Youth Studies Centre (Yousure) FISIPOL UGM mengadakan riset kolaborasi dengan lembaga riset Indonesia Presidential Studies untuk mengetahui persepsi publik atas perkembangan dunia pekerjaan dan dunia kerja anak muda di era digital. Riset yang dilakukan secara nasional di 34 provinsi di Indonesia tersebut kemudian menunjukkan bahwa mereka yang memiliki modal sosial, ekonomi, kultural, serta didukung oleh keahlian pengoperasian teknologi digital dengan baik memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan ideal di masa depan.
Riset survei ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2021 lalu. Metode pengambilan sampelnya menggunakan teknik multistage random sampling dengan memperhatikan proporsi sampel dari setiap daerah penelitian.
Sekarang ini, kondisi dunia kerja sudah mengalami perubahan atau beralih kepada serba digital. Mengacu kepada fenomena ini, riset Yousure dan Indonesia Presidential Studies menemukan bahwa 53,2 persen masyarakat sepakat bahwa modal sosial dan ekonomi menjadi varibel yang menentukan untuk mendapatkan pekerjaan yang ideal di masa depan.
“Kalau tidak ada modal ekonomi, tidak ada modal sosial, maka peluangnya itu (mendapatkan pekerjaan ideal) makin mengecil,” tutur Nyarwi Ahmad, peneliti Indonesia Presidential Studies sekaligus dosen Departemen Ilmu Komuniasi FISIPOL UGM, dalam seminar hasil peneltian yang dipublikasikan melalui channel Youtube Youth Studies Centre UGM, pada kamis (20/5)
Namun, di luar kedua varibel di atas, Nyarwi juga mengungkapkan adanya variabel keahlian dalam pengoperasian teknologi digital. Dia mengatakan bahwa persepsi masyarakat yang meyakini bahwa mereka akan memiliki keahlian teknologi digital lebih mempunyai peluang untuk mendapatkan pekerjaan ideal di masa depan ternyata lebih tinggi. Angkanya mencapai 55,7 persen.
Lantas bagaimana dengan kondisi kaum muda dalam menyikapi hal itu? Riset kolaboratif ini juga mengungkapkan bahwa kaum muda Indonesia ternyata cukup memiliki optimisme yang tinggi dalam menghadapi dunia kerja digital tersebut. Peneliti Yousure sekaligus dosen Departemen Sosiologi UGM, Oki Rahadianto, mengungkapkan mayoritas kaum muda Indonesia optimis bahwa dunia kerja digital dapat mereka hadapi dan berpeluang untuk menembus kesenjangan dalam masyarakat.
Menyikapi hasil survei itu, Oki menekankan bahwa optimisme kaum muda tersebut merupakan modal yang sangat penting, serta perlu untuk dijaga dalam menghadapi dunia kerja digital.
“Modal penting bagi generasi muda dalam konteks kebangkitan nasional ini adalah optimisme menghadapi masa depan, ini harus dijaga,” kata Oki
Oleh karena itu, menurut Oki, ada beberapa peran yang perlu dilakukan oleh kaum muda untuk menyambut dunia kerja digital kontemporer ini. Pertama, kaum muda perlu untuk mengeksplorasi lebih jauh keahlian-keahlian yang diperlukan dalam dunia digital. Kemudian, kaum muda juga dituntut untuk memperluas jaringan sosialnya. Tidak hanya dalam lingkup nasional, kaum muda diharapkan dapat memperluas modal sosialnya sampai kepada lingkup global. Serta ketiga, kaum muda juga didorong untuk menjalin solidaritas sosial secara global. Kaum muda Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat dunia.
Penulis: Aji Maulana