Tim Disater Response Unit (DERU) UGM memberikan Training of Trainer (TOT) trauma healing dan teknik pembangunan hunian sementara menuju tetap (Huntrap) kepada mahasiswa IKIP Muhamadiyah Maumere dan Politeknik Negeri Kupang sebagai upaya membantu warga terdampak bencana di NTT.
“Saat ini kami di UGM belum bisa mengirimkan tim relawan ke lokasi bencana karena pandemi. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat membantu saudara kita korban bencana Seroja di NTT,” kata Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada., saat dihubungi Kamis (29/4) masih berada di NTT.
Ia menyampaikan tujuan dari pemberian TOT adalah untuk membantu menyiapkan para mahasiswa yang berada di sekitar lokasi bencana agar mampu berperan dalam aksi tanggap bencana, antara lain adalah trauma healing dan pembangunan huntrap.
Pemberian TOT trauma healing dilakukan bersama dengan Repsigama Fakultas Psikologi UGM. Sedangkan teknik pembangunan huntrap di sampaikan oleh Dr. Azhar Saputra dari Fakultas Teknik UGM.
TOT pertama diberikan kepada mahasiswa IKIP Muhammadiyah Maumere pada Rabu (28/4). Para mahasiswa dari IKIP Muhammadiyah Maumere ini diharakpan nantinya bisa membantu korban terdampak bencana yang berada di daerah dekat kampus yakni Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur. Sementara TOT untuk mahasiswa Politeknik Negeri Kupang dilaksanakan Kamis (29/4). Nantinya para mahasiswa tersebut diharapkan dapat membantu warga terdampak bencana di sekitar Pulau Sabu.
Irfan menjelaskan selain memberikan TOT, pihaknya juga memberikan bantuan untuk dipergunakan membangun rumah model huntrap masing-masing satu unit di Waiburak dan Pulau Sabu.
“Harapannya kegiatan TOT ini kedepan bisa dilanjutkan, baik secara luring maupun daring bekerja sama dengan perguruan tinggi lainnya di NTT,” harapnya.
Penulis: Ika
Foto: Tim DERU