• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Puspar UGM: Pembukaan Destinasi Wisata Harus Diikuti Penerapan Prokes Ketat

Puspar UGM: Pembukaan Destinasi Wisata Harus Diikuti Penerapan Prokes Ketat

  • 18 May 2021, 19:47 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 16232
Puspar UGM: Pembukaan Destinasi Wisata Harus Diikuti Penerapan Prokes Ketat

Di masa musim libur lebaran sekarang ini beberapa lokasi wisata ramai dipadati pengunjung. Bahkan, beberapa lokasi destinasi wisata favorit terjadi peningkatan jumlah pengunjung sehingga beberapa kepala daerah seperti di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta mengambil kebijakan untuk menutup sementara dalam rangka antisipasi laju lonjakan penyebaran Covid-19 dari kerumunan pengunjung wisata.

Soal penutupan lokasi wisata selama masa pandemi ini didukung oleh Kepala Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Prof. Janianton Damanik. Sebab, kepentingan kesehatan masyarakat perlu didahulukan daripada membuka destinasi wisata, namun risiko melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. “Saya kira penutupan ini bukan sesuatu yang aneh. Jangan dibenturkan dengan (penutupan) dengan soal ekonomi, jika kita belum bisa menjamin kesehatan masyarakat maka ini bisa menjadi bumerang. Jika terjadi ledakan Covid-19, tentu tidak mudah diatasi apalagi ancaman munculnya varian baru. Karena itu pemerintah harus konsisten harus tutup,” kata Janianton, Selasa (18/5).

Menurut Janianton, untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 ini tidak bisa bergantung dengan pemerintah untuk selalu mengawasi masyarakat agar taat protokol kesehatan baik saat bepergian maupunn saat berliburan. Pengunjung wisata menurutnya harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Oleh karena itu, pembukaan destinasi wisata harus disertai dengan ketaatan pengunjung dalam menerapkan protokol kesehatan secara benar. ”Kita selalu menunjuk bahwa pemerintah harus bekerja maksimal, tapi jika masyarakat tidak disiplin maka semua itu tidak akan mudah,” imbuhnya.

Upaya penanggulangan pandemi sekarang ini menurutnya menjadi persoalan bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Apabila masyarakat bisa menerapkan disiplin protokol kesehatan maka pembukaan destinasi wisata tidak akan menjadi masalah. “Semua harus berbarengan, membuka destinasi juga diikuti protokol kesehatan. Jika sudah jalan maka diikuti juga sanksi bagi mereka yang melanggar,” katanya.

Dari sisi kepariwisataan sekarang ini, pembukaan destinasi wisata di masa pandemi menurut Janianton tak ubahnya dengan mengeluarkan kebijakan spekulatif. Sebab, membuka kunjungan destinasi wisata berarti pemerintah dan masyarakat harus siap dengan risiko bertambahnya kasus corona apabila tidak terjaminnya penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata. “Sekarang ini semua destinasi dibuka, mudah-mudahan tidak muncul klaster baru,”harapnya.

Selain meningkatkan edukasi masyarakat soal pentingnya penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata, Janianton juga menyarankan agar pemerintah bisa membuat kebijakan baru bagi mereka yang mau berwisata. Salah satunya pemerintah perlu memastikan warga masyarakat yang boleh bepergian untuk wisata adalah mereka yang sudah divaksin. “Artinya vaksin sebagai jaminan. Karenanya pemerintah didorong mempercepat vaksinasi massal agar semua warga memiliki kesempatan yang sama untuk berwisata,”katanya.

Penulis : Gusti Grehenson

Berita Terkait

  • Kepatuhan Jalankan Protokol Kesehatan Kunci Tarik Kepercayaan Wisman

    Thursday,02 July 2020 - 15:59
  • Puspar UGM Sosialisasikan Penerapan Protokol Kesehatan di Desa Wisata Ketingan

    Wednesday,30 September 2020 - 15:57
  • KKN UGM Adakan Pelatihan Desa Wisata di Bandungan

    Thursday,03 February 2022 - 15:20
  • Diperlukan Informasi Efektif Untuk Pulihkan Wisata DIY

    Thursday,22 June 2006 - 15:56
  • Pengelola Wisata Tebing Breksi Harus Membenahi Infrastruktur

    Tuesday,24 October 2017 - 16:16

Rilis Berita

  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti
  • Kembali ke Kampus, UGM Harap Geliat Wisata Religi Tanara Serang Terus Menguat 02 February 2023
    Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Serang, Bant
    Ika
  • 2023 Asian Conference on Fish Models for Disease Berakhir, Herman Spaink Ungkap Harapannya agar Penelitian Tetap Berkelanjutan 02 February 2023
    Perkembangan bidang studi biologi menjadi kontributor besar bagi dunia kesehatan, khususnya dalam
    Satria
  • SDG's Series #85: Strategi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perencanaan Pembangunan Daerah 02 February 2023
    Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Develo
    Satria

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual