Sebanyak 710 calon wisudawan dan wisudawati dari magister, spesialis dan doktor mengikuti pembekalan bersama Dr. R. Mahelan Prabantarikso, S.E., Ak., M.B.A (Alumnus FEB UGM/ Direktur Kepatuhan dan SDM PT Asuransi Jiwasraya Persero) dan Rifan Achmad Purwantono (Alumnus Fakultas Filsafat UGM/ Direktur Utama PT Jasa Raharja) pada Selasa, (13/7).
Dalam kesempatan tersebut, Mahelan memaparkan perubahan dan tantangan untuk menghadapi era Covid-19.
Menurutnya, pandemi Covid-19 berdampak terhadap berbagai aspek, termasuk perekonomian. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 5 Februari 2021, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2020 mengalami minus -2,07%.
Beberapa wilayah dengan dominasi wilayah perkotaan seperti di Pulau Jawa, Sumatra, Bali dan Nusa Tenggara, serta Pulau Kalimantan mengalami pertumbuhan negatif. Sedangkan di Pulau Sulawesi dan Papua masih tumbuh positif.
“Sebelum Covid-19, tantangan perekonomian global berasal dari isu ekonomi politik yang penuh tantangan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, saat ini Covid-19 menjadi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memberikan guncangan pada sisi permintaan dan penawaran, serta memberikan efek domino ke berbagai aspek,” ujar Mahelan.
Perubahan yang terjadi ini menurut Mahelan memaksa kita untuk berubah. Istilah yang menggambarkan perubahan yang sangat cepat disebut dengan VUCA.
“VUCA yang terdiri dari Volatility (berubah amat cepat), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (rumit), Ambiguity (ketidakjelasan) memaksa kita untuk mempunyai vision atau tujuan jangka panjang. Kalau kita tidak punya vision, kita tidak akan jelas arahnya kemana. Jadi, kita harus tetapkan akan menjadi sebagai apa kelak. Harus punya vision, passion, dan collaboration,” ujarnya.
Sejalan dengan hal tersebut Rifan juga mengajak calon wisudawan dan wisudawati untuk memberikan kontribusinya untuk negara khususnya dalam situasi pandemi seperti saat ini.
“Kasih kontribusi yang banyak ke negara ini sebagai alumni Gadjah Mada. Anda jangan pernah gagal dalam menghadapi pandemi ini. Anda harus bisa jadi orang yg berhasil menghadapi ini dengan ide, latar belakang dan pengalaman yang berbeda untuk memberikan kontribusi terhadap negara. Harus bisa menekuni banyak bidang dan berkolaborasi. Take the time to train your mind. Jangan pernah berhenti belajar,” ujarnya.
Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM dalam sambutannya menyampaikan bahwa kita harus optimis dalam situasi yang sulit ini dan keluar sebagai pemenang.
“Orang yg lahir dan dibesarkan dalam situasi yang sulit akan punya kelebihan-kelebihan, karena ini menyangkut situasi calon wisudawan pascasarjana yang tiba-tiba harus berjarak, tiba-tiba semua berubah menjadi online dan menjadi kultur baru. Tapi akhirnya teman-teman bisa keluar dari situasi yg luar biasa ini. Kemampuan teman-teman untuk survive di situasi sekarang itulah harga yang paling mahal dan investasi yang paling besar. Oleh karena itulah, harus tetap bersemangat,” ujarnya.
Penulis: Desy