• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Informasi Disleksia Bagi Pendidik dan Psikolog Masih Minim

Informasi Disleksia Bagi Pendidik dan Psikolog Masih Minim

  • 16 April 2021, 14:19 WIB
  • Oleh: Satria
  • 9707
Informasi Disleksia Bagi Pendidik dan Psikolog Masih Minim

Disleksia merupakan gangguan kesulitan belajar spesifik yaitu kesulitan dalam membaca menulis, dan mengeja yang disebabkan oleh gangguan perkembangan saraf otak. Sering kali anak disleksia dianggap bodoh, ini disebabkan kemampuan akademis yang dicapainya tidak mencerminkan kecerdasan intelektual yang dimiliki. Faktor penyebab disleksia mencakup genetik dan lingkungan seperti adanya benturan keras pada kepala pada saat masa pertumbuhan anak.

Saat ini informasi dan seputar disleksia masih belum umum dimiliki oleh orang tua dan tenaga pendidik. Pada umumnya penanganan disleksia hanya dilakukan oleh dokter anak. Padahal, dalam praktiknya yang paling sering menangani langsung anak adalah orang tua dan tenaga pendidik. Untuk itu pemahaman mengenai disleksia pada anak ini penting untuk diketahui sebagai tahap awal diagnosis

“Selama ini informasi mengenai disleksia khususnya bagi pendidik, dan juga psikolog masih minim sekali,” tutur Dr.Trubus Raharjo, S.Psi., M.Si. , psikolog yang merupakan praktisi sekaligus alumnus UGM pada Webinar Kolokium Dua Mingguan yang diselenggarakan oleh Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Jumat (16/4).

Menurut Trubus, orang tua yang memiliki anak disleksia sering kali mengatakan anaknya mempunyai kemampuan melukis yang di atas rata pada usia nya. Hal tersebut terjadi dikarenakan anak disleksia cenderung menggunakan otak kanan untuk penyelesaian masalah dan pada umumnya mereka memiliki kemampuan imajinasi dan abstraksi yang baik.

Disleksia ini juga memiliki gangguan penyerta seperti perilaku hiperaktif, namun akan terus berkurang seiring munculnya karakteristik disleksia.  “Ini penting diketahui psikolog agar lebih hati hati dalam melakukan diagnosis,” urainya.

Disleksia, kata Trubus, juga memerlukan diagnosis yang cukup panjang salah satu contoh persyaratannya yaitu sudah melakukan pembelajaran selama 6 bulan sebelumnya dan terdapat gejala gangguan yang terus menetap. Penanganan disleksia dapat dilakukan dengan proses pembelajaran yang nyaman, remedial teaching, terapi, dan yang paling penting adalah menghindarkan anak disleksia dari stigma bodoh karena anak disleksia cenderung lebih sensitif terhadap bully.

“Bagi anak disleksia penting untuk mengenali bakat untuk membuat mereka percaya diri sekaligus memotivasi untuk tetap mau belajar membaca dan menulis. Anak disleksia merupakan anak normal dan tidak mengalami gangguan perkembangan secara global,” tuturnya.

Penulis: Khansa

 

 

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Kembangkan Game Terapi Disleksia

    Friday,01 February 2013 - 14:09
  • Mahasiswa UGM Hibahkan Aplikasi LexiPal ke Institusi Pendidikan dan Kesehatan

    Friday,05 December 2014 - 14:19
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Pembelajaran Asyik Bagi Anak Disleksia

    Friday,20 August 2021 - 12:30
  • Pengasuhan di Era Digital

    Tuesday,27 April 2021 - 12:55
  • Minim Psikolog, Ribuan Penderita Gangguan Jiwa Belum Tertangani

    Tuesday,10 February 2015 - 15:10

Rilis Berita

  • Pakar UGM: Kemiskinan Seringkali Jadi Ajang Komoditas 31 January 2023
    Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan hasil
    Gusti
  • Pengamat UGM: Jangan Melihat Masyarakat Desa seperti 30-50 Tahun yang Lalu 31 January 2023
    Menuju pemilihan umum 2024, berbagai kampanye politik gencar dilakukan sejak tahun lalu
    Satria
  • FKKMK dan ANU Indonesia Project Meluncurkan Buku In Sickness and in Health: Diagnosing Indonesia 31 January 2023
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) da
    Agung
  • UGM Ajak Perguruan Tinggi Daerah Berkolaborasi Dukung Pembangunan Smart City di IKN 31 January 2023
    Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas G
    Gloria
  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual