• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Perlu Perencanaan Baik untuk Kehamilan di Masa Pandemi

Perlu Perencanaan Baik untuk Kehamilan di Masa Pandemi

  • 09 Juli 2021, 19:23 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 11109
Perlu Perencanaan Baik untuk Kehamilan di Masa Pandemi

Pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi UGM, dr. Irwan Taufiqur Rachman, SpOG(K), menyebut bahwa kehamilan pada masa pandemi bukan merupakan hal yang tidak direkomendasikan. Meski demikian, menurutnya kehamilan sebaiknya direncanakan dengan baik.

“Sebaiknya sebelum kehamilan calon ibu sudah melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap, dan mengonsumsi asam folat minimal 1 tablet per hari selama dua bulan,” jelasnya.

Kondisi kehamilan, terangnya, memang tidak meningkatkan risiko tertular infeksi Covid-19 jika dibandingkan dengan orang pada umumnya, namun meningkatkan risiko mengalami kondisi yang lebih buruk ketika terinfeksi.

Risiko ini lebih besar pada wanita hamil yang memiliki komorbid seperti hipertensi, diabetes melitus, obesitas, atau penyakit paru kronik. Untuk itu, calon ibu yang memiliki komorbid disarankan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk mengoptimalkan kondisi sebelum kehamilan.

Bagi ibu hamil, penting untuk memiliki istirahat yang cukup selain tetap menjaga protokol kesehatan pada umumnya, dan mengonsumsi vitamin untuk kehamilan secara bijaksana sesuai anjuran dokter.

Konsumsi vitamin atau micronutrient dalam dosis tertentu sangat bermanfaat bagi kerja sistem imun tubuh, namun jika dikonsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kehamilan.

“Saat ini tidak hanya vitamin yang dikonsumsi secara berebihan, namun obat imunomodulator juga ada kecenderungan dikonsumsi secara berlebihan. Sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter,” ungkapnya.

Ia menambahkan, ibu hamil berisiko tinggi perlu segera berkonsultasi kepada dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan rekomendasi vaksinasi yang dapat dilakukan pada umur kehamilan 13 hingga 33 minggu, begitu juga untuk ibu yang sedang laktasi.

Pada gelombang Covid-19 kedua yang terjadi saat ini, Irwan mengaku lebih banyak menemukan kasus ibu hamil terinfeksi Covid-19 yang memerlukan terapi suplemen oksigen dari derajat sedang hingga berat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

“Terutama ibu hamil yang memasuki trimester kedua sampai awal trimester ketiga, kemungkinan memerlukan terapi oksigen lebih tinggi dibandingkan pada wanita yang tidak hamil,” imbuhnya.

Ia mengingatkan agar ibu hamil waspada terhadap gejala infeksi Covid-19 seperti demam, batuk, anosmia, nyeri telan, kesulitan bernafas, atau gejala lainnya.

“Bila ada gejala yang mengarah ke Covid-19, segera ke dokter untuk memastikan status Covid-19,” ucapnya.

Ibu hamil tanpa komorbid, terangnya, biasanya akan merasakan gejala ringan ketika terinfeksi Covid-19 dan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah selama minimal 10 hari atau 10 hari ditambah 3 hari bebas gejala. Obat yang dikonsumsi cukup obat yang bersifat simptomatis dan multivitamin yang diperlukan.

Sementara itu, untuk ibu hamil dengan gejala sedang sampai berat sebaiknya dilakukan observasi di rumah sakit yang memiliki ruang isolasi dengan tenaga dokter yang mampu merawat ibu dan bayi.

 

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Angka Kematian Bayi Kecil Masa Kehamilan di Indonesia Tinggi

    Wednesday,18 July 2018 - 12:26
  • Prelite, Aplikasi Informatif untuk Pantau Kesehatan Kehamilan

    Wednesday,17 February 2016 - 10:22
  • Terapi Preeklamsia Perlu Dikembangkan untuk Menekan Angka Kematian Ibu

    Thursday,07 September 2017 - 12:35
  • Resiliensi Faktor Penting Kasus Kehamilan Tidak Dikehendaki

    Wednesday,26 August 2015 - 14:23
  • Kelompok Marginal Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

    Thursday,06 August 2020 - 13:16

Rilis Berita

  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria
  • 116 Tim Ikut Olimpiade Geografi Nasional di UGM 30 January 2023
    Sebanyak 116 tim dari sekolah SMP dan SMA dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti Olimpiade
    Gusti
  • UGM dan Pemprov Bengkulu Bahas Bengkulu Leadership Program 30 January 2023
    Untuk melahirkan penerus generasi muda Bengkulu yang berkualitas di masa depan, Gubernur Bengkulu
    Agung
  • Mahasiswa UGM Buat Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas 30 January 2023
    Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan inovasi teknologi berupa aplikasi layanan ramah disabiltas y
    Ika
  • Menteri PUPR dan 45 Guru Besar Diskusi Soal Sumber Daya Air IKN 30 January 2023
    Menteri Pekerjaan Umum dan Perumaha
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual