Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, melepas sebanyak 6.029 mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan KKN PPM UGM secara daring di Balairung UGM, Jumat (2/7). Pelepasan dilakukan secara daring serta luring terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Ribuan peserta KKN PPM UGM periode 2 tahun 2021 ini rencananya akan diterjunkan di 24 provinsi, 70 kabupaten/kota, 178 kecamatan, dan 441 desa di seluruh Indonesia. Mereka akan menjalani KKN secara daring dari tanggal 5 Juli hingga 23 Agustus 2021 mendatang. Selama berada di lokasi kerja mahasiswa peserta KKN-PPM UGM dibimbing oleh 211 orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan 18 orang Koordinator Wilayah (Korwil).
Teten dalam pengarahannya secara virtual mengucapkan selamat atas penyelenggaraan KKN PPM daring yang dilaksanakan UGM. Ia berharap nantinya lewat program-program KKN dapat mendampingi dan membantu UMKM hingga bisa lebih berdaya saing. Selain itu, juga mendorong UMKM bisa bertansformasi dalam platform digital sehingga dapat terhubung dengan pasar yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
“Salah satu tema KKN yakni Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pemberdayaan Ekonomi Berbasis UMKM dan Bumdes ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, kami sangat menyambut baik program ini,” terangnya.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong mahasiswa untuk berwirausaha dan aktif terjun di sektor riil.
“Kami ingin mengajak mahasiswa memaksakan kompetensi untuk memajukan sektor riil seperti peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan dan lainnya,” imbuhnya
Rektor UGM, Prof.Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN, Eng., menuturkan KKN PPM UGM bertujuan untuk menghasilkan calon pemimpin sejati yang memiliki empati dan kepedulian terhadap permasalahan riil di masyarakat. Melalui KKN PPM ini UGM juga berkomitmen untuk mendukung dalam implementasi Education for Sustainable Development (ESD) untuk pencapaian Sutainable Developmnet Goals (SDGs).
“Meski di tengah pandemi, pada tahun 2020 UGM sudah melakukan inovasi pelaksanaan KKN PPM secara daring dan luring terbatas. Berbagai program telah dilaksanakan tidak hanya untuk menghadapi Covid-10 tetapi juga program pembangunan yang lebh luas serta mendapat tanggapan positif dari masyarakat,” paparnya.
Ia pun berpesan kepada seluruh peserta KKN PPM UGM untuk selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan meskipun kegiatan KKN dilakukan secara daring. Selain itu, juga tetap menjaga dan menjunjung nama baik UGM dengan dedikasi pengabdian dan prestasi kerja yang tinggi.
Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Umum Kagama, Ganjar Pranowo, menyampaikan harapan melalui kegiatan KKN, mahasiswa UGM bisa memberikan pendampingan kepada masyarakat. Selain memberikan pedampingan terhadap UMKM dan Bumdes, ia juga mendorong mahasiswa membantu peningkatan pendidikan formal dan informal, pembangunan desa, pembangunan desa wisata, dan lainnya.
“Selamat mengabdi, bawalah masyarakat yang didampingi semakin kreatif, inovatif, serta tidak mudah mengeluh. Selalu jaga prokes,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., menyebutkan program KKN PPM UGM periode ini awalnya akan dilaksanakan secara bauran antara luring dan daring. Namun, penambahan dan penyebaran pandemi Covid-19 yang sangat cepat menjadikan KKN PPM UGM seluruhnya dilaksanakan secara daring untuk menjunjung tinggi keselamatan dan kesehatan masyarakat lokasi KKN serta mahasiswa dan DPL KKN-PPM UGM.
Keputusan ini, kata dia, diambil mengingat UGM saat ini berada di zona merah pandemi Covid-19. Apabila tetap mengirimkan mahasiswa/dosen ke lokasi KKN maka dikhawatirkan justru akan menjadi potential carrier sehingga akan membuat lokasi-lokasi yang sebelumnya zona hijau menjadi terpapar akibat jauhnya perjalanan yang ditempuh.
Penulis: Ika
Foto: Firsto