• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kasus Covid Pada Anak Meningkat, Prokes Anak dan Orang Tua Jadi Andalan

Kasus Covid Pada Anak Meningkat, Prokes Anak dan Orang Tua Jadi Andalan

  • 25 Juni 2021, 06:12 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 15863
Vaksin Bagi Anak Belum Teruji, Prokes Anak dan Orang Tua Jadi Andalan

Belum lama ini, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Aman Bhakti Pulungan, menyebutkan kasus Covid-19 pada anak di tanah air naik 11-12 persen. Bahkan, selama masa pandemi, jumlah kematian anak balita meningkatkan hingga 50 persen atau ada 1.000 kematian pada anak setiap minggunya.

Epidemiolog UGM, dr. Citra Indriani, MPH., mengatakan sebenarnya sejak awal anak-anak mempunyai risiko untuk terinfeksi sars cov-2. Ia menyebutkan di DIY sendiri kasus pertama Covid-19 adalah pada anak-anak. Namun begitu, pada saat awal pandemi, pengetahuan yang ada tentang infeksi virus ini pada anak menunjukkan bahwa gejala yang terjadi pada anak adalah sedang ke berat. “Pengetahuan kita belum sepenuhnya lengkap untuk virus ini, sehingga masih berkembang, apalagi virus pun mengalami mutasi dan menyebabkan perubahan karakternya,” kata Citra, Jumat (25/6).

Ia mengakui bahwa vaksin yang ada sekarang ini belum direkomendasikan untuk anak karena semua vaksin ketika akan digunakan harus melalui uji terlebih dahulu untuk efikasinya apakah memberikan manfaat atau tidak meskipun pada saat kegawatdaruratan. “Pada saat ini memang kita masih dan harus menunggu hasil uji klinis pada kelompok anak sebelum bisa kita berikan ke anak-anak,” ujarnya.

Meski sudah ada vaksin yang sudah direkomendasikan oleh WHO SAGE (Strategic Advisory Group of Expert) untuk mereka yang berusia lebih dari 12 tahun yaitu Pfizer/Biontech. Namun begitu, selama ini anak-anak memang belum menjadi prioritas secara global, namun dengan perkembangan situasi dan bukti ilmiah yang dihimpun, menurutnya, bisa jadi akan ada rekomendasi baru dan akan mengubah kebijakan.

“Kembali lagi, senjata kita ada di prokes, makan bersama dengan orang selain di luar rumah pun sangat berisiko, karena sama-sama membuka masker dan pastinya ngobrol dan hal ini kalau kita lihat masih banyak yang melakukan. Anak-anak bisa dilindungi bila kita dewasa, para orang tuanya, pengasuhnya juga menjalankan prokes dengan ketat,”imbuhnya.

Kondisi naiknya lonjakan kasus Covid-19 saat ini kepada orang-orang dewasa diharapkan bisa lebih patuh protokol kesehatan karena jadi sumber klaster. Tidak hanya itu, ia pun khawatir apabila pembelajaran tatap muka dimulai di sekolah akan memperparah angka kejadian kasus Covid-19 pada anak. “Saya kira di daerah dengan transmisi tinggi sudah tepat untuk menunda kegiatan sekolah tatap muka,”katanya.

Di tengah belum adanya vaksin yang efektif bagi anak untuk mencegah penularan virus Covid-19, Citra menegaskan penerapan prokes pada anak-anak dan prokes ketat dari orang tua sebenarnya diharapkan sebagai senjata terakhir untuk melindungi anak-anak dari paparan infeksi virus corona. “Proses 3T (test, tracing, treatment) tidak untuk melindungi anak-anak, tapi prokes anak dan prokes orang tualah yang melindungi,” pungkasnya.

Penulis  : Gusti Grehenson
Foto      : AFP Photo

 

Berita Terkait

  • Tips Dokter Spesialis Jika Anak Terpapar Covid

    Tuesday,06 July 2021 - 20:09
  • Epidemiolog UGM: Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Klaster Libur Lebaran dan Varian Omicron Baru

    Monday,27 June 2022 - 14:25
  • Epidemiolog UGM Imbau Masyarakat Tetap Disiplin Prokes Meski Sudah Divaksin

    Wednesday,05 May 2021 - 20:31
  • Epidemiolog UGM: Mobilitas dan Ketidakpatuhan Prokes Sebabkan Kasus Covid-19 Meningkat Pasca Lebaran

    Friday,11 June 2021 - 7:34
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik

    Monday,06 February 2023 - 16:01

Rilis Berita

  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria
  • Rektor UGM: Hari Lahir Pancasila Jadi Momentum Refleksikan Nilai Luhur Pancasila 01 June 2023
    UGM melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6) di halaman Balairung UGM. U
    Ika
  • Berharap Pemilu Aman Tanpa Residu Polarisasi dan Konflik Sosial 31 May 2023
    Keinginan presiden memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan
    Agung
  • UGM Jalin Kerja Sama Pengembangan Riset dengan Africasia Investment and Resources 31 May 2023
    Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Ignatius
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual