Melalui Surat Edaran Nomor : 2681/UN1.P/SET-R/KR/2021 tertanggal 12 April 2021, Universitas Gadjah Mada akan melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Bauran pada semester gasal tahun akademik 2021/2022. Kegiatan Belajar Mengajar Bauran ini diprioritaskan untuk mahasiswa angkatan 2020, angkatan 2021, dan mereka yang membutuhkan kegiatan praktikum, praktik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta penyelesaian tugas akhir.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso M. Agr., mengatakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran bauran nantinya tetap melihat dan mempertimbangkan aspek kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas utama dalam seluruh rangkaian pelaksanaan KBM.
Kegiatan Belajar Mengajar Bauran (blended) menjadi prioritas yang dilaksanakan pada Semester Gasal TA 2021/2022 dengan tetap mengutamakan kesehatan, keselamatan, dan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat.
“Kita berharap fakultas dan sekolah menguatkan tim Health Promoting University (HPU) untuk mendukung tim pelaksana KBM Bauran ini. Ini adalah kegiatan untuk mahasiswa-mahasiswa angkatan 2020, 2021 dan mereka-mereka yang memerlukan kegiatan luring untuk mencapai target capaian pembelajaran yang telah ditentukan dalam kurikulum,” katanya di Kampus UGM, Kamis (3/6).
Menurutnya, bagi mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan belajar mengajar secara bauran, pihak UGM meminta mahasiswa membawa surat persetujuan dari orang tua atau wali si mahasiswa. Untuk tahap awal ini, mahasiswa yang diperbolehkan ikut kuliah secara luring masih diprioritaskan bagi mereka yang berdomisili di sekitar DIY dan sekitarnya.
“Untuk surat pernyataan ini (informed consent) telah disediakan di aplikasi Simaster UGM serta bersedia mengikuti dan mematuhi protokol kesehatan yang ditentukan Satgas covid-19 UGM,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Inovasi Kebijakan Akademik UGM, Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., mengatakan soal Kegiatan Belajar Mengajar Bauran ini maka prosesnya mengikuti Surat Edaran Rektor yang terakhir. Dalam panduan KBM Bauran dimandatkan di setiap fakultas harus ada Tim KBM Bauran.
Tim KBM Bauran di tingkat fakultas ini dipimpin Wakil Dekan Bidang Akademik dan nantinya akan membentuk gugus tugas. Gugus tugas yang dibentuk terdiri dari Tim HPU (Health Promoting University) fakultas, Tim Satgas Covid-19 fakultas dan dosen serta tendik yang ditunjuk.
“Setelah tim ini ada maka tugas berikutnya melakukan pemetaan. Pemetaan terhadap mata kuliah yang membutuhkan kegiatan luring pada semester depan,” ucapnya.
Hatma menambahkan tim fakultas ini juga kemudian memetakan fasilitas-fasilitas apa saja yang perlu disiapkan dan ruang kelas dengan kapasitas yang akan dipergunakan serta menghitung jumlah tenaga kependidikan yang akan dilibatkan dan peralatan prokes yang disiapkan.
Ia menjelaskan bahwa KBM Bauran untuk mahasiswa angkatan lain dilakukan secara bertahap, sesuai dengan perkembangan kondisi pandemi Covid-19. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti KBM Bauran tetap bisa melanjutkan studi melalui KBM Daring yang disiapkan oleh program studi masing-masing.
“Bobot nilai tetap sama antara mereka yang mengikuti kuliah secara luring maupun daring. Tetap sama, luring itu hanya membantu agar mahasiswa lebih bisa paham, lebih bisa mendalami dan memahami materi,” jelasnya.
Hatma menyatakan sejak keluar Surat Edaran soal Kegiatan Belajar Mengajar Bauran di bulan April 2021, sesungguhnya sejak saat itu pula masing-masing fakultas telah menyiapkan. Meskipun sejak awal semester di bulan Januari 2021 semua fakultas sesungguhnya telah menyelenggarakan kegitan luring untuk kebutuhan praktikum, laboratorium, dan co-ass.
“Memang telah melakukan itu, hanya saja untuk yang kelas memang belum maka yang semester depan itu yang bauran untuk kelas karena ko-as, praktikum, lab sudah,” ungkapnya.
Hatma berharap jika nanti kegiatan luring bisa berjalan dan UGM bisa mengimplementasikan kegiatan belajar secara bauran artinya mampu mengombinasikan antara tatap muka di kelas dengan secara daring maka UGM akan bisa mempertahankan kualitas pembelajaran selama ini.
Diakui atau tidak dari hasil survei yang dilakukan selama mengikuti daring secara penuh telah ditemui adanya indikasi penurunan terhadap kompetensi karena ada beberapa bagian yang tidak dapat dipenuhi kalau tidak dengan ketemu langsung dengan dosen.
“Karena itu dengan cara-cara bauran yang akan dilaksanakan di semester depan diharapkan bisa mempertahankan kualitas pebelajaran,” tuturnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto