Disaster Response Unit (DERU) UGM kembali menyalurkan bantuan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat Dit. PKM UGM, Nanung Agus F., menuturkan penyaluran kali ini ditujukan ke berbagai selter mandiri yang berada di tingkat desa.
“Bantuan APD ini diharapkan dapat membantu satgas Covid-19 di setiap daerah termasuk untuk pemakaman dengan protokol covid, maupun bantuan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri,” tutur Nanung ketika dihubungi HUMAS UGM pada Jumat, (9/7).
Sejak 8 Juni sampai pada hari ini Jumat (9/7), DERU telah menyalurkan Alat Pelindung (APD) dengan rincian sebanyak 1.298 hazmat dan 13 kasur. Bantuan tersebut telah disalurkan kepada selter-selter di Sumbermulyo, Trimulyo, Kalurahan Tirtonirmolo, Wukirsari, Wirokerten, Jambidan, Jotawang, Kalurahan Pendowoharjo Bantul, Trirenggo, Karangtengah, Sendangtirto, Trimurti, Murtigading, Kecamatan Banguntapan, termasuk ke seelter UII, dan LazisNU DIY.
Merespons lonjakan kasus Covid-19, sejak 1 Juli 2021 kemarin, Pemerintah DIY beserta stakeholder lainnya telah menyiapkan sejumlah selter sebagai tempat isolasi bagi penyintas Covid-19. Per 6 Juli, Pemerintah DIY melaporkan terdapat 77 selter yang telah disiapkan secara bersama-sama antara Pemerintah Provinsi DIY beserta Pemerintah Kabupaten dan Kota, perguruan tinggi serta organisasi masyarakat. Selter-selter tersebut diketahui telah tersebar sampai kepada tingkat desa.
Kepala Dinas Sosial Provinsi DIY, Endang Patmintarsih, melaporkan dari 59 selter yang telah disiapkan oleh pemda, masing-msaing dapat menampung 10 sampai 60 penyintas Covid-19. Selter-selter tersebut diketahui memanfaatkan berbagai gedung milik pemerintah kabupaten, puskesmas, serta sekolah-sekolah yang terdapat di kalurahan.
Per 8 Juli 2021, kasus terkonfirmasi positif di DIY meningkat sebanyak 1.424 kasus sehingga jumlah kasus terkonfirmasi sejauh ini kemudian menjadi sebanyak 70.894 kasus. Penambahan kasus terbanyak berasal dari Kabupaten Sleman dengan 423 kasus, lalu disusul Kota Yogyakarta sebanyak 372 kasus, selanjutnya Kabupaten Gunung Kidul sebanyak 264 kasus, Kabupaten Bantul 240 kasus, dan terakhir Kabupaten Kulon Progo dengan 125 kasus.
Penulis: Aji