Dosen Teknik Industri UGM, Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D., mendapat penghargaan Distinguished Woman in Industry and Academia (WIIA) Award. Penghargaan yang diberikan oleh The Industrial Engineering and Operations Management (IEOM) Society International ini dilaksanakan pada kegiatan Annual International Conference on Industrial Engineering and Operations Management ke-11 yang dilaksanakan di Singapura secara daring pada tgl 7-11 Maret lalu.
Penghargaan yang didapat oleh Bertha ini tidak lepas dari prestasinya dalam penelitian di bidang industri kimia yang dipublikasikan secara nasional dan internasional. Selain itu, Bertha dinilai sebagai peneliti yang memiliki dedikasi tinggi dalam menekuni profesinya di teknik industri selama 21 tahun. Hingga saat ini, wanita kelahiran Malang, Jawa Timur 43 tahun lalu ini masih menjabat sebagai Ketua Umum Badan Kerja Sama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) 2020-2023 dan Ketua Program Studi Sarjana Teknik Industri, Universitas Gadjah Mada 2016-2021.
Dihubungi wartawan pada hari Jumat (12/3), Bertha mengaku senang dan bangga atas penghargaan yang diberikan oleh organisasi internasional tersebut. Bahkan, ia sendiri tidak menyangka mendapatkan penghargaan tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional. “Sejujurnya saya tidak menyangka mendapatkan penghargaan yang prestisius ini. Syukurlah, dengan kehendak Tuhan, saya dipercaya oleh IEOM Society untuk menerima penghargaan IEOM Distinguished Woman in Industry and Academia (WIIA) Award,” katanya.
Menurut Bertha, penghargaan ini diberikan rutin oleh IEOM Society. IEOM Society memiliki cakupan seluruh dunia yang dipelopori oleh Dr. Ahad Ali dan Prof Donald M. Reimer dari Lawrence Technological University, USA. Dalam pemberian penghargaan tersebut juga terdapat penghargaan lain yang diberikan yakni IEOM Academy of Fellow, IEOM Fellow, Outstanding Professor Award, IEOM Industrial Award, dan beberapa kategori untuk Student Award
Selama menjadi dosen di UGM, kata Bertha, ia banyak menekuni berbagai riset dalam bidang Rekayasa Rantai Pasokan seperti Logistik Kemanusiaan, Logistik Kota. Lalu, bidang pemodelan sistem pemodelan dan simulasi berbasis agen dan dinamika sistem, serta riset tentang ekologi industri, bahkan sistem dan kebijakan energi.
Dalam riset yang ia kembangkan ia sudah menjalin kerja sama penelitian dengan beberapa industri dan lembaga pemerintah yakni SINTEF Industrial Management dan ENOVA SF dari Norwegia, Pos Indonesia, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Boeing USA, PGN, PLN, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Perhubungan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY.
Penghargaan atas dedikasi sebagai peneliti dalam pengembangan teknik industri ini, Bertha berharap riset yang ia lakukan bisa mendorong pengembangan industri di Indonesia agar lebih bisa mandiri dalam mengolah sumber daya dan memenuhi kebutuhan domestik serta mampu melihat peluang untuk ekspor. Oleh karena itu, peran perguruan tinggi, pemerintah, dan industri harus bisa bekerja bersama-sama untuk mewujudkannya.
Seperti diketahui, Bertha lahir di Malang, 11 Agustus 1977. Ia menghabiskan masa kecil hingga remaja di Kota Samarinda, Kalimantan Timur karena mengikuti orang tuanya yang pindah tugas ke luar Jawa. Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini menyelesaikan pendidikan dasar di SD Teladan No. 009 Samarinda, SMP N 1 Samarinda, SMA N 1 Samarinda. Selanjutnya tahun 2000 lulus S1 Teknik Kimia UGM dengan predikat cumlaude. Pendidikan S2 Management of Production diselesaikan di Chalmers University of Technology, Swedia, tahun 2004. Sedangkan pendidikan doktor diselesaikan di Industrial Ecology, Norwegian University of Science and Technology, Norwegia, tahun 2011.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : akprind.ac.id