• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Dua Industri Berpotensi dari Perempuan di Indonesia

Dua Industri Berpotensi dari Perempuan di Indonesia

  • 16 April 2021, 07:43 WIB
  • Oleh: Satria
  • 6509
Dua Industri Berpotensi dari Perempuan di Indonesia

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada mengadakan seminar daring berjudul Perempuan Bermartabat: Kunci Kemandirian Bangsa pada Kamis (15/4). Melalui seminar tersebut kemudian diungkapkan dua industri berpotensi besar di Indonesia. Kedua industri tersebut pun diketahui didominasi oleh kaum perempuan. 

Industri berpotensi pertama adalah bunga. Ketua Umum Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI), Lucia Raras P, menuturkan bahwa tren tanaman hias berpotensi besar menggerakkan perekonomian sekarang ini. Lucia mengatakan bahwa kemajuan teknologi kekinian yang menggeser masyarakat untuk bekerja dari rumah. Hal tersebut kemudian telah memicu kebutuhan peningkatan estetika di rumah. 

Disamping itu, Lucia mengatakan bahwa Indonesia kaya akan hortikultura tersebut sehingga tren tanaman hias memberikan peluang besar bagi petani dan industri bunga di tanah air.  

Industri berpotensi kedua yang dibawa oleh perempuan Indonesia adalah batik tulis. Laretna T. Adishakti, dosen UGM dan pewaris kebudayaan, mengungkapkan industri batik tulis Indonesia berpotensi besar menjadi industri padat karya. Dia menuturkan bahwa dalam memproduksi satu batik tulis saja telah melibatkan banyak pihak, mulai dari dari petani tanaman Indigo (pewarna alami yang digunakan untuk batik tulis), pihak yang memproduksi kain, Maestro atau pengrajin batik, dan lain sebagainya.  

Selanjutnya, Laretna pun menuturkan bahwa batik tulis juga telah resmi diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia sejak tahun 2009. Ada beberapa kriteria UNESCO yang berhasil terpenuhi oleh batik. Namun, bagi Laretna, selain kaya akan nilai-nilai budaya, kekuatan utama dari batik terletak pada produknya yang ramah lingkungan sehingga tak heran jika batik menjadi bagian dari pergerakan Green Fashion dunia. 

“Batik Indonesia terpilih oleh UNESCO karena sangat membumi, menggunakan material dan pewarna alami dari alam, itu kekuataannya,” jelas Laretna. 

Oleh karena ramah lingkungan tersebut juga, industri padat karya yang dibayangkan Laretna secara langsung mendukung suistanable development yang sedang digadang-gadangkan dunia saat ini.  

Namun, dari semua faktor-faktor tersebut hal yang paling membuat industri batik Indonesia mempunyai nilai tinggi adalah para perempuan yang berlaku sebagai Maestro atau pengrajin batik itu sendiri. Menurut Laretna, keterampilan serta budaya yang melekat pada perempuan-perempuan Indonesia dalam memproduksi batik tidak bisa ditandingi dunia. 

“Tidak ada yang bisa menandingi keahlian serta keterampilan maestro batik (Indonesia),” pungkas Laretna.

Penulis: Aji Maulana

Berita Terkait

  • Industri Jasa Berpotensi Besar Terhadap Peningkatan Ekonomi Indonesia

    Friday,15 April 2016 - 0:09
  • Pengaruh Pendidikan Terhadap Perilaku Ekonomi Perempuan

    Monday,16 April 2007 - 13:59
  • Raih Doktor Usai Teliti Resistensi Legislator Perempuan

    Saturday,07 November 2015 - 12:25
  • Raih Doktor Usai Teliti Citra Perempuan Tanggguh

    Thursday,26 November 2015 - 9:08
  • Kehadiran Smartphone Berikan Peluang Pemberdayaan Bagi Perempuan

    Tuesday,12 January 2016 - 15:54

Rilis Berita

  • Mahasiswa S1 Antropologi Budaya Lakukan Penelitian Kehidupan Petani Sayur di Brebes 01 February 2023
    Sebanyak 80 mahasiswa Program Pendidikan S1 Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas
    Agung
  • Pakar UGM: Penting Bangun Relasi Sosial Dengan Lingkungan Untuk Cegah Penculikan Anak 01 February 2023
    Informasi tentang penculikan anak baik melalui media sosial maupun pemberitaan dalam beberapa wak
    Ika
  • UGM dan SUTD Singapura Gelar Pembelajaran Kolaborasi Antarmahasiswa 01 February 2023
    Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTMI FT UGM) bekerj
    Gusti
  • FTP UGM Bina Warga Sambak Magelang Kembangkan Digitally Agro Edutourism 01 February 2023
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM mendampin
    Ika
  • UGM Jalin Kerja Sama dengan Universitas Khairun dan PT Pertamina International Shipping 01 February 2023
    Universitas Gadjah Mada melakukan kesepakatan kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate dan P
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual