• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Epilepsi Tidak Menular dan Bisa Disembuhkan

Epilepsi Tidak Menular dan Bisa Disembuhkan

  • 07 April 2021, 14:56 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 60018
Epilepsi Tidak Menular dan Bisa Disembuhkan

Epilepsi bagi sebagian kalangan masyarakat masih dianggap sebagai penyakit gangguan jiwa dan bisa menular. Padahal, kenyataan sebenarnya justru sebaliknya, epilepsi adalah penyakit gangguan saraf otak dan tidak menular. Hingga saat ini diperkirakan ada sekitar 50 juta orang penderita epilepsi di dunia, bahkan di Indonesia sendiri ada 1,5-2,4 juta orang pada tahun 2013 lalu. Meski begitu 20 persen kasus epilepsi  tidak direspons dengan pengobatan.

Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM dr. Fajar Maskuri, M.Sc., Sp.S.,  mengatakan masih ada mitos di masyarakat yang beranggapan bahwa epilepsi bisa menular sehingga ketika menemukan penderita yang tengah kejang tidak ditolong karena khawatir tertular.  “Sebenarnya epilepsi adalah gangguan saraf otak sehingga harus dirawat oleh dokter saraf. Meski bersentuhan kulit atau terkena air liur si penderita saat kita menolong itu tidak akan tertular. Minimal mengamankan pasien terkena cedera saat kejang,” kata Fajar dalam webinar RSA UGM dalam rangka Memperingati hari Epilepsi Sedunia yang bertajuk Tetap Produktif dan Reproduktif di Masa Pandemi, Rabu (7/4).

Fajar mengatakan epilepsi bukanlah gangguan jiwa, meski ada gangguan kognitif dan kecerdasan di bawah rata-rata. Meski sulit diajak berkomunikasi dengan baik akan tetapi penderita epilepsi sebenarnya bisa sembuh bila mendapat penanganan yang tepat. “Jika tidak diobati segera maka akan terjadi kerusakan otak lebih berat, semakin sering kejang maka sel-sel di otak akan banyak yang rusak sehingga perlu segera diobati ke dokter saraf,” paparnya.

Selain itu, masih ada beberapa anggapan di masyarakat yang menyebutkan bahwa penderita epilepsi tidak boleh menikah karena khawatir keturunannya akan mengalami penyakit serupa. Kenyataannya penderita epilepsi tetap boleh menikah. “Tidak ada larangan apalagi memiliki keturunan. Namun, bagi wanita jika hamil harus dikontrol dokter saraf dan dokter kandungan,” katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh dokter spesialis saraf dari RS Sardjito, dr. Atitya Fitri Khairani, M.Sc., Sp.S (K). Menurutnya, penting bagi penderita epilepsi untuk rutin minum obat dalam waktu lama karena terjadi gangguan kelistrikan di otak. “Saat serangan epilepsi, ada kejadian muatan listrik berlebihan di otak. Meski penyakit ini tidak menular, namun membutuhkan pengobatan intensif dan waktu yang panjang,” ungkapnya.

Penulis : Gusti Grehenson

Foto     : jw.org

Berita Terkait

  • Epilepsi Pada Anak Dapat Disembuhkan

    Tuesday,09 June 2015 - 14:24
  • Epilepsi dan Penanganannya

    Tuesday,28 June 2022 - 6:16
  • Sinar Ultraviolet Matahari Hambat Psoriasis

    Monday,01 October 2012 - 15:27
  • Penyakit Tidak Menular Terus Meningkat

    Thursday,03 March 2016 - 16:17
  • Mahasiswa Kembangkan Aplikasi Petunjuk Lokasi Penyakit Menular

    Friday,01 November 2013 - 12:48

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual