Universitas Gadjah Mada (UGM) melantik sembilan pejabat baru. Upacara pelantikan dipimpin oleh Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia, Prof. Ainun Na’im, Ph.D., berlangsung di Ruang Multimedia, Rabu (16/12).
Kesembilan pejabat baru yang dilantik adalah Basuki, S.I.P. sebagai Kepala Subdirektorat Administrasi dan Pengembangan Kemahasiswaan, Direktorat Kemahasiswaan, Yukhron Fathoni, S.H., S.Sos. sebagai Kepala Kantor Administrasi Fakultas Ilmu Budaya, Bambang Sunarto, S.H. sebagai Kepala Kantor Administrasi Fakultas Farmasi, dan Drs. H. Wiyono sebagai Kepala Kantor Administrasi Fakultas Biologi.
Selain itu, dilantik pula Suharyanta, S.E. sebagai Kepala Subdirektorat Program Pengembangan dan Kinerja Akademik, Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, Yuliani Lestari, B.Sc. sebagai Kepala Seksi Anggaran Dana Pemerintah, Direktorat Keuangan, Rusdadi Yunus, S.E., M.Si. sebagai Kepala Seksi Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Isipol, Hesti Arumawati, S.E. sebagai Kepala Seksi Akuntansi Manajemen, Direktorat Keuangan, dan Sunu Widodo, S.Sos. sebagai Kepala Seksi Administrasi Keuangan dan Umum Fakultas Filsafat.
Bagi sebagian unit, perubahan semacam ini tentunya menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Namun, bila mengingat kepentingan yang lebih besar dan untuk perbaikan menyeluruh, proses itu bagi UGM harus dilakukan. “Insya Allah, dengan langkah seperti ini akan menghasilkan hal-hal yang lebih baik lagi,” tutur Ainun Na’im dalam sambutannya.
Dikatakannya bahwa UGM selalu mendapat tantangan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai universitas besar, UGM tidak terlepas dari permasalahan, terutama terkait dengan upaya perbaikan pelayanan secara terus menerus untuk masyarakat dan civitas akademika. “Belum lama ini di Kantor Pusat UGM telah berlangsung penyerahan sertifikasi kualitas ISO untuk beberapa unit, termasuk PPTIK. Memang, sebagai salah satu cara atau metode melakukan continuous improvement, perbaikan memang perlu dilakukan terus menerus. Salah satu pendekatan yang kita lakukan adalah dengan sertifikasi ISO,” jelas mantan Dekan FEB UGM ini.
Lebih lanjut, kata Ainun, dari ratusan proposal yang diajukan, sebanyak enam unit pelayanan dinyatakan lolos dan berhak mendapatkan sertifikasi. Keenam unit tersebut diharapkan akan menjadi stimulan bagi unit-unit lainnya. “Kalaupun tidak melalui sertifikasi, unit-unit ini kita tingkatkan kualitas pelayanannya karena masalah quality assurance ini juga berlangsung di fakultas-fakultas, yang selanjutnya diharapkan bisa menyeluruh, sehingga servis yang akan kita berikan kepada masyarakat di bidang Tridharma sesuai dengan standar yang tinggi. Ini tentu memerlukan kerja keras dan kerja sama kita semua,” tambahnya. (Humas UGM/ Agung)