Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menerima kunjungan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Subregional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Netty Muharni, Senin (3/5) di ruang Rektor, Gedung Pusat UGM. Dalam kunjungan tersebut dibahas pengembangan pusat studi Asean di berbagai perguruan tinggi dalam memberikan masukan bagi pengembangan kerja sama negara Asean dan mobilitas masyarakat Asean. Selain itu, dibuka peluang program pemberian beasiswa bagi pertukaran mahasiswa di lingkungan regional Asean.
Netty Muharni menyampaikan kunjungannya bertemu Rektor UGM untuk menyampaikan peluang Indonesia yang akan menjadi ketua Asean pada tahun 2023. Oleh karena itu, diperlukan berbagai ide dan pemikiran cemerlang dalam pengembangan Asean ke depan. Salah satunya mendorong lahirnya pemikiran dari kajian pusat studi Asean yang ada di berbagai perguruan tinggi. “Saya kita nantinya kita sangat perlu pemikiran dari perguruan tinggi,” katanya.
Ia mengharapkan agar UGM bisa menjadi inisiator dalam pengembangan pusat studi Asean di Indonesia dengan menggerakkan pusat studi dengan banyak melakukan kegiatan riset dan publikasi. Menurutnya, riset dan publikasi tentang Asean selama ini sangat minim dibandingkan dengan negara anggota Asean lainnya. “UGM bisa menjadi koordinator sekaligus inisiator pada riset dan publikasi soal Asean yang selama ini masih sangat terbatas,” paparnya.
Rektor UGM, Panut Mulyono, mengatakan UGM sudah memiliki pusat studi Asean dan nantinya akan secara rutin menggelar diskusi, riset dan publikasi soal pengembangan Asean di Indonesia. “Harapannya nanti ada ide brilian dan ide besar yang bisa menginspirasi Asean akan menjadi seperti apa. Banyak gagasan dan ide yang bisa disinergikan,” ujarnya.
Rektor menambahkan selain melakukan kajian soal Asean, UGM sebenarnya telah membuka berbagai macam program beasiswa bagi mahasiswa Asean melalui kerja sama dengan mitra bahkan ada pendanaan dari UGM sendiri. “Dengan mendatangkan mahasiswa asing maka akan ada nilai yang mereka dapat setelah nyaman kuliah di sini. Setelah pulang ke negaranya bisa menjadi mitra UGM,” jelasnya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto