• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sekolah Pascasarjana UGM Gelar IGSSCI Ke-11

Sekolah Pascasarjana UGM Gelar IGSSCI Ke-11

  • 24 Maret 2021, 15:33 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 11316
Sekolah Pascasarjana UGM Gelar IGSSCI Ke-11

Sekolah Pascasarjana UGM menggelar The 11th International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia (IGSSCI) pada 24-25 Maret 2021. Konferensi kali ini mengusung tema Culture, Technology and Social Transformation in the Quest for Human Dignity.

“Sejalan dengan paradigma baru sebagai universitas berkelas dunia, Sekolah Pascasarjana UGM menyelenggarakan IGSSCI setiap tahun sebagai media publikasi mahasiswa internasional,” terang Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah , M. Sc., Ph.D, Rabu (24/3).

Konferensi ini, lanjutnya, diperuntukkan bagi akademisi, peneliti, dan praktisi Sekolah Pascasarjana untuk bertukar pengetahuan dan informasi dalam area ilmu sosial dan teknologi secara luas.

Ketua Panitia Pelaksana IGSSCI, Dicky Sofjan, Ph.D., mengungkapkan sebanyak 150 abstrak diajukan untuk IGSSCI kali ini. Sementara itu, jumlah pembicara yang dihadirkan berjumlah 100 pembicara yang berasal dari 7 negara.

Penyelenggaraan IGSSCI hari pertama diisi dengan paparan kunci dari Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS), Philips Vermonte, Ph.D., bertajuk “Covid-19 and Us: The Changes in our Culture, Technology and Society in the Time of Pandemic and Beyond”.

Pandemi Covid-19, terang Philip, menunjukkan bagaimana seluruh negara di dunia, baik yang kaya maupun miskin, baik yang memiliki sistem kesehatan yang kuat maupun lemah, sama-sama rentan terhadap dampak dari penyebaran virus.

Menurutnya, terdapat dua ironi dari kondisi ini, yang pertama adalah bahwa Covid-19 dapat menyebar secepat kilat karena dunia yang kita hidupi saat ini lebih terkoneksi dari sebelumnya, utamanya karena teknologi transportasi yang telah banyak berubah dalam beberapa dekade terakhir.

“Manusia dan berbagai macam produk dengan mudah berpindah lintas negara, yang sebelum pandemi dianggap sangat menguntungkan. Sekarang pergerakan yang tidak terbatas mungkin menjadi enabling factor yang paling signifikan di balik penyebaran virus,” ucapnya.

Selain itu, pandemi Covid-19 telah memaksa kita untuk memikirkan ulang hubungan antara bentuk pemerintahan terhadap kelincahan negara dalam mengatasi pandemi. Sebelum pandemi, mungkin terdapat asumsi bahwa negara demokratis secara inheren berada di posisi yang lebih baik untuk mengatasi pandemi secara efektif.

Negara demokratis diasumsikan secara intrinsik berorientasi pada pelayanan publik dan lebih responsif untuk melindungi kehidupan masyarakatnya, sementara sebaliknya negara non-demokratis akan gagal untuk mengatasi pandemi.

“Tapi asumsi ini dipatahkan ketika kita melihat indikator performa negara-negara dalam 12 bulan terakhir. Ternyata negara non-demokratis juga bisa mengatasi pandemi secara efektif,” imbuhnya.

Usai sesi pembuka ini, IGSSCI dilanjutkan dengan sesi pleno dengan tema “Heartware, Culture and Ecological Crisis” dengan menghadirkan tiga pembicara, yaitu Maharani Hapsari, Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada, Assoc. Professor Zeeda Muhammad dari Universiti Malaya, dan Fackhruddin Majeri Mangunjaya, Ph.D. dari Universitas Nasional, yang kemudian dilanjutkan dengan dua sesi paralel dan sesi pleno kedua.

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • SPs UGM Gelar FORPIMPAS dan IGSSCI

    Wednesday,09 August 2017 - 16:33
  • 100 Pakar Dunia Bahas Ilmu Pengetahuan dan Agama di UGM

    Tuesday,18 November 2014 - 15:30
  • SPs UGM Gelar 8th IGSSCI

    Wednesday,26 October 2016 - 14:00
  • Sekolah Pascasarjana UGM Gelar Pentas Wayang Kulit “Wahyu Kaprawiran”

    Friday,26 March 2010 - 11:21
  • Open House dan Pembukaan Dies ke-35 SPs UGM

    Tuesday,24 April 2018 - 14:01

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual