• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • EWS Deteksi Gempa Buatan UGM Siap Dipasang di Pesisir Pulau Jawa

EWS Deteksi Gempa Buatan UGM Siap Dipasang di Pesisir Pulau Jawa

  • 07 Juni 2021, 14:42 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5944
  • PDF Version
EWS Deteksi Gempa Buatan UGM Siap Dipasang di Pesisir Pulau Jawa

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum lama ini menyampaikan hasil pemodelan gempa bumi dan tsunami yang kemungkinan bisa terjadi di Jawa Timur dimana pantai selatan dari provinsi tersebut potensial terguncang gempa dengan magnitudo 8,7 bahkan dengan ancaman ketinggian gelombang tsunami mencapai 29 meter. Potensi gempa dan tsunami yang dihitung BMKG tersebut berdasarkan data-data dan sejarah gempa di pesisir selatan Jawa yang pernah terjadi di masa lalu.

Bila BMKG merilis hasil pemodelan potensi gempa tersebut, berbeda dengan peneliti gempa dari UGM, Prof. Ir. Sunarno, M.Eng., Ph.D., justru melakukan langkah untuk memasang sepuluh stasiun pemantau gempa di sepanjang pesisir pulau Jawa untuk memprediksi gempa tiga hari sebelum kejadian sehingga bisa dilakukan mitigasi bencana.

“Saat ini kami sedang membuat sekitar sepuluh model stasiun pemantau EWS Gempa yang akan kami pasang sepanjang pulau Jawa sisi selatan untuk pengembangan algoritma triangulasi pusat gempa,” kata Sunarno, Senin (7/6).

Alat EWS yang dipasang ini, menurut Sunarno, selain bisa memprediksi kejadian gempa, namun juga dapat memperhitungkan prediksi lokasi pusat gempa. “Selain dapat memprediksi 3 hari sebelum gempa juga dapat memperhitungkan pusat gempa yang akan terjadi,” paparnya.

Sunarno menjelaskan alat EWS ini masih dalam tahap pengembangan selain perbaikan penyempurnaan teknologi alat tersebut  juga pengembangan algoritma penentuan pusat gempa yang akan terjadi. “Setiap stasiun EWS yang kami pasang tetap mengukur setiap 5 menit perubahan permukaan air sumur dan paparan gas Radon alam yang akan dibaca EWS kami,” ungkapnya.

Meski demikian, hingga saat ini kepekaan alat EWS Gempa ini hanya dapat memonitor kejadian gempa di atas 4,5 SR di antara Aceh hingga NTT untuk lempengan Indo-Australia.  Namun, untuk dapat memantau di daerah dengan lempengan lain maka harus dipasang stasiun EWS di lempengan yang dipantau.

Seperti diketahui, EWS ini tersusun dari sejumlah komponen seperti detektor perubahan level air tanah dan gas radon, pengkondisi sinyal, kontroler, penyimpan data, sumber daya listrik. Lalu, memanfaatkan teknologi internet of thing (IoT) di dalamnya. Mekanisme kerja alat ini dalam memprediksi gempa berdasarkan perbedaan konsentrasi gas radon dan level air tanah yang merupakan anomali alam sebelum terjadinya gempa bumi. Apabila akan terjadi gempa di lempengan, akan muncul fenomena paparan gas radon alam dari tanah meningkat secara signifikan. Demikian juga permukaan air tanah naik turun secara signifikan.

Penulis : Gusti Grehenson

Berita Terkait

  • Ancaman Tsunami di Selatan Jawa dan Barat Sumatera Masih Tinggi

    Thursday,17 March 2011 - 6:36
  • Alat Deteksi Longsor UGM Dipasang di 30 Lokasi

    Monday,23 April 2012 - 13:10
  • BMKG: Aktivitas Gempa Bumi Meningkat 11 Ribu Kali

    Monday,20 July 2020 - 8:16
  • UGM-BNPB Pasang EWS di 14 Daerah Rawan Longsor

    Thursday,19 May 2016 - 15:15
  • Haris Djoko: Tidak Benar Jumlah Pulau Berkurang 3000

    Monday,13 April 2015 - 16:15

Rilis Berita

  • UGM Segera Bangun Kawasan Kerohanian 21 May 2022
    UGM akan memulai pembangunan Kawasan Kerohanian dengan sejumlah bangunan untuk mewadahi kegiatan
    Satria
  • Rektor UGM Pastikan Pelaksanaan UTBK 2022 di UGM Berjalan Lancar 21 May 2022
    Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., melakukan peninjauan pelak
    Ika
  • Rektor Resmikan Wisma MIC UGM 21 May 2022
    Ika
  • Pembukaan Rangkaian Dies Natalis Fakultas Filsafat UGM ke-55 21 May 2022
    Rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Filsafat UGM resmi dibuka, Jumat (20/5). Acara pembuk
    Satria
  • Harapan Warga UGM Pada Rektor Baru 20 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., terpilih sebagai Rektor UGM periode 2022-2
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual