• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Kabar Fakultas
  • Dampak Krisis Iklim

Dampak Krisis Iklim

  • 30 Juni 2021, 09:56 WIB
  • Oleh: Satria
  • 34974
  • PDF Version
Dampak Krisis Iklim

Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc., Guru Besar Laboratorium Ekologi dan Konservasi Fakultas Biologi UGM,  menuturkan saat ini perubahan iklim adalah krisis yang menentukan keadaan global. Menurutnya, perubahan atau krisis ini terjadi lebih cepat dari yang ditakutkan.

Menurut Tjut tidak ada sudut dunia yang kebal dari konsekuensi perubahan iklim yang menghancurkan. Dampaknya beragam mulai dari meningkatnya suhu memicu degradasi lingkungan, bencana alam, cuaca ekstrem, kerawanan pangan dan air, gangguan ekonomi, konflik.

Selain itu, permukaan laut naik, kutub mencair, criosfer mencair, terumbu karang mati, lautan menjadi asam dan hutan terbakar.

“Oleh karena itu, dunia harus bertindak. Prihatin tentang bahayanya perubahan iklim global, tahun 1997, 166 negara bertemu di Kyoto membuat janji untuk mereduksi CO2 emisi dan gas rumah kaca lainnya. Pada pertemuan tersebut disepakatilah Kyoto Protocol. Selain itu, UN (United Nation) juga tidak tinggal diam dan membentuk badan IPCC,” ujar Tjut Sugandawaty dalam webinar tentang krisis iklim, Minggu (27/6).

Indonesia merupakan bagian dari IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) yang dibuat untuk memberikan para pengambil kebijakan secara ilmiah tentang perubahan iklim, implikasinya dan potensi risiko di masa depan, serta untuk mengedepankan opsi adaptasi dan mitigasi.

Tjut Sugandawaty menambahkan, kerusakan ekosistem juga terjadi terus-menerus dan semua usaha telah dilakukan untuk merestorasi kembali ekosistem yang rusak. Pada tanggal 1 Maret 2019, di bawah Resolusi 73/284, Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa menyatakan bahwa tahun 2021-2030 sebagai Dekade PBB tentang Restorasi Eksosistem (2021-2030 the United Nations Decade on Ecosystem Restoration).

Ia menyebutkan terdapat beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mencegah krisis iklim.

“Secara sederhana, hal-hal yang bisa kita lakukan adalah dengan 3R (Reuse, Reduce dan Recyle) untuk berusaha tidak menggunakan plastik. Bawa botol minum sendiri, bawa piring sendiri ketika mau makan, Lalu apa hubungannya plastik dengan climate change? Plastik kan ketika dibuat prosesnya dibakar, lalu terkadang sampahnya juga dibakar. Ini menimbulkan masalah baru karena menghasilkan senyawa kimia yang dinamakan zat karsinogenik. Kyoto Protocol sudah mengatur tentang itu,” ujarnya.

Thalia V. Tamahagana, pemerhati lingkungan, juga mengajak anak muda untuk turut mengedukasi diri dan berkontribusi mengenai perubahan iklim yang terjadi. Contoh aksi yang bisa dilakukan adalah memakai produk lokal atau bisnis kecil, beralih ke zero waste living dan bergabung dengan komunitas pemerhati lingkungan.

Penulis: Desy

 

Berita Terkait

  • Pendidikan Pilar Utama Mengadaptasi Perubahan Iklim

    Tuesday,09 March 2010 - 9:17
  • Fakultas Geografi Gelar Seminar Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pembangunan Regional

    Thursday,23 June 2011 - 19:24
  • Dampak Krisis Iklim

    Wednesday,30 June 2021 - 9:56
  • Ekonomi Pedesaan Berpotensi terkena Dampak Krisis Ekonomi Global

    Friday,17 October 2008 - 10:14
  • Dr. Sudibyakto: Pesisir sebagai Daerah Terparah Perubahan Iklim

    Thursday,04 February 2010 - 16:54

Rilis Berita

  • UGM dan Bank OCBC NISP Teken Kerja Sama Pemanfaatan Layanan Perbankan Syariah 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada dan PT Bank OCBC NISP Tbk. menginisiasi kerja sama pemanfaatan layanan ja
    Gloria
  • Kalla Group Sapa Mahasiswa UGM 23 May 2022
    Perusahaan nasional Kalla Group menyapa mahasiswa UGM. Dalam kegiatan bertajuk Kalla Goes to Camp
    Agung
  • Revitalisasi Sistem Ekonomi Pancasila 23 May 2022
    Indonesia memiliki budaya dan keunikan yang sangat beragam. Kekhasan keberagaman Indonesia juga t
    Satria
  • Raih Doktor Usai Kaji Callisto Eye Operasi Katarak 23 May 2022
    Mahasiswa program d
    Ika
  • Penutur Bahasa Indonesia Capai 300 Juta Jiwa 23 May 2022
    Pengguna bahasa Indonesia diketahui telah dipakai oleh lebih dari 300 juta penutur di dunia. Juml
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual