• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Tips Dokter Spesialis Jika Anak Terpapar Covid

Tips Dokter Spesialis Jika Anak Terpapar Covid

  • 06 Juli 2021, 20:09 WIB
  • Oleh: Agung
  • 12757
Tips Dokter Spesialis Jika Anak Terpapar covid

Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini memicu pula kenaikan kasus pada anak-anak. Varian Delta yang cepat menginfeksi diduga menjadi faktor penyebab utamanya. Selain itu, program vaksin untuk kelompok usia di bawah 18 tahun yang belum menyentuh diduga turut menyumbang andil kasus covid pada anak-anak.

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut kasus positif Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia cukup tinggi mencapai 12,5 persen. Untuk mencegah penularan virus pada usia anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menyerukan agar anak-anak tetap di rumah.

dr. Ade Febrina Lestari Msc, SpA(K), dokter spesialis anak RSA UGM, berpendapat selama masa pandemi ini anak harus tetap di rumah dan dipenuhi kebutuhan dasarnya. Artinya, kebutuhan asah asih asuh harus didapatkan anak selama berada di rumah.

“Orang tua wajib menyediakan dan menyiapkan rumah sebagai tempat anak merasa nyaman, bahagia, dan menyenangkan sehingga anak tidak merasa terkungkung atau terisolasi di rumah," ujarnya di Kampus UGM, Selasa (6/7).

Orang tua harus menyiapkan bahan pangan yang sehat dan mainan untuk bahan stimulasi yang sesuai usia anak. Orang tua diharapkan banyak berinteraksi dengan anak untuk bisa mengajarkan budi pekerti yang baik.

Secara langsung, katanya, orang tua bisa memberikan contoh penggunaan alat pelindung diri seperti masker, kebiasaan dan cara mencuci tangan yang benar. Hal ini perlu dilakukan karena sebenarnya anak memiliki kebiasaan meniru.

“Tunjukkan bahwa orang tua selalu konsisten menggunakan masker. Menggunakan masker untuk saat ini adalah keharusan," ucapnya.

Ade Febrina menambahkan bila anak ada kontak erat pasien covid, atau bahkan terkonfirmasi terinfeksi covid maka wajib bagi orang tua membawa anak ke fasilitas kesehatan terlebih dahulu agar mendapatkan asesmen dari dokter yang tepat. Ini penting apakah kondisi anak tanpa gejala, atau dengan gejala yang ringan, atau sedang atau berat.

“Tidak semua anak terinfeksi covid harus mondok di rumah sakit. Tanpa gejala atau gejala ringan anak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Kecuali jika gejala sedang atau berat harus mendapatkan perawatan di rumah sakit," katanya.

Jika anak harus mondok tetapi tidak bisa mondok karena tempat tidur di RS habis, kata Ade, maka obat yang diberikan harus diminum sesuai petunjuk dokter. Selalu dilakukan evaluasi kondisi anak dengan memonitor kondisi harian anak agar diketahui jika ada tanda-tanda yang membahayakan seperti demam tinggi suhu di atas 38.5, sesak napas, lemas atau malas makan dan minum, atau saturasi oksigen di bawah 95 persen.

“Oleh karena itu, di rumah sebaiknya memiliki termometer dan alat pengukur saturasi oksigen.  Orang tua wajib melakukan komunikasikan dengan dokter spesialis anak melalui fasilitas telemedicine atau kembali melakukan pemeriksaan ke RS agar mendapatkan penanganan yang tepat," imbuhnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Detik.News

Berita Terkait

  • Tes PCR Dianggap Paling Akurat Deteksi Covid-19

    Friday,29 January 2021 - 2:04
  • Kiat Atasi Kecanduan Internet Pada Anak

    Tuesday,27 October 2020 - 10:55
  • Banyak Puskemas di Indonesia Tidak Punya Dokter

    Wednesday,25 April 2007 - 14:48
  • Sistim Pelayanan Kesehatan di Indonesia : Sebuah Paradoks Atau Anarkisme

    Wednesday,29 November 2006 - 15:20
  • Daerah Terpencil dan Perbatasan Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

    Thursday,15 December 2011 - 7:29

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual