Sebanyak 2.700 pegawai non lansia di lingkungan UGM mengikuti vaksinasi Covid-19 di Grha Sabha Pramana UGM, Sabtu (27/3). Rencananya UGM akan melakukan vaksinasi untuk 7.321 pegawai yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan yang belum mendapat vaksinasi. Vaksinasi akan dilakukan selama tiga hari yakni 27-28 Maret dan 1 April mendatang.
Ketua Satgas Covid-19 UGM, dr. Rustamadji,M.Kes, mengatakan vaksinasi kali ini diperuntukan bagi pegawai UGM kategori non lansia. Pekan lalu UGM sudah melakukan vaksinasi bagi pegawai dan pensiunan dari kalangan lansia. “Tapi hari ini juga ada beberapa peserta lansia yang ikut karena vaksinasi lansia pekan kemarin tidak ikut,” katanya.
Untuk pelaksanaan vaksinasi kali ini melibatkan 385 tenaga kesehatan dari RS Sardjito, RSA UGM, Klinik GMC dan Korpagama. Bahkan, panitia vaksinasi juga menyediakan bilik pemeriksaan apabila ditemukan peserta yang mengalami gejala. “Kita siapkan tim medis dan dua ambulans juga di depan,” katanya.
Sejauh pelaksanaan vaksin hari ini, kata Rustamadji, tidak ditemukan peserta yang mengalami gejala berat. Menurutnya, gejala akan muncul setelah 7 hari pasca vaksinasi. Dari vaksinasi pegawai kategori lansia pada pekan lalu ditemukan ada 6 peserta lansia yang melaporkan mengalami gejala ringan seperti nyeri di lengan, demam ringan, menggigil, sakit kepala atau merasa lelah. “Semuanya gejala ringan dan tergolong aman,”katanya.
Pada vaksinasi untuk kategori non lansia ini dilakukan sejak pukul 07.30 WIB pagi hingga pukul empat sore. Pagi-pagi sekali peserta sudah mulai berdatangan dan memenuhi kursi antrian. Para peserta yang hadir mengikuti vaksinasi menyesuaikan jadwal yang diberikan Direktorat SDM sesuai dengan urutan fakultas dan unit kerja masing-masing. Sebelum disuntik vaksin, setiap peserta mengikuti tahap registrasi, lalu pemeriksaan kesehatan. Apabila dalam pemeriksaan kesehatan lolos maka akan disuntik vaksin. Selanjutnya, peserta akan menunggu selama 30 menit untuk diobservasi apakah pasca penyuntikan mengalami gejala atau tidak.
Di awal nampak terjadi penumpukan peserta di lokasi antrian dikarenakan adanya kendala teknis pada bagian administrasi. “Ada kendala pada jaringan koneksi di laptop para naskes sehingga ada penumpukan jumlah peserta. Tidak lama, sudah ditangani dengan cepat oleh tim IT,” katanya.
Rustamadji menuturkan kegiatan vaksinasi di UGM ini bisa terlaksana berkat dukungan dari Dinas Kesehatan DIY dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dalam penyediaan dosis vaksin bagi pegawai di lingkungan UGM. “Dosis yang diberikan sesuai jumlah. Kita sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan DIY, dan Dinas Kesehatan Sleman,” katanya
Dr. Dian Arymami, SIP., M.Hum., Dosen ilmu Komunikasi Fisipol UGM, mengaku senang setelah diikutkan sebagai peserta vaksinasi. Menurutnya, ia menunggu sejak lama agar segera bisa divaksin. ”Bulan Maret ini akhirnya kesampaian juga bisa divaksin,” katanya.
Menurutnya, dengan program vaksinasi diharapkan pengendalian pandemi covid di Indonesia bisa tertangani dengan baik. Dengan ikut serta vaksinasi ini kegiatan pembelajaran secara tatap muka pada pertengahan tahun di kampus bisa mulai dilaksanakan. “Semoga bisa terlaksana dengan baik,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto