• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Kabar Fakultas
  • Dampak Krisis Iklim

Dampak Krisis Iklim

  • 30 Juni 2021, 09:56 WIB
  • Oleh: Satria
  • 48971
Dampak Krisis Iklim

Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc., Guru Besar Laboratorium Ekologi dan Konservasi Fakultas Biologi UGM,  menuturkan saat ini perubahan iklim adalah krisis yang menentukan keadaan global. Menurutnya, perubahan atau krisis ini terjadi lebih cepat dari yang ditakutkan.

Menurut Tjut tidak ada sudut dunia yang kebal dari konsekuensi perubahan iklim yang menghancurkan. Dampaknya beragam mulai dari meningkatnya suhu memicu degradasi lingkungan, bencana alam, cuaca ekstrem, kerawanan pangan dan air, gangguan ekonomi, konflik.

Selain itu, permukaan laut naik, kutub mencair, criosfer mencair, terumbu karang mati, lautan menjadi asam dan hutan terbakar.

“Oleh karena itu, dunia harus bertindak. Prihatin tentang bahayanya perubahan iklim global, tahun 1997, 166 negara bertemu di Kyoto membuat janji untuk mereduksi CO2 emisi dan gas rumah kaca lainnya. Pada pertemuan tersebut disepakatilah Kyoto Protocol. Selain itu, UN (United Nation) juga tidak tinggal diam dan membentuk badan IPCC,” ujar Tjut Sugandawaty dalam webinar tentang krisis iklim, Minggu (27/6).

Indonesia merupakan bagian dari IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) yang dibuat untuk memberikan para pengambil kebijakan secara ilmiah tentang perubahan iklim, implikasinya dan potensi risiko di masa depan, serta untuk mengedepankan opsi adaptasi dan mitigasi.

Tjut Sugandawaty menambahkan, kerusakan ekosistem juga terjadi terus-menerus dan semua usaha telah dilakukan untuk merestorasi kembali ekosistem yang rusak. Pada tanggal 1 Maret 2019, di bawah Resolusi 73/284, Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa menyatakan bahwa tahun 2021-2030 sebagai Dekade PBB tentang Restorasi Eksosistem (2021-2030 the United Nations Decade on Ecosystem Restoration).

Ia menyebutkan terdapat beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mencegah krisis iklim.

“Secara sederhana, hal-hal yang bisa kita lakukan adalah dengan 3R (Reuse, Reduce dan Recyle) untuk berusaha tidak menggunakan plastik. Bawa botol minum sendiri, bawa piring sendiri ketika mau makan, Lalu apa hubungannya plastik dengan climate change? Plastik kan ketika dibuat prosesnya dibakar, lalu terkadang sampahnya juga dibakar. Ini menimbulkan masalah baru karena menghasilkan senyawa kimia yang dinamakan zat karsinogenik. Kyoto Protocol sudah mengatur tentang itu,” ujarnya.

Thalia V. Tamahagana, pemerhati lingkungan, juga mengajak anak muda untuk turut mengedukasi diri dan berkontribusi mengenai perubahan iklim yang terjadi. Contoh aksi yang bisa dilakukan adalah memakai produk lokal atau bisnis kecil, beralih ke zero waste living dan bergabung dengan komunitas pemerhati lingkungan.

Penulis: Desy

 

Berita Terkait

  • Pendidikan Pilar Utama Mengadaptasi Perubahan Iklim

    Tuesday,09 March 2010 - 9:17
  • Fakultas Geografi Gelar Seminar Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pembangunan Regional

    Thursday,23 June 2011 - 19:24
  • Dampak Krisis Iklim

    Wednesday,30 June 2021 - 9:56
  • Ekonomi Pedesaan Berpotensi terkena Dampak Krisis Ekonomi Global

    Friday,17 October 2008 - 10:14
  • Dr. Sudibyakto: Pesisir sebagai Daerah Terparah Perubahan Iklim

    Thursday,04 February 2010 - 16:54

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual