• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Kabar Fakultas
  • Cacing Hati dan Antraks, Penyakit yang Kerap Menyerang Hewan Kurban

Cacing Hati dan Antraks, Penyakit yang Kerap Menyerang Hewan Kurban

  • 28 Juni 2021, 15:49 WIB
  • Oleh: Satria
  • 15739
Cacing Hati dan Antraks, Penyakit yang Kerap Menyerang Hewan Kurban

Dalam memilih hewan kurban kesehatan menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan. Dengan memiliki wawasan mengenai penyakit hewan ternak kita dapat lebih cermat dalam memilih hewan ternak untuk kurban.  Halini dikemukakan oleh Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM pada Bincang Desa yang diselenggarakan oleh Desa Apps UGM pada Sabtu (26/6).

“Seperti karakteristik penyakit pada manusia, penyakit hewan dapat dibagi menjadi dua yaitu infeksius dan non infeksius. Pada penyakit infeksius sering disebabkan oleh agen yang hidup sedangkan non infeksius tidak,” jelasnya.

Contoh penyakit infeksius adalah cacing hati, antraks, dan TBC. Sedangkan penyakit yang non infeksius antara lain kembung, keracunan, dan hipokalsemia (kekurangan kalsium). Yang paling sering ditemui pada hewan kurban adalah cacing hati dan antraks. Cacing hati dan antraks dapat juga memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan manusia.

“Biasanya penyakit cacing hati berlangsung lama dan menyerang pada hewan yang sudah dewasa,” imbuh Soedarmanto.

Untuk mengidentifikasi penyakit cacing dapat melihat gejala klinis yaitu kurus, terkadang diare, serta rambut dan kulit hewan menjadi kusam. Selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan sampel feses dan darah. Tindakan penangannya juga harus diputuskan oleh dokter hewan.

“Kemudian pada hewan yang terkena antraks tidak mudah untuk melihat gejalanya, namun seringkali hewan mati mendadak dengan lubang alami yang mengeluarkan darah berwarna hitam,” tuturnya.

Antraks dapat menular pada manusia ketika mengonsumsi daging hewan atau kontak langsung dengan hewan yang memiliki penyakit ini. Oleh karena itu, hewan ternak yang memiliki penyakit antraks tidak boleh untuk disembelih dan harus dilaporkan ke Dinas Kesehatan Hewan Peternakan terkait karena perlu dilakukan penanganan lebih lanjut.

“Pada hewan yang memiliki penyakit antraks akan dilakukan isolasi dan ketika proses penanganan hewan yang sudah mati pun membutuhkan perhatian yang khusus,” jelas Soedarmanto.

Edukasi terkait penyakit hewan kurban diharapkan dapat menjadi wawasan bagi peternak sekaligus masyarakat umum sehingga dapat lebih cermat dalam memilih hewan kurban. Akses video lengkapnya pada link berikut https://www.youtube.com/watch?v=IyKpNz8upK4 .

Penulis: Khansa

Berita Terkait

  • FKH UGM Kirim Mahasiswa Periksa Kesehatan 20 Ribu Hewan Kurban

    Friday,11 October 2013 - 10:36
  • FKH UGM Kirim 375 Mahasiswa Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban

    Thursday,16 August 2018 - 12:26
  • FKH UGM Kirim Ratusan Petugas Pemeriksa Hewan Kurban

    Monday,05 August 2019 - 10:47
  • Masyarakat Tidak Perlu Khawatir Antraks

    Saturday,21 January 2017 - 18:09
  • Pakar UGM: Jangan Membeli Sapi Pemakan Sampah

    Friday,02 September 2016 - 13:09

Rilis Berita

  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria
  • UGM Sosialisasikan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Kampus Menuju WBK dan WBBM 27 January 2023
    UGM melakukan kegiatan sosialisasi pembangunan zona integritas di lingkungan kampus, Jumat (27/1)
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual