD (Fakultas Kedokteran Hewan), Prof Ir Wiendu Nuryanti March PhD (Fakultas Teknik), dan Prof Drs Mudasir MEng PhD (Fakultas MIPA). Sedangkan, tiga Guru Besar UGM memasuki masa pensiun adalah Prof drh Setyawan Budiharto MPH PhD, Prof dr Sri Kadarsih MSc PhD dan Prof Dr Ichlasul Amal MA.
Serah terima jabatan dilakukan Ketua dan Sekretaris MGB lama Prof Dr Ir Boma Wikan Tyoso MSc dan Prof Dr Endang Baliarti SU, kepada Prof Drs Suryo Guritno M Stats PhD dan Prof Dr Siti Muslimah Widyastuti MSc, Ketua dan Sekretaris MGB periode 2007-2012. Secara simbolis, serah terima ditandai dengan sambutan secara bergantian dari Ketua MGB lama dilanjutkan Ketua MGB baru.
Selain mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerjasama selama ini, Prof Boma dalam sambutannya menyampaikan pula permohonan maaf bila terdapat kesalahan saat mengemban tugas mengembangkan Majelis Guru Besar UGM.
“Dalam perjalanannya, kita tidak selalu lepas dari permasalahan, baik permasalahan ringan ataupun berat. Namun, syukur Alhamdulilah, semua dapat diselesaikan dengan baik. Terutama berkat semangat kebersamaan kita, solidaritas kita dan kerjasama yang baik antara anggota MGB. Apa-apa yang dihasilkan masing-masing komisi sudah terlihat dan dapat dirasakan. Ini memperlihatkan kemajuan yang dicapai MGB UGM,†ujar Prof Boma.
Sementara Prof Suryo Guritno mengungkapkan, bahwa jabatan sebagai ketua dan sekretaris MGB adalah tanggungjawab yang harus diemban. Yaitu suatu jabatan yang memerlukan kejernihan berpikir, ketelitian, kebijaksanaan, kearifan, kepekaan, kesabaran dan pengendapan emosi dalam pengambilan keputusan.
“Itu merupakan ciri khas dari Majelis Guru Besar, bukan ciri pimpinan atau sekretars MGB,†ujar Prof Suryo.
Prof Suryo berharap agar MGB UGM dapat berperan lebih potesial dan fungsional pada universitas dalam tugas-tugasnya. Selain itu, MGB diharapkan dapat meningkatkan kepedulian UGM terhadap kebangsaan dan jati diri bangsa yang sedang terpuruk.
“UGM sesungguhnya memiliki banyak pakar yang mumpuni, tetapi belum mampu menyatakan diri sebagai kekuatan dalam pembangunan nasional,†tandas Prof Suryo saat mengingat kembali kritik Prof Emil Salim, ketika dinobatkan penerima anugerah HB IX Award, di Pagelaran Keraton beberapa tahun lalu. (Humas UGM)