Yogya, KU
Pengamat ekonomi dari UGM, Drs Dumairy, MA mengungkapakan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang hari besar lebaran merupakan hal yang lumrah. Menurutnya, kenaikan harga barang kebutuhan pokok ini disebabkan oleh permintaan yang melonjak dan jumlah penawaran yang berkurang, sehingga menyebabkan harga barang kebutuhan pokok melambung tinggi di pasaran.
“Kenaikan harga barang pokok ini tidak terlalu berpengaruh pada tingkat laju inflasi, saat ini masih berkisar di angka 6 persen. Angka ini akan bertahan sampai satu minggu setelah lebaran atau bahkan bisa sampai akhir tahun, menjelang natal dan tahun baru,†ujar Dumairy kepada wartawan, Senin (8/10) di Kampus UGM.
Tingkat inflasi ini, tambah Dumary, dianggap wajar karena masih berkisar dibawah angka 10 persen tingkat inflasi. Dumairy menganjurkan, Pemerintah tidak perlu panik atau pun melakukan kebijakaan khusus dalam menghambat laju inflasi tersebut, apalagi inflasi juga diperlukan dalam rangka merangsang para produsen untuk produksi.
“Inflasi itu ibarat seperti api, kecil mejadi kawan, kalo besar menjadi lawan,†tegasnya.
Dumairy pun menampikkan jika masih adanya upaya penimbunan barang kebutuhan menjelang lebaran, sebab menjelang lebaran yang dibutuhkan masyarakat adalah barang kebutuhan pokok, kalo pun ada timbunam maka tidak akan bisa berlangsung lama masa timbunnya.
“Yang bisa ditimbun adalah barang yang awet dan tahann lama, tapi barang kebutuhan pokok tidak bisa ditimbun karena bisa rusak dan jatuh sendiri harganya,†imbuhnya. (Humas UGM)