Universitas Gadjah Mada kembali mewisuda dan meluluskan 1.331 wisudawan lulusan pascasarjana. Sebanyak 1.331 lulusan Program Pascasarjana Periode III Tahun Akademik 2020/2021 ini terdiri 1.139 orang lulusan Program Magister (S2), termasuk 5 orang wisudawan dari Warga Negara Asing, 90 orang lulusan Program Spesialis, 102 orang lulusan Program Doktor (S3) termasuk 3 orang wisudawan dari Warga Negara Asing. Masa studi rata-rata untuk wisudawan Program Magister (S2) periode ini adalah 2 tahun 8 bulan, dan Program Doktor (S3) adalah 4 tahun 11 bulan.
Pada wisuda kali ini tiga orang lulusan program Magister (S2) berhasil meraih IPK tertinggi 4.0 sekaligus meraih predikat pujian, yaitu Ummi Zulianti dari Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Rara Ayu Lestary dari Program Studi Magister Teknik Kimia Fakultas Teknik dan Wivaqussaniyyah dari Program Studi Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Sekolah Pascasarjana. Sementara untuk Program Spesialis dengan IPK tertinggi 4.0 dan meraih predikat pujian adalah Ananto Ali Alhasyimi dari Program Studi Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Program Doktor (S3) dengan IPK tertinggi 4.0 dan meraih predikat pujian adalah Nutrisia Aquariushinta Sayuti dari Program Studi Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi dan Dini Siswani Mulia dari Program Studi Doktor Biologi, Fakultas Biologi.
Wisuda Program Pascasarjana Periode III Tahun Akademik 2020/2021 dipimpin Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN.Eng berlangsung secara luring terbatas dan daring di halaman depan Balairung UGM, Kamis (22/4).
“Kita patut bersyukur karena pada hari ini kita semua dapat mengikuti upacara wisuda Program Pascasarjana, meski di dalam kondisi yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan upacara wisuda pada kondisi normal. Upacara wisuda kali ini diselenggarakan secara luring terbatas dan secara daring demi menjaga kesehatan dan keselamatan diri kita serta orang-orang di sekitar kita mengingat kita masih berada di tengah pandemi Covid-19,” ucap Rektor.
Panut menyebut pandemi telah membawa dampak yang begitu masif terhadap beragam segi kehidupan dan sektor perekonomian. Merespons dampak pandemi yang mengejutkan dan masa depan yang sulit diprediksi, berbagai perusahaan memilih untuk mengurangi jumlah karyawan yang dipekerjakan.
Meski muncul beberapa kebijakan semacam itu, kata Rektor, bukan berarti menutup peluang kerja bagi lulusan baru karena permintaan terhadap tenaga kerja dengan keahlian tertentu justru meningkat. Belum lagi peluang untuk membangun berbagai jenis usaha kreatif sedemkian terbuka lebar.
“Membangun usaha yang sukses tidak harus dimulai dengan modal yang besar. Di masa pandemi, mereka yang bisa bertahan dan bahkan mencapai kesuksesan adalah mereka yang jeli melihat peluang, mau beradaptasi, serta memiliki ide-ide yang kreatif dan inovatif,” tuturnya.
Masih kental dalam ingatan, katanya, bagaimana pada awal masa pandemi masyarakat ramai-ramai tinggal di rumah mengikuti arahan dari pemerintah. Hal inipun membuat sejumlah pelaku usaha khawatir akan kehilangan pelanggan jika semua orang tinggal di rumah.
Namun, di sisi lain justru perubahan yang cepat mendorong sejumlah pelaku usaha lainnya mulai melakukan adaptasi, baik dalam produk yang dihasilkan ataupun metode berjualan yang diterapkan. Penjual sayur di pasar tradisional menawarkan dagangan secara daring dan membuka layanan pesan antar.
Demikian pula penjahit pakaian pun beralih menjadi produsen masker kain karena permintaannya relatif tinggi. Selain menguntungkan, usaha semacam ini memberi manfaat yang besar karena relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Saya percaya, lulusan UGM memiliki modal kemampuan serta keterampilan yang mumpuni, dan karenanya memiliki kesempatan yang besar untuk memperoleh peluang kerja. Lulusan UGM harus mampu untuk menyiasati kondisi dan berkompetisi secara sehat di dalam dunia kerja saat ini,” terangnya.
Kepada para lulusan, Rektor menyampaikan pesan bahwa perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu lurus dan mudah untuk dilalui, tetapi justru melalui lika-liku perjuangan yang akan membentuk pribadi yang lebih baik. Oleh karena itu, lulusan UGM diharapkan jangan cepat menyerah jika kenyataan yang ditemui tidak sesuai dengan harapan karena ketika satu pintu tertutup, teruslah melangkah mencari pintu-pintu lainnya.
Para wisudawan dan wisudawati diharapkan menatap masa depan dengan optimis dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar, mencoba hal-hal baru, dan membangun jejaring antarteman dari berbagai bidang ilmu. Dari pengalaman pandemi maka dapat belajar bagaimana warga masyarakat dapat bekerja sama dan membangun inisiatif-inisiatif kecil tetapi membawa pengaruh yang besar.
“Jika modal sosial, kreativitas, dan inovasi yang telah mendapat momentum dari pandemi Covid-19 dapat terus kita pertahankan, tidak tertutup kemungkinan bahwa bangsa Indonesia akan bangkit dan menjadi negara adidaya yang disegani dunia. Akhir kata, selamat atas pencapaian yang telah Saudara-saudara raih di kampus ini, yang mengawali perjalanan Saudara yang gemilang di masa mendatang,” ungkap Rektor.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto