• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Tantangan Healthtech untuk Program Nirlaba dan Kemanusiaan

Tantangan Healthtech untuk Program Nirlaba dan Kemanusiaan

  • 03 Maret 2021, 18:05 WIB
  • Oleh: Ika
  • 9305
   Tantangan Healthtech untuk Program Nirlaba dan Kemanusiaan

Di masa pandemi perusahaan pengembang kesehatan (healthtech) Indonesia semakin berkembang, baik dari segi pengguna, layanan maupun kolaborasi dengan berbagai pihak. Kendati demikian, belum berakhirnya pandemi disertai dengan kondisi ekonomi yang belum stabil menjadi tantangan yang dihadapi healthtech untuk berperan dan tetap memperluas layanannya menggunakan jalur nirlaba dan kemanusiaan.

Kondisi tersebut menjadi pokok bahasan dalam mini talk show yang diselengarakan Center for Digital Society (CfDS) berkolaborasi dengan Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada. Dalam acara bertajuk “Potensi dan Tantangan Healthtech untuk Program Nirlaba dan Kemanusiaan” yang berlangsung secara daring belum lama ini menghadirkan beberapa narasumber di bidang terkait. Beberapa diantaranya adalah Dr. drh Didik Budijanto, M.Kes (Direktur P2PTVZ), Dr. Gregorius Bimantoro (Asosiasi Healthtech Indonesia), Daniel Oscar Baskoro, S.kom., M.Sc. (Penggiat ICT), Dr. Suci Wulandari, MPH (Data Centre Specialist UNICEF Indonesia), Eddy Junarsin, PhD, CFP (Peneliti dan Dosen FEB UGM), Arry Lesmana Putra, S.P., M.Si. (UNDP Indonesia).

dr. Gregorius Bimantoro dari Asosiasi Healthtech Indonesia memaparkan kondisi startup kesehatan di Indonesia saat ini yang mengalami peningkatan jumlah startup. Banyak start up yang muncul di awal tahun 2020. Namun begitu, startup-startup perusahaan perintis kesehatan (healthtech) menghadapi persoalan terkait pendanaan.

“Survei yang kami lakukan pada member kami sekitar 70-85 persen startup masih dalam tahap belum memiliki pendanaan, mendanai sendiri atau sudah didanai, namun masih dalam jumlah yang kecil,” ungkapnya.

Ia menyebutkan masih sedikit startup di Asosiasi Healthtech Indonesia yang telah mendapatkan pendanaan dari investor besar. Hingga saat ini kurang dari 5 persen startup yang memperoleh pendanaan.

Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes., menyoroti terkait peluang bagi startup healthtech untuk dapat lebih berkembang dan berperan dalam program digitalisasi kesehatan negara. Menurutnya arah pembangunan kesehatan pemerintah Indonesia telah mengarah pada digitalisasi sebagai salah satu bentuk realisasi e-government. Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan infrastruktur seperti pemerataan jaringan internet dan membuka program kolaborasi.

Selain itu, tak kalah penting dukungan pendanaan yang dapat dimanfaatkan perusahaan pengembang kesehatan (healthtech). Upaya itu untuk meningkatkan efisiensi dan menjawab tantangan-tangan di dunia kesehatan demi kemaslahatan masyarakat.

Seperti diketahui pemerintah bersama mitra pembangunannya juga memiliki sejumlah program untuk digitalisasi dalam konteks kemanusiaan maupun program pemulihan sektor kesehatan di era pandemi. Salah satunya kerja sama dengan UNDP yang tidak hanya menjadi katalisator pemerintah, tetapi disertai dengan solusi secara teknis operasional salah satunya untuk pelaporan informasi data logistik kesehatan melalui website dan aplikasi SMILE.

Sementara itu, Ketua tim peneliti E-Malaria Pusat Kesehatan Tropis UGM, dr. Elsa Herdiana, menyampaikan jika tantangan dan peluang healthtech ini sangat berhubungan dengan apa yang sedang dipersiapkan oleh timnya yaitu uji coba regulatory sandbox sebagai payung regulasi sektor kesehatan digital Indonesia. Ia menuturkan dalam uji coba ini para startup peserta akan mendapatkan pendampingan program inovasi di bidang kesehatan oleh para ahli dari berbagai bidang terkait.

“Besar harapan para inovator kesehatan digital untuk dapat bergabung mengikuti uji coba, berkolaborasi pentahelix untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat,”ucapnya.

Penulis: Ika
Foto: Wartaekonomi.co.id

 

Berita Terkait

  • Menguji Keandalan Healthtech dengan Regulatory Sandbox

    Monday,25 April 2022 - 15:26
  • Merespon Bencana Dengan Diplomasi Kemanusiaan

    Thursday,24 October 2013 - 15:39
  • Percepatan Digitalisasi Sektor Kesehatan di Indonesia

    Thursday,17 June 2021 - 14:42
  • Semiloka Pengelolaan Aktivitas Layanan Masyarakat

    Thursday,13 July 2006 - 20:05
  • UGM Terima Bantuan APD Dompet Kemanusiaan Media Group

    Friday,03 July 2020 - 15:28

Rilis Berita

  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung
  • UGM Rintis Pembentukan Unit Layanan Disabilitas 29 March 2023
    UGM merintis pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk memberikan layanan dan fasilitasi b
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual