Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H., meminta UGM untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian yang maju dan mandiri.
Hal ini, terangnya, dapat dilakukan dengan riset dan pengembangan teknologi pertanian yang sesuai dengan kebutuhan pertanian di era modern.
“Banyak harapan saya untuk melakukan ini bersama UGM. Riset, sains, dan teknologi di UGM kita perlukan,” ucapnya saat berkunjung ke UGM, Rabu (16/6).
Ia mengungkapkan bahwa pertanian menjadi salah satu sektor yang paling dapat diandalkan, termasuk pada masa pandemi Covid-19. Di saat kinerja sejumlah sektor mengalami penurunan signifikan, sektor pertanian memiliki ketahanan yang kuat.
PDB sektor pertanian mampu tumbuh positif sebesar 16,24% q-to-q pada Triwulan II tahun 2020. Sementara itu, pada triwulan III dan IV, PDB pertanian tumbuh masing-masing sebesar 2,15% dan 2,59% y-on-y.
“Satu-satunya yang memberi topangan utama adalah pertanian. Yang lain turun, hanya pertanian yang naik,” imbuhnya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa masih banyak persoalan di sektor pertanian yang harus ditangani. Kondisi pertumbuhan yang terlihat saat ini tidak menjamin bahwa sektor pertanian di masa mendatang akan tetap tumbuh secara positif.
Menurutnya, perlu keseriusan dalam memikirkan strategi untuk memperkuat produktivitas, produksi, dan distribusi pertanian di tahun-tahun mendatang. Inovasi teknologi di sektor pertanian akan menjadi kunci dalam kemajuan bangsa, serta mempunyai peran penting dalam pembangunan pertanian.
“Besok bisa turun kalau kita tidak jaga sama-sama,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, UGM dan Kementerian Pertanian menandatangani nota kesepahaman serta sejumlah perjanjian kerja sama.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Rektor UGM dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, sementara penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional UGM dengan Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Plt. Dirjen Perkebunan, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kepala Bidang Litbang, serta Kepala Badan Ketahanan Pangan.
Kementerian Pertanian juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada UGM, di antaranya berupa tiga unit traktor, dua unit transplanter, 40 ekor kambing perah, screen house hidroponik, dan pembangunan nursery kelapa.
“MoU dengan UGM untuk membuat langkah-langkah yang realistis antara teori di kampus dengan penjabaran-penjabaran dan akselerasi untuk mengoptimalkan produktivitas pertanian di berbagai bidang,” paparnya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., memberikan apresiasi atas bantuan yang diserahkan Kementerian Pertanian kepada UGM. Bantuan ini diberikan kepada tiga fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, serta Fakultas Peternakan.
“Atas nama UGM saya mengucapkan terima kasih atas bantuan ini, akan kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata Rektor.
Rektor mengungkapkan, UGM akan mendukung program-program dari Menteri Pertanian yang memiliki visi untuk menghasilkan produk-produk riil yang dapat dimanfaatkan.
Pengembangan mekanisasi yang tengah dicanangkan menurutnya cukup penting dan akan turut berdampak menghidupkan industri manufaktur pertanian.
“Ini sesuatu yang sangat baik karena kita harus mengimbangi kemampuan produksi barang-barang dengan kemampuan pemasaran. Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan hari ini membawa kemajuan bagi bangsa,” jelasnya.
Penulis: Gloria
Foto: Firsto