UGM bersama Kementerian Hukum dan HAM melakukan kerja sama peningkatan pelayanan keimigrasian melalui pendirian Unit Kerja Kantor (UKK) Imigrasi di kampus UGM.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) UKK Imigrasi UGM telah dilakukan pada awal tahun 2020 silam, sementara layanan mulai diberikan pada akhir tahun 2020.
“Sebenarnya UKK Imigrasi UGM direncanakan dapat beroperasi lebih awal, namun karena pandemi banyak hal yang harus disesuaikan, dan dengan berbagai upaya akhirnya bisa dibuka akhir tahun lalu,” terang Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, I Made Andi Arsana, Ph.D., Selasa (2/3).
Ia menerangkan, layanan ini awalnya diinisiasi sebagai upaya untuk memberikan kemudahan dalam pengurusan dokumen keimigrasian, terutama bagi dosen dan mahasiswa internasional di UGM.
Setiap tahun UGM mengelola lebih dari dua ribu mahasiswa dan dosen internasional dari sekitar 90 negara, yang selama berada di UGM perlu melakukan beberapa proses keimigrasian seperti perpanjangan visa.
Dari pengalaman beberapa warga negara asing yang dilayani KUI UGM, Andi mengungkapkan bahwa sejumlah dosen atau mahasiswa internasional sempat mengalami kesulitan dalam menerima layanan di kantor imigrasi.
“Teman-teman yang dari luar negeri mungkin terbiasa dengan pola layanan yang berbeda di negaranya, ketika di sini mereka perlu dikawal secara khusus karena dari segi bahasa, kebiasaan orang melayani, dan lainnya sedikit berbeda,” terangnya.
Selain memberikan layanan bagi komunitas internasional di UGM, UKK Imigrasi UGM juga memberikan layanan pembuatan paspor bagi dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan UGM beserta keluarga.
Layanan ini, kata Andi, menjadi penting karena sivitas UGM memiliki mobilitas perjalanan luar negeri yang cukup tinggi, terutama sebelum pandemi.
“Kami memfasilitasi mahasiswa yang ke luar negeri untuk pertukaran pelajar atau shortcourse bisa lebih dari seribu setiap tahunnya, jadi load-nya memang cukup tinggi. Begitu juga dengan dosen UGM, mobilitasnya memang relatif tinggi,” paparnya.
Andi menerangkan, selama pandemi UKK Imigrasi UGM beroperasi secara terbatas pada hari Senin dan Rabu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah penerima layanan juga masih dibatasi sebanyak 20 orang setiap harinya.
“Saat ini kami buka dua hari karena masih pandemi sehingga belum terlalu tinggi minat dan kebutuhannya,” imbuh Andi.
Prosedur pendaftaran bagi sivitas yang memerlukan layanan dilakukan secara daring, sementara kehadiran fisik hanya diperlukan untuk keperluan penyerahan dokumen fisik atau foto paspor. Pembayaran biaya pembuatan paspor dilakukan secara non-tunai melalui bank yang telah ditunjuk.
Penulis: Gloria