• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Selter Covid Tingkat Desa Perlu Diaktifkan

Selter Covid Tingkat Desa Perlu Diaktifkan

  • 30 Juni 2021, 15:28 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 26805
Relawan Mulai Kelelahan, Negara Diambang Bencana Kemanusiaan

Kasus Covid-19 saat ini meningkat drastis. Beberapa rumah sakit di beberapa kota di Indonesia bahkan tidak mampu menampung pasien karena kamar khusus Covid-19 sudah terisi penuh. Di DIY sendiri, umumnya pasien Covid-19 yang dilarikan berobat ke rumah sakit dijemput oleh para relawan. Bahkan, mereka juga mencarikan rumah sakit yang masih bisa menampung pasien covid. Namun, semakin banyaknya pasien Covid-19 menjadikan relawan mulai merasa kewalahan dan kelelahan. Oleh karena itu, segenap relawan mendesak pemerintah daerah dan pemerintah pusat mengambil kebijakan tegas di lapangan dan tidak sekadar menyampaikan imbauan saja.

Hal itu mengemuka dalam konferensi pers yang disampaikan organisasi gerakan kemanusiaan Sambatan Jogja (Sonjo) yang dilakukan secara daring, Rabu (30/6). Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Dr. Rimawan Pradiptyo selaku inisiator Sonjo, mengatakan pihaknya menerima keluhan dari para relawan yang selama ini bekerja di lapangan karena meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di tengah masyarakat dan banyaknya rumah sakit yang terisi penuh sehingga menutup layanan pasien Covid-19. Bahkan, yang membuat miris, pasien yang memilih isolasi mandiri di rumah akhirnya meninggal dunia.

Menurutnya, pemerintah daerah dan pemerintah pusat perlu segera turun tangan karena jika lonjakan kasus ini tidak ditanggulangi maka Indonesia berada dalam ancaman bencana kemanusiaan. “Situasi sangat berat, selain relawan yang kelelahan, ada pasien covid yang dilarikan cari IGD, namun akhirnya meninggal,” katanya.

Rimawan Pradiptyo menuturkan pihaknya sudah mendesak pemda dan pemerintah pusat untuk membangun selter dan rumah sakit khusus lapangan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Bahkan, juga dibangun untuk selter tingkat desa. “Seperti di Bantul dan Sleman, selter kabupaten sudah penuh, problemnya tinggal mengaktifkan selter desa. Apalagi sudah banyak saudara kita yang wafat di isoman. Banyak juga yang tidak masuk ke IGD karena penuh, kondisi itu tidak bisa kita pungkiri,” paparnya.

Alissa Wahid, aktivis Gusdurian Network Indonesia, mengatakan pemerintah jangan hanya mengandalkan pada relawan, sebab menurutnya relawan tidak bisa mengatasi jumlah pasien yang butuh bantuan untuk dibawa ke IGD. “Jumlah relawan pun juga mulai berkurang, kita harus menempatkan porsi dan kapasitasnya. Tolong negara bisa segera hadir,” ucapnya.

Menurutnya, situasi sekarang ini kondisinya sangat genting menyangkut ribuan nyawa yang harus diselamatkan. Namun begitu, ia menilai masih ada kegamangan dari pengambil kebijakan dalam mengambil kebijakan yang tegas dan ekstrem atau setengah-setengah. “Memang tidak ada pilihan yang mudah di tengah badai ini, namun harus mampu mengelola badai dan memitigasinya. Dalam situasi ini perlu kepemimpinan dan manajemen krisis yang kuat,” katanya.

Seperti diketahui pemerintah berencana menerapkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat mulai pada 3 Juli mendatang untuk menekan laju kasus Covid-19 yang terus meningkat tajam. Setiap harinya jumlah kasus harian mencapai lebih dari 21 ribu.

Penulis : Gusti Grehenson
Foto     : Dokumentasi BPBD Kulonprogo 

 
 
 

Berita Terkait

  • DERU UGM Kembali Salurkan Bantuan Untuk Penanganan Covid-19

    Friday,09 July 2021 - 15:36
  • Selter Covid Tingkat Desa Perlu Diaktifkan

    Wednesday,30 June 2021 - 15:28
  • Rektor Resmikan Penggunaan MIC UGM Sebagai Selter Pasien Covid-19

    Friday,16 July 2021 - 16:21
  • Rektor Resmikan Hotel UC dan Wisma KAGAMA Jadi Selter Pasien Covid-19

    Wednesday,14 July 2021 - 16:39
  • UGM Buka Selter Pasien Covid-19 di Hotel UC dan Wisma KAGAMA

    Wednesday,14 July 2021 - 16:30

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual