Indonesia merupakan negara terbesar sekaligus pemimpin ASEAN yang telah melahirkan berbagai gagasan besar yang menjadi rujukan dalam kerja sama ASEAN. Pada tahun 2023 mendatang Indonesia akan menjadi Ketua Asean. Oleh karena itu, untuk memperkuat dan mempertajam tema Keketuaan Indonesia akan menjadi tantangan tersendiri di tengah masih berlangsungnya pandemi Covid-19 saat ini, transformasi ekonomi digital, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat.
Hal itu mengemuka dalam Diskusi Penajaman Priority Economic Deliverable (PED) Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, Jumat (30/4). Hadir sebagai narasumber dalam diksusi virtual tersebut yakni Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono,M.Eng., D. Eng., Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Rizal Affandi Lukman, Duta Besar (Dubes) Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk ASEAN, Padmo Sarwono, Direktur Eksekutif The Habibie Center, Hadi Kuntjara.
Panut Mulyono mengatakan dalam kepemimpinan ASEAN pada tahun 2023, Indonesia perlu menekankan pentingnya sains dan teknologi pada era masyarakat 5.0 serta perkembangan inovasi teknologi dan revolusi industri 4.0 yang telah mengubah perilaku dan peradaban manusia saat ini. Perubahan itu menuntut masyarakat ASEAN untuk dapat menguasai teknologi kunci, diantaranya adalah teknologi kecerdasan buatan (AI), sensor, robot, machine learning dan big data. “Namun, penguasaan terhadap teknologi tersebut juga harus disertai dengan skill lainnya dan human literacy lain seperti kemampuan komunikasi, kreativitas, dan sebagainya,” katanya.
Rizal Affandi Lukman menuturkan keketuaan Indonesia di ASEAN tidak lepas dari posisi Indonesia di berbagai forum internasional seperti G-20 dan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Karenanya sinergi prioritas menjadi kata kunci untuk memastikan bahwa kepentingan Indonesia dapat diwujudkan di ASEAN, APEC dan G-20.” Keterlibatan aktif dalam forum-forum ini tidak lain untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Rizal Affandi Lukman.
Sementara Ade Padmo Sarwono menekankan fokus keketuaan perlu diarahkan pada salah satu pilar misalnya ekonomi dengan menitikberatkan kepentingan nasional Indonesia, isu-isu yang berkembang dalam presidensi Indonesia di G20 agar selaras dengan ASEAN. Menurutnya, isu pemulihan ekonomi pasca Covid serta memanfaatkan kerja sama eksternal dalam pengembangan ekonomi ASEAN selain bidang pariwisata, konektivitas dan ekonomi kreatif.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Dokumen Setkab RI