• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Tips Dokter Spesialis Jika Anak Terpapar Covid

Tips Dokter Spesialis Jika Anak Terpapar Covid

  • 06 Juli 2021, 20:09 WIB
  • Oleh: Agung
  • 10936
Tips Dokter Spesialis Jika Anak Terpapar covid

Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini memicu pula kenaikan kasus pada anak-anak. Varian Delta yang cepat menginfeksi diduga menjadi faktor penyebab utamanya. Selain itu, program vaksin untuk kelompok usia di bawah 18 tahun yang belum menyentuh diduga turut menyumbang andil kasus covid pada anak-anak.

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut kasus positif Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia cukup tinggi mencapai 12,5 persen. Untuk mencegah penularan virus pada usia anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menyerukan agar anak-anak tetap di rumah.

dr. Ade Febrina Lestari Msc, SpA(K), dokter spesialis anak RSA UGM, berpendapat selama masa pandemi ini anak harus tetap di rumah dan dipenuhi kebutuhan dasarnya. Artinya, kebutuhan asah asih asuh harus didapatkan anak selama berada di rumah.

“Orang tua wajib menyediakan dan menyiapkan rumah sebagai tempat anak merasa nyaman, bahagia, dan menyenangkan sehingga anak tidak merasa terkungkung atau terisolasi di rumah," ujarnya di Kampus UGM, Selasa (6/7).

Orang tua harus menyiapkan bahan pangan yang sehat dan mainan untuk bahan stimulasi yang sesuai usia anak. Orang tua diharapkan banyak berinteraksi dengan anak untuk bisa mengajarkan budi pekerti yang baik.

Secara langsung, katanya, orang tua bisa memberikan contoh penggunaan alat pelindung diri seperti masker, kebiasaan dan cara mencuci tangan yang benar. Hal ini perlu dilakukan karena sebenarnya anak memiliki kebiasaan meniru.

“Tunjukkan bahwa orang tua selalu konsisten menggunakan masker. Menggunakan masker untuk saat ini adalah keharusan," ucapnya.

Ade Febrina menambahkan bila anak ada kontak erat pasien covid, atau bahkan terkonfirmasi terinfeksi covid maka wajib bagi orang tua membawa anak ke fasilitas kesehatan terlebih dahulu agar mendapatkan asesmen dari dokter yang tepat. Ini penting apakah kondisi anak tanpa gejala, atau dengan gejala yang ringan, atau sedang atau berat.

“Tidak semua anak terinfeksi covid harus mondok di rumah sakit. Tanpa gejala atau gejala ringan anak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Kecuali jika gejala sedang atau berat harus mendapatkan perawatan di rumah sakit," katanya.

Jika anak harus mondok tetapi tidak bisa mondok karena tempat tidur di RS habis, kata Ade, maka obat yang diberikan harus diminum sesuai petunjuk dokter. Selalu dilakukan evaluasi kondisi anak dengan memonitor kondisi harian anak agar diketahui jika ada tanda-tanda yang membahayakan seperti demam tinggi suhu di atas 38.5, sesak napas, lemas atau malas makan dan minum, atau saturasi oksigen di bawah 95 persen.

“Oleh karena itu, di rumah sebaiknya memiliki termometer dan alat pengukur saturasi oksigen.  Orang tua wajib melakukan komunikasikan dengan dokter spesialis anak melalui fasilitas telemedicine atau kembali melakukan pemeriksaan ke RS agar mendapatkan penanganan yang tepat," imbuhnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Detik.News

Berita Terkait

  • Tes PCR Dianggap Paling Akurat Deteksi Covid-19

    Friday,29 January 2021 - 2:04
  • Kiat Atasi Kecanduan Internet Pada Anak

    Tuesday,27 October 2020 - 10:55
  • Banyak Puskemas di Indonesia Tidak Punya Dokter

    Wednesday,25 April 2007 - 14:48
  • Sistim Pelayanan Kesehatan di Indonesia : Sebuah Paradoks Atau Anarkisme

    Wednesday,29 November 2006 - 15:20
  • Daerah Terpencil dan Perbatasan Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

    Thursday,15 December 2011 - 7:29

Rilis Berita

  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti
  • Kembali ke Kampus, UGM Harap Geliat Wisata Religi Tanara Serang Terus Menguat 02 February 2023
    Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Serang, Bant
    Ika
  • 2023 Asian Conference on Fish Models for Disease Berakhir, Herman Spaink Ungkap Harapannya agar Penelitian Tetap Berkelanjutan 02 February 2023
    Perkembangan bidang studi biologi menjadi kontributor besar bagi dunia kesehatan, khususnya dalam
    Satria
  • SDG's Series #85: Strategi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perencanaan Pembangunan Daerah 02 February 2023
    Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Develo
    Satria

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual