UGM menjadi tuan rumah penyelenggaraan Master Class Times Higher Education. Ada sebanyak 21 perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN BH) di Indonesia yang mengikuti kegiatan ini, Senin (5/2) di Ruang Mutimedia Kantor Pusat UGM.
Kegiatan diselenggarakan melalui kerja sama antara Direktorat Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti dan lembaga pemeringkatan Times Higher Education. Penyelenggaraan kelas ini merupakan bagian upaya pemerintah dalam mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk dapat berdaya saing global. Melalui pelatihan ini membuka kesempatan untuk perguruan tinggi di Indonesia mempelajari praktik, strategi terbaik, cara mengukur kinerja dan reputasi perguruan tinggi di tingkat dunia, khususnya dalam pemeringkatan THE.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D., menyampaikan mengukur kinerja universitas sangat penting untuk membantu dalam memahami posisi terhadap visi dan misi dan untuk mendukung mahasiswa serta pemangku kepentingan lainnya dalam mendapatkan akses terhadap pendidikan tinggi. Beberapa indikator dalam mengukur kinerja perguruan tinggi antara lain kinerja akademik dan kinerja penelitian.
Ova menambahkan melalui program World Class University, Kemendikbudristek terus mendukung perguruan tinggi di Indonesia, khususnya PTNBH untuk meningkatkan kualitas agar menjadi bagian dari perguruan tinggi yang berdaya saing internasional. THE World University Rankings memberikan daftar universitas terbaik dunia yang menekankan pada misi pengajaran dan penelitian sedangkan Times Higher Education Impact Ranking memberikan daftar universitas yang menerapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari PBB. Keduanya sangat krusial dalam memberikan informasi mengenai reputasi universitas
“Pelatihan ini memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk belajar praktik dan strategi terbaik dalam mengejar keunggulan di pendidikan tinggi. Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi seluruh peserta,”harapnya.
Sementara President (APAC), Times Higher Education (THE), Simone Dilena, dalam kesempatan tersebut memaparkan tren pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia dalam THE. Ia menjelaskan ada peningkatan jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang masuk pemeringkatan THE dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2018, hanya ada lima perguruan tinggi yang masuk pemeringkatan. Namun pada tahun 2024 terjadi peningkatan yang signifikan yakni ada 24 perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan THE.
“Peningkatan ini juga tercermin dalam peringkat dampak yang dinilai berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Universitas-universitas di Indonesia semakin unggul, terutama dalam aspek penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat,”paparnya.
Lebih lanjut Simone menjelaskan partisipasi perguruan tinggi di Indonesia dalam pemeringkatan THE menunjukkan keragaman yang luar biasa. Beberapa perguruan tinggi seperti UGM, IPB, ITB dan lainnya secara konsisten sudah hadir sejak tahun 2018.
“Dengan adanya momentum positif dan dukungan dari pemerintah, harapannya Indonesia ke depan bisa meningkatkan standarnya dalam dunia pendidikan tinggi,”ucapnya.
Dalam pelatihan kali ini peserta diberikan materi terkait metodologi perangkingan meliputi indikator dan kriteria penilaian. Selain itu juga terkait sumber data dalam pemeringkatan THE WUR dan cara mengkases dashboard untuk memantau pergerakan reputasi. Tak hanya itu, peserta juga dipaparkan tentang metodologi dan dashboard SGD untuk University Impcat Rangkings.
Penulis: Ika
Foto: Firsto