• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mari Lawan Ujaran Kebencian

Mari Lawan Ujaran Kebencian

  • 15 April 2021, 09:22 WIB
  • Oleh: Satria
  • 18522
Mari Lawan Ujaran Kebencian

Novi Kurnia, Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, mengimbau para pengguna media digital untuk melawan ujaran kebencian. Novi ajakan kepada pengguna untuk kemudian merefleksikan diri terlebih dahulu sebelum berekspresi di dunia maya tersebut. 

Novi menyatakan bahwa kemunculan ujaran kebencian di media sosial dapat disebabkan beberapa hal. Pertama, karena media sosial memang memungkinkan orang untuk mengutarakan ekspresinya secara bebas. Kedua, media sosial itu juga menciptakan ruang-ruang gema, dimana pengguna media sosial menganggap apa yang dilakukan di media sosial, seperti memposting postingan yang mengandung ujaran kebencian sebagai hal yang biasa-biasa saja dilakukan. Ketiga, ujaran kebencian juga mungkin sering kali muncul karena faktor ketidaksengajaan. Orang sering kali mungkin secara tidak sadar mengungkapkan ketidaksukaannya secara eksplisit atau terus terang, dan melupakan bahwa menggunakan media sosial tersebut juga ada etiketnya.  

“Sebagai warganet kita juga harus mematuhi atau dalam konteks mengharagai etiket: membayangkan orang lain juga menjadi diri kita, kalau kita diberi ujaran kebencian apa kita mau ?, (kalau tidak) masa tutur kita melempar ujaran kebencian ke orang lain,” Novi dalam acara Polgov pada channel Youtube  Departemen Politik dan Pemerintahan  - Universitas Gadjah Mada, Selasa (13/4). 

 

Menimbulkan Intoleransi 

Novi menuturkan bahwa ujaran kebencian tersebut kemudian dapat menimbulkan intoleransi. Sebab, ujaran kebencian pada keluarga menyasar perbedaan, baik itu perbedaan agama, memasak politik, preferensi fisik, dan lain sebagainya. Lebih jauh, ujaran kebencian dapat dipisahkan dari diantara masyarakat, segregasi lebih banyak, dan seterusnya. Bahkan, tidak jarang polarisasi tersebut kemudian sampai di dunia nyata, seperti  sweeping  atau kekerasan kepada etnis tertentu.  

Oleh karena itu, Novi mengajak perlawan dimulai dari diri sendiri, dimulai dengan menghargai perbedaan itu sendiri. Novi mengatakan bahwa karakter bangsa Indonesia yang diperbincangkan selama ini justru malah karakter yang ramah, yang mempunyai empati yang tinggi, suka bergotong-royong dan seterusnya. Bangsa Indonesia sudah sejak lama hidup dengan berbagai perbedaan-perbedaan tersebut, mulai dari suku, agama, bahasa, dan lain sebagainya.  

“Kalau kita bisa menghargai perbedaan kita tidak akan dengan mudah menilai ujaran kebencian, dan media sosial kita jadikan tempat yang asyik untuk menyampaikan pesan baik,” pungkas Novi. 

Penulis: Aji Maulana

Berita Terkait

  • Kenapa Hate Speech Begitu Marak Terjadi di Internet?

    Thursday,07 July 2022 - 16:14
  • Wamenkumham: Pelaku Kejahatan Korupsi di Masa Pandemi Layak Dihukum Berat

    Tuesday,16 February 2021 - 15:22
  • Tidak Miliki Kemampuan Fonologi, Sulit Pahami Ujaran Bahasa Inggris

    Thursday,02 July 2015 - 14:59
  • Peneliti UGM: Keengganan Terlibat Konflik Sebabkan Banyak Perempuan Diamkan Hoaks di WhatsApp

    Friday,13 March 2020 - 16:30
  • IIS UGM dan PUSAD Meluncurkan Buku Pelintiran Kebencian

    Friday,22 December 2017 - 13:49

Rilis Berita

  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria
  • UGM Sosialisasikan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Kampus Menuju WBK dan WBBM 27 January 2023
    UGM melakukan kegiatan sosialisasi pembangunan zona integritas di lingkungan kampus, Jumat (27/1)
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual