• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Kabar Fakultas
  • Kripto Belum Dapat Jadi Alat Transaksi Pembayaran di Indonesia

Kripto Belum Dapat Jadi Alat Transaksi Pembayaran di Indonesia

  • 02 May 2021, 04:50 WIB
  • Oleh: Satria
  • 6672
Kripto Belum Dapat Jadi Alat Transaksi Pembayaran di Indonesia

Mata uang Kripto saat ini mulai hangat dibicarakan. Di Indonesia mata uang Kripto masih menjadi salah satu pilihan investasi, namun di beberapa negara lain mata uang Kripto ini sudah menjadi salah satu alternatif alat pembayaran yang praktis.

“Saat ini mata uang Kripto di Indonesia masih menjadi instrumen keuangan yang diperjualbelikan layaknya saham,” tutur Arianto Muditomo, alumni UGM sekaligus praktisi industri sistem pembayaran Indonesia pada Jumat (30/4).

Pergerakan harga Kripto saat ini masih cenderung fluktuatif. Seperti halnya Bitcoin yang harga pada awalnya cukup rendah, namun memiliki volatilitas yang tinggi khususnya pada tahun 2018 sampai 2020.

“Di negara lain, Hongkong contohnya, Bitcoin sudah terdapat fasilitas tarik tunai ATM yang dapat melakukan exchange mata uang Bitcoin menjadi mata uang Hongkong,” ujar Arianto dalam kuliah umum bertema Digital Economy Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM

Sama halnya dengan Kripto, Arianto menjelaskan, mata uang elektronik ini dapat digunakan namun harus ditukar dengan mata uang negara itu sendiri. Baik Bitcoin maupun Kripto sebenarnya memiliki tendensi tujuan menggantikan mata uang kartal secara global.

“Namun, untuk mencapai titik tersebut rasanya masih berat, Dolar menjadi mata uang internasional merupakan salah satu tujuan Amerika sejak tahun 1920 yang mana saat itu negara lain masih sibuk berperang secara fisik,” imbuh Arianto

Contoh lagi, saat ini China mulai ingin menjadikan mata uangnya menjadi mata uang internasional. Hal itu diwujudkan oleh China dengan terus memberikan pinjaman-pinjaman Yuan yang cukup besar ke pasar global disertai regulasi ekspor impor yang harus menggunakan mata uang Yuan.

“Kripto akan menjadi mata uang global mungkin bisa saja terjadi, namun prosesnya akan sangat berat melihat kompetensi mata uang saat ini yang terjadi,” ujar Arianto

Praktiknya di Indonesia jika Kripto menjadi mata uang transaksi maka akan mirip seperti penggunaan ATM Bitcoin di Hongkong. Artinya, ketika akan menggunakan Kripto maka dilakukan penukaran ke mata uang Indonesia terlebih dahulu yang tentunya dalam bentuk mata uang digital bukan kartal.

Yang menjadi pertimbangan bagi Indonesia ketika mata uang Kripto menjadi alat pembayaran yang berlaku adalah intervensi pemerintah terhadap keuangan negara akan minim dan terdapat isu kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

“Sehingga kemungkinan dalam jangka pendek, Kripto masih menjadi alternatif investasi layaknya saham dan belum bisa digunakan menjadi mata uang transaksi di Indonesia,” imbuh Arianto.

Penulis: Khansa

 

 

 

Berita Terkait

  • UGM Pilot Project GNNT

    Wednesday,20 August 2014 - 15:22
  • Fisipol UGM-Mandiri Launching Cashless Society Goes to Campus

    Friday,25 September 2015 - 13:55
  • AINO Indonesia Memproses 102 Juta Transaksi Uang Elektronik Layanan Transportasi Massal

    Wednesday,02 November 2016 - 16:06
  • Kepala KPPP Wonosari Raih Doktor Usai Teliti Penggelapan Pajak Transaksi Properti

    Friday,06 April 2012 - 14:20
  • UGM dan Bank Mandiri Kerja Sama Pelayanan Online Pembayaran Uang Kuliah

    Wednesday,12 May 2010 - 17:16

Rilis Berita

  • Lustrum ke-12, Menuju Geografi Inovatif di Era Society 5.0 30 May 2023
    Tahun 2023, Fakultas Geografi UGM berusia 60 tahun. Sebuah waktu yang singkat untuk ukuran umur b
    Agung
  • Nano Kitosan Potensial Untuk Perawatan Gigi 30 May 2023
    Penyakit pulpa dan periapikal gigi masih menjadi persoalan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. D
    Ika
  • Kajian Strategis Power Wheeling Pada Seminar Nasional BEM KM Universitas Gadjah Mada 30 May 2023
    BEM KM Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan seminar nasional dengan topik power wheeling y
    Satria
  • Visualisasi Keragaman Budaya Indonesia Pada Kegiatan Cultural Festival 30 May 2023
    UGM Residence mengadakan kegiatan cultural festival di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada
    Satria
  • Fordigi Goes to Campus : Optimalisasi Digital Ability untuk Menghadapi Free-Market Ecosystem 30 May 2023
    Forum Digital BUMN (Fordigi) sebagai mitra Kementerian BUMN memiliki agenda berkeliling ke bebera
    Satria

Agenda

  • 30May Pengukuhan Guru Besar Prof. drg. Diatri Nari Ratih, M.Kes., Sp.KG(K)., Ph.D...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual