• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Puspar UGM: Pembukaan Destinasi Wisata Harus Diikuti Penerapan Prokes Ketat

Puspar UGM: Pembukaan Destinasi Wisata Harus Diikuti Penerapan Prokes Ketat

  • 18 May 2021, 19:47 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 17935
Puspar UGM: Pembukaan Destinasi Wisata Harus Diikuti Penerapan Prokes Ketat

Di masa musim libur lebaran sekarang ini beberapa lokasi wisata ramai dipadati pengunjung. Bahkan, beberapa lokasi destinasi wisata favorit terjadi peningkatan jumlah pengunjung sehingga beberapa kepala daerah seperti di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta mengambil kebijakan untuk menutup sementara dalam rangka antisipasi laju lonjakan penyebaran Covid-19 dari kerumunan pengunjung wisata.

Soal penutupan lokasi wisata selama masa pandemi ini didukung oleh Kepala Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Prof. Janianton Damanik. Sebab, kepentingan kesehatan masyarakat perlu didahulukan daripada membuka destinasi wisata, namun risiko melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. “Saya kira penutupan ini bukan sesuatu yang aneh. Jangan dibenturkan dengan (penutupan) dengan soal ekonomi, jika kita belum bisa menjamin kesehatan masyarakat maka ini bisa menjadi bumerang. Jika terjadi ledakan Covid-19, tentu tidak mudah diatasi apalagi ancaman munculnya varian baru. Karena itu pemerintah harus konsisten harus tutup,” kata Janianton, Selasa (18/5).

Menurut Janianton, untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 ini tidak bisa bergantung dengan pemerintah untuk selalu mengawasi masyarakat agar taat protokol kesehatan baik saat bepergian maupunn saat berliburan. Pengunjung wisata menurutnya harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Oleh karena itu, pembukaan destinasi wisata harus disertai dengan ketaatan pengunjung dalam menerapkan protokol kesehatan secara benar. ”Kita selalu menunjuk bahwa pemerintah harus bekerja maksimal, tapi jika masyarakat tidak disiplin maka semua itu tidak akan mudah,” imbuhnya.

Upaya penanggulangan pandemi sekarang ini menurutnya menjadi persoalan bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Apabila masyarakat bisa menerapkan disiplin protokol kesehatan maka pembukaan destinasi wisata tidak akan menjadi masalah. “Semua harus berbarengan, membuka destinasi juga diikuti protokol kesehatan. Jika sudah jalan maka diikuti juga sanksi bagi mereka yang melanggar,” katanya.

Dari sisi kepariwisataan sekarang ini, pembukaan destinasi wisata di masa pandemi menurut Janianton tak ubahnya dengan mengeluarkan kebijakan spekulatif. Sebab, membuka kunjungan destinasi wisata berarti pemerintah dan masyarakat harus siap dengan risiko bertambahnya kasus corona apabila tidak terjaminnya penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata. “Sekarang ini semua destinasi dibuka, mudah-mudahan tidak muncul klaster baru,”harapnya.

Selain meningkatkan edukasi masyarakat soal pentingnya penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata, Janianton juga menyarankan agar pemerintah bisa membuat kebijakan baru bagi mereka yang mau berwisata. Salah satunya pemerintah perlu memastikan warga masyarakat yang boleh bepergian untuk wisata adalah mereka yang sudah divaksin. “Artinya vaksin sebagai jaminan. Karenanya pemerintah didorong mempercepat vaksinasi massal agar semua warga memiliki kesempatan yang sama untuk berwisata,”katanya.

Penulis : Gusti Grehenson

Berita Terkait

  • Kepatuhan Jalankan Protokol Kesehatan Kunci Tarik Kepercayaan Wisman

    Thursday,02 July 2020 - 15:59
  • Puspar UGM Sosialisasikan Penerapan Protokol Kesehatan di Desa Wisata Ketingan

    Wednesday,30 September 2020 - 15:57
  • KKN UGM Adakan Pelatihan Desa Wisata di Bandungan

    Thursday,03 February 2022 - 15:20
  • Diperlukan Informasi Efektif Untuk Pulihkan Wisata DIY

    Thursday,22 June 2006 - 15:56
  • Pengelola Wisata Tebing Breksi Harus Membenahi Infrastruktur

    Tuesday,24 October 2017 - 16:16

Rilis Berita

  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria
  • Rektor UGM: Hari Lahir Pancasila Jadi Momentum Refleksikan Nilai Luhur Pancasila 01 June 2023
    UGM melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6) di halaman Balairung UGM. U
    Ika
  • Berharap Pemilu Aman Tanpa Residu Polarisasi dan Konflik Sosial 31 May 2023
    Keinginan presiden memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual