Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN., Eng., mengatakan UGM terus melakukan inovasi dan menciptakan terobosan yang bermanfaat bagi masyarakat dan kemajuan bangsa, termasuk mengatasi pandemi Covid-19. Berbagai produk inovatif berhasil dikembangkan UGM selama pandemi.
“Alhamdulillah, UGM telah beberapa kali mendapatkan penghargaan di bidang inovasi. Hal tersebut menunjukkan riset-riset yang ada di UGM dapat dihilirkan menjadi produk-produk komersial,” paparnya saat menjadi pembicara dalam webinar “Inovasi Nyata Membangkitkan Asa Masyarakat” pada rangkaian acara Gatra Innovation Awards 2021 yang berlangsung secara daring, Jumat (30/4).
Panut menyampaikan inovasi di UGM dilakukan dengan dua basis utama. Pertama, inovasi yang dilakukan berdasar hasil-hasil riset para dosen dan mahasiswa (academic driven). Kedua, inovasi berbasis pada kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat (community driven).
Saat ini, UGM memiliki lima bidang prioritas inovasi, yakni kesehatan dan farmasi, agroindustri, manufaktur dan rekayasa, teknologi infromasi, energi baru dan terbarukan. Sementara di bidang sosial yaitu heritage, art and culture, dan sustainable management.
Lebih lanjut Panut menyebutkan sejumlah inovasi UGM yang terkait dengan upaya penanganan Covid-19. Salah satu inovasi yang dihasilkan adalah GeNose C19 sebagai alat deteksi cepat Covid-19 melalui embusan napas berbasis kecerdasan buatan (AI). Alat ini telah digunakan di berbagai tempat publik seperti stasiun kereta api, bandara, serta rumah sakit untuk skrining Covid-19.
Hingga bulan April 2021 ini telah diproduksi sebanyak 3.000 unit GeNose C19. Dari jumlah tersebut sebanyak 2.400 unit telah beredar dan 600 unit tengah menunggu pemasangan terutama di Kemenhub.
“UGM akan terus meningkatkan produktivitas secara massal GeNose C19 dengan menggandeng mitra-mitra UGM karena kebutuhan GeNose C19 yang begitu besar,” jelasnya.
Selain inovasi deteksi cepat Covid-19, UGM juga berhasil mengembangkan ventilator untuk pasien Covid-19. Pengembangan ventilator telah melalui uji klinis di lapangan dan saat ini sedang menunggu jadwal paparan Kemenkes untuk selanjutnya menunggu izin edar.
Inovasi lainnya yakni lahir melalui CIMEDs (Center for Medical Innovation and Devices). Sejak awal pandemi, pusat kajian ini telah memproduksi berbagai alat pelindung diri (APD).
Penelitian berbagai bahan imunostimulan juga dilakukan dalam upaya menciptakan produk-produk untuk mendukung imunitas di masa pandemi. Sementara di bidangg sosial, UGM memiliki gerakan Sambatan Jogja atau SONJO. SONJO merupakan gerakan kemanusiaan yang fokus pada upaya membantu masyarakat yang berisiko terdampak Covid-19 di DIY.
Penulis: Ika