UGM menjalin kerja sama dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MC3) dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam penanganan Covid-19. Hal ini diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman oleh kedua belah pihak pada Kamis (15/4) siang di Balairung UGM.
Pihak UGM diwakili oleh Prof. Paripurna, SH., M.Hum., LL.M., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, sementara MC3 diwakili oleh Dr. H. M. Agus Samsudin, M.M., selaku Ketua MC3.
Agus menyatakan rasa terimakasihnya karena telah diberi kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan UGM. Ia mengungkapkan bahwa sejak didirikan tahun lalu hingga kini pihaknya telah mengumpulkan dan mengelola dana lebih dari Rp500 miliar. Dana itu disalurkan baik dalam bentuk sembako, fasilitas kesehatan, maupun bantuan langsung kepada mereka yang terdampak Covid-19.
Lebih lanjut Agus juga mengungkapkan selain MC3 yang dikhususkan untuk Covid-19, dari Muhammadiyah juga telah mendirikan posko tersendiri untuk bencana lain, seperti dulu di Palu dan kini di Flores. “Barangkali ini sumbangan kami di Muhammadiyah untuk Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu, Agus menyebut perjanjian dengan UGM ini bertujuan agar sinergi dalam penanganan Covid-19 ini lebih kuat lagi. Menurutnya, ini adalah tugas bersama untuk memberantas Covid-19 agar menghidupkan kembali roda perekonomian masyarakat.
“Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut walaupun nantinya pandemi ini usai,” ujarnya.
Hal itu disambut baik oleh Paripurna. Ia juga menginginkan agar kerja sama ini tidak hanya berakhir dengan nota kesepahaman saja. Ia berharap kerja sama ini bisa berlanjut ke perjanjian yang lebih baik lagi.
“Muhammadiyah, menurut kami, merupakan organisasi paling mapan dan terstruktur sehingga memudahkan kita dalam menjalin kerja sama yang selaras dengan tridarma perguruan tinggi. Semoga dengan kerja sama ini kita dapat menangani permasalahan, terutama terkait pandemi Covid-19 demi kesejahteraan bangsa dan negara kita ini,” pungkasnya.
Penulis: Hakam
Foto: Firsto